41 - Pulang

3.2K 312 120
                                    

Kabar baik untuk Rizky, saat ini dirinya di perbolehkan untuk pulang.

Setelah sekian hari ia berada di ruangan yang amat membosankan itu, ia bisa bernafas lega. Walaupun perban itu masih menempel di hidungnya, mungkin sekitar tiga atau empat hari lagi bisa ia lepas.

Saat ini, Rizky, Anna, Renata, dan Yogi tengah dalam perjalanan pulang di dalam Mobil milik Yogi.

"Kamu itu ya, kalo ada masalah cerita! Apa gunanya keluarga kalo kamu malah main diem gini aja. Liat sekarang! Yang repot bukan keluarga aja, orang lain juga kena imbasnya!" Semprot Renata yang terlihat ganas saat ini.

Rizky mendengarnya, namun ia berpura-pura menghiraukan ucapan itu, kalian tahu 'kan saat orang baru sembuh tapi di ceramah?

Rasanya, sakit Rizky kembali kambuh.

"Nggghh, Bu Hidung Rizky sakit..." Eluh Rizky.

Padahal, itu hanya akal-akalannya agar Renata diam.

"Iya, iyaa.. bentar lagi bakal di lepas kok," Ujar Anna menenangkan. "Renata, kamu diem dikit kenapa sih? Adik kamu baru sembuh ini. Dia harus tenang, bukan dengerin ocehan kamu."

"Iya sayang, kasian Rizky baru keluar dari Rumah Sakit juga." Sahut Yogi menimpali.

Renata cemberut. "Kenapa kalian malah marahin aku sih?! Aku tuh ngomong yang bener tau gak! Tau ah, kesel." Renata bersedekap dada dan membuang pandangannya ke arah lain.

Dasar bumil baperan.

Beberapa menit kemudian Rizky sudah sampai di Rumahnya, membuatnya bernafas lega. Namun pemandangan saat ini membuatnya kaget.

Rizky sangat shock. Di depannya sudah ada Al, Bara, dan Nino yang menunggu kedatangannya di depan rumah.

Rizky jadi terhura. Terharu maksudnya.

Rizky berjalan yang di rangkul oleh Anna, matanya menatap binar teman-temannya itu.

"Al, Bara, Nino? Kalian dateng ke sini cuma nungguin aku?"

"Dasar pedean, kita ke sini mau minta makan---"

"Hoi! Itu congor bisa di jaga gak sih!" Sahut Al kesal.

"Selamat atas kesembuhannya my friend, Rizky. Semoga cepat Ngampus lagi." Nino datang dan memberikan salam ala teman akrab.

Rizky tentu senang, teman-temannya sudah datang hanya menunggunya pulang dari Rumah Sakit. Betapa beruntungnya Rizky.

"Nah, ayo masuk semua. Nanti Tante masakin makanan paling enak." Ujar Anna ramah, lalu berjalan terlebih dahulu dan membawa tas yang berisi baju-baju.

"Btw anyway busway, Mami mau ke Minimarket ya mau beli snack. Al ganteng, aku gak mau ajak kamu. Yuk Nino, temenin Mami..." Bara menarik tangan Nino lalu mereka pergi. Nino hanya pasrah.

"Cihh, di kira gue mau nemenin dia," Desis Al. "Gimana Ky hidung kamu? Udah lumayan baikan 'kan?"

"Iya, Alhamdulillah ini lumayan kok. Yok masuk, Al. Udah rindu kamar aku nih."

Rizky dan Al sudah berada di dalam kamar sekarang. Ah, betapa rindunya Rizky dengan kamar ini... Sudah berapa Minggu ia tidak pulang karena terbekap dalam kamar Rumah Sakit itu.

"Lukisan kamu makin keren aja sih Ky, mana Sketchbook ini lucu lagi."

Rizky menatap Al yang tengah duduk di kursi meja belajarnya, saat Al menatap Sketchbook itu dengan mata berbinar, Rizky jadi teringat akan seseorang.

Ya, Tyo.

Apa kabar Cowok yang pernah mengisi hari-harinya itu ya?

"Ini wajah Irene cantik banget sih, Ky. Ini juga, wajah Cewek-cewek Korea pada cute-cute. Andai itu pacarku, hahaha. Berapa lama kamu gam...bar." Al berhenti bicara saat melihat Rizky diam melamun. "Ky, Rizky?"

LUPA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang