52 - Mesra-Mesraan

2.9K 233 72
                                    

Pagi itu Rizky sudah bangun, karena sudah terbiasa bangun pagi. Rizky yang baru saja mencuci wajahnya di kamar mandi itu melihat Anna yang sibuk di dapur, sepertinya mau buat sarapan.


"Bu, buat sarapan?" Tanya Rizky.

"Eh, sayang. Iya Ibu mau buat Nasi Goreng." Anna sibuk mengupas kulit Bawang Merah, di meja juga sudah ada tirisan daging Ayam yang belum goreng.

"Sini aku bantu Bu." Rizky mencoba mengambil alih Bawang di mangkuk itu tetapi Anna menggeleng.

"Gak usah, biar Ibu aja. Kamu bantu goreng Ayam ini aja deh."

Rizky mengangguk dan berjalan menuju kompor. Ayam Goreng yang sudah di beri Bumbu buatan Ibunya terasa wangi dan lezat. Rizky sangat menyukai apapun masakan yang di buat Ibunya itu. Saking sukanya, dulu saat Rizky SD, SMP, dan SMA selalu membawa bekal masakan Ibunya.

Walaupun di nilai orang seperti anak kecil dan anak Mami, Rizky tidak perduli karena bagaimanapun masakan Ibu sudah terjamin sehat dan enaknya. Catat itu untuk anak-anak kalian kelak.

Eh, malah curhat.

"Mbak Renata sama Rina belum bangun?" Tanya Rizky di sela memasak Ayamnya.

"Haduh, ngarepin mereka bangun pagi sama aja kayak ngajak Ujuy ngomong 'saranghae'. Mustahil." Anna jadi mengeluh setelah menjawab pertanyaan Rizky.

Kembali mengingatkan, Ujuy itu Kucing Hitam milik Rizky.

"Marahin sekali-kali dong, Ibu mah cuma pasrah aja."

"Biarin, toh kalo mereka udah tinggal Rumah masing-masing mereka juga yang susah sendiri." Balas Anna sebal. "Tapi tanpa repot marah-marah, yang pasti sudah ada bantu Ibu masak, itu kamu sayang. Ibu jadi heran, ini yang lakik mana, yang gadis mana."

Rizky terkekeh mendengar ucapan Ibunya itu, memang keluarganya sedikit unik. Percayalah, yang selalu membantu Anna memasak, pergi berbelanja, dan menemani semua kegiatan Ibunya yaitu Rizky. Sebaliknya, Rina selalu membantu kegiatan Ayahnya seperti bercocok tanam, memancing, dan kegiatan yang lebih kearah Pria.

Bedain warna Hijau dan Biru saja bingung.

"Kalo kamu Cewek, pasti ada beberapa Cowok yang suka sama kamu. Ibu yakin itu. Ibu srek banget tuh ama temen kamu, si Aldi. Ganteng banget udah kayak artis aja. Al juga ganteng, tapi sayang Ibu gak suka gayanya, terlalu mencolok. Eh, si Tyo juga tuh keren. Badannya itu loh keren."

Rizky menatap horor Anna, kenapa Ibunya bicara ngelantur.

"I-Ibu ngomong suka ngasal. Aku Cowok, inget!" Rizky sedikit was-was, bagaimana pun identitasnya sudah mulai terancam. Anna juga berbicara seakan-akan dirinya benar-benar Cewek.

"Ibu 'kan cuma bilang seandainya. Eh iya, gimana kabar Tyo? Tangannya udah agak mendingan?"

"Udah baikan, paling beberapa Minggu gipsnya udah bisa di buka."

Anna terus bercerita ini dan itu-terutama tentang Tyo sembari memasak Nasi Goreng, Rizky juga sudah selesai memasak Ayam Goreng tadi.

"Berisik banget sampe ke kamar suaranya." Tiba-tiba Hadi muncul dengan pakaian kerja yang rapi.

"Si Ayah ganggu Cewek-cewek ngobrol aja."

Rizky mendengus kesal. "Maaf ya, yang Ibu maksud Cewek tadi siapa? Aku?"

"Iya, 'kan yang bantu Masak, ini itu kamu. Jadi kamu yang Ceweknya, beda lagi si Rina yang sebelas-dua belas kayak Ayahnya. Oh iya, Ibu kepikiran soal Rizky jadi Cewek lho Yah, mungkin Cowok yang cocok sama Rizky itu Aldi atau Tyo. Ya 'kan?" Hmmm, Anna kembali bicara ngasal.

LUPA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang