Bubble Gum 01

33 2 0
                                    

Namanya Yoo San Putra. Cowok imut yang maksa terlihat sangar.

Lelaki manis abis yang dulu sering ngumpulin huruf permen karet Yosan tapi berhenti karena merasa muak. Bagaimana tidak? Dari kelas dua SD hingga hampir lulus SD ia tidak menemukan huruf N sama sekali.

Saking muaknya setiap huruf yang sudah ia kumpulkan dibuang hingga memenuhi tempat sampah kecil. Dibakar begitu saja seolah tak pernah memiliki kenangan bersama. Padahal setiap malam ia berharap setidaknya mendapatnya satu huruf N.

Tapi ternyata dunia punya kenyataan. Hingga saat ini pun tak pernah ada hurur N. Entahlah. Itu masih menjadi misteri.

"Yosan!"

"Ck, Wennn panggil gue Putra," kesal lelaki itu. Menatap gadis nyablak yang akhir akhir ini merecokinya.

Wen atau Wendy nyengir, "nebeng ya?"

Putra mendengus. Tak ayal memberikan helm hitam kepada Wendy. Gadis pirang itu menggerakan heboh helmnya lalu memakai tak kalah heboh. Langsung lompat ke boncengan saat Putra baru saja duduk. Motornya agak oleng membuat Wendy reflek memeluk Putra dan lelaki itu reflek memegang erat tangan Wendy.

"Setan!" umpat Putra. Umpatan kasar yang berbanding terbalik dengan wajah imutnya.

"Yeu jenglot!" Wendy tak kalah kesal karena diumpati begitu kasar.

Motor melaju membelah jalanan yang lumayan padat di dekat sekolahnya. Selama perjalanan hanya hening. Putra fokus nyetir sedangkan Wendy fokus ngambek karena dipisuhi.

Begitu sampai di depan rumah Wendy, gadis itu turun dengan cepat. Lagi lagi membuat motor agak oleng.

"Bisa nggak sih pelan pelan?!" Tanya Putra tajam. Wendy melotot, mengancam bogem pada Putra yang melengos.

"Gue jampi jampi mati lo," kesal Wendy. Kalau sama Putra diajak nyolot mulu. Heran.

"Nenek gayung," bisik Putra kelewat pelan.

Wendy mendecih. Menyerahkan helmnya kasar pada Putra yang lagi lagi mengumpat.

"Ihhh gue aduin mama lo ya pisuhin gue mulu," kesal Wendy. Gadis pendek yang hobi gerakin atau niup poni itu sudah diambang sabarnya.

Putra menjulurkan lidah mengejek. Langsung pergi setelah memasang helm di jok belakang.

Wendy mengumpat kasar.






**






Wendy Sonia. Cewek imut berambut pirang yang selalu nyolot kalau ngomong sama Putra.

Cewek nyablak yang kalau bicara nggak ada fikir dulu. Dulu kecil hobi lihatin mama yang lagi dandan dan bercita cita jadi model kelas atas itu tapi entah kenapa jadi nyasar di STM elite tapi isinya murid bobrok.

Umpatan kasar makian keras dan tindakan absurd kelewat batas itu sudah terjadi sehari hari di sekolah. Belum lagi keadaan kelas yang hampir isinya cowok.

Setelah memoleskan liptint di bibirnya, Wendy berdecak kagum menatap pantulan dirinya di kaca yang terlihat cantik.

Bahkan si bule lokal Joyo juga berseru kagum melihatnya. Ada Benji fakboy kelas bawah yang langsung godain. Si Mark cowok kalem juga ikutan memuji membuatnya terbang tinggi. Tapi si permen karet Yosan mengacaukan segalanya.

"Bibir lu dower," ejeknya santai.

Wendy hampir saja melempar tasnya ke wajah sok imut Putra jika tidak mengusap dada sabar. Putra makin mengejek melihat itu. Memukul keras lengan lelaki yang malah tertawa seolah digelitiki.

"MUKA LU KAYAK PERMEN KARET!!" teriak Wendy.

"Manis dong," Putra menyahuti santai. Malah memajukan bibirnya lucu.

Wendy makin kesal, "gue gaplok nangis lu."

"Gue naena nangis lu."

Wendy melotot, "Putraaaa," rengeknya kesal. Benar benar sudah kesal.

"He!" Wendy yang hendak menjambak Putra langsung berhenti dan menoleh. Menatap 'Ratu' sekaligus artisnya Sadawira yang menatap jengah dengan tangan terlipat di depan dada.

"Bisa nggak tenang sehari? Tom Jerry aja ada waktu istirahat berantem masa kalian enggak?" tanya Hana lelah.

"Tau, jatuh cinta mampus lu," Benji menyahuti di sela kegiatannya main game online.

"Benci benci cinta woy inget karma," kali ini Han. Cowok yang sama nyablaknya dengan Hana dan Wendy itu sampai berdiri supaya didengar. Mail di dekatnya langsung menarik untuk duduk lalu menawarkan piscok membuat Han mengumpat.

Putra dan Wendy langsung berjauhan kompak. Hana mengernyit bingung tetapi tidak mengacuhkan berlalu pergi bersama Rinja yang katanya ada something.

Mereka kembali bertatapan lalu buang muka. Menjauh.

Wendy mengumpati teman temannya yang dengan santai mengatakan soal cinta. Memegang dadanya yang bergetar aneh. Ia sedikit merinding, kembali memegang dadanya yang berdesir.

Putra ikutan gabung Soleh yang nyanyi nyanyi bareng Lutfi sebagai gitaris. Mengenyahkan getaran baru yang datang begitu saja. Perasaan bergetar yang anehnya menyenangkan.

Perasaan yang sudah lama ada tetapi ditepis kasar oleh mereka berdua.




















Yoon Sanha or Yoo San Putra

Yoon Sanha or Yoo San Putra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wendy Son or Wendy Sonia

Wendy Son or Wendy Sonia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUBBLE GUM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang