HWY 11

690 58 6
                                    

Kurang lebih 2 bulan pasca operasi Joohyun hiatus dari perkuliahannya. Ia mulai melanjutkan sidang, dan lainnya sampai ia wisuda. Karena ia tidak mau menunda untuk wisuda. Takut keluarganya heran, dan mencurigainya. Sebab Joohyun dan Seokjin sudah sepakat tidak memberi tahu keluarganya yang berada di Korea kalau Joohyun sempat di operasi di as, takut mereka akan khawatir disana. Toh saat ini Joohyun sudah tidak apa-apa.

Saat ini jam menunjukkan pukul 8 malam. Seokjin yang baru pulang dari kantornya langsung membersihkan diri. Setelah itu, ia keluar dari kamar mandi namun Seokjin tidak melihat istri mungilnya itu dikamar.

"Sayang?."

"Iya oppa? aku di dapur." teriak Joohyun dari dapur.

Seokjin segera turun dari kamarnya yang dilantai atas. Ia menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang. Hampir saja piring yang ditangan Joohyun terlepas.

"Sedang apa sih?." tanya Seokjin yang semakin asik bergelayut dengan mengusap-usap kan wajahnya ke leher Joohyun.

"Menyiapkan makan malam." Joohyun yang hendak ke meja makan kesusahan karena Seokjin tetap bergelayut layaknya anak monyet yang menempel pada induknya. Namun bedanya Seokjin bukan monyet.

"Oppa lepassss." Joohyun menepuk tangan suaminya berkali-kali agar dilepaskan segera.

Karena Joohyun sudah berjalan karena tetap di peluk Seokjin. Tiba-tiba sang pelaku menggiring istrinya menuju meja makan, sembari meniup-niup tengkuk wanitanya.

Setibanya di meja makan Seokjin membeku ditempat, tanpa disadarinya Joohyun sudah lepas dari pelukannya.

"Sayang?." panggil Seokjin, ia tertegun melihat banyak sekali makanan di atas meja. Padahal setau Seokjin hari ini bukan hari special keduanya.

"Hm, kenapa?."

"Ini... ini kenapa banyak sekali makanan. Apa kita akan kedatangan tamu?."

"Oh ini, tidak ada yang mau datang Oppa. Semua makanan ini aku yang akan makan, tadi aku sengaja memesan beberapa makan itu." tunjuknya pada makanan yang diatas meja.

Mata Seokjin terbelalak mendengar jawaban Joohyun, mana mungkin wanita itu memakan makanan sebegini banyaknya. Ya memang Seokjin tau akhir-akhir ini istrinya itu banyak makan, bahkan tubuh wanita itu terlihat lebih berisi dari sebelumnya.

"Tapi sayang, apa kau yakin memakan ini semua?." tanya Seokjin lagi.

"Aku membeli ini semua agar dimakan, untuk apa membelinya kalau dibuang. Dan satu lagi aku membeli ini karena aku sangat ingin." Joohyun membalas perkataan Seokjin dengan emosi.

Seokjin yang mendengar jawaban istrinya itu memilih diam saja, dia tidak mau makin memperbesar masalah.

Dan makan malam ini berlangsung dengan hening. Seokjin sedari tadi menatap istrinya yang benar-benar melahap semua makanan yang ada didepan matanya, ia merasa ada yang aneh dengan Joohyun. Persetan dengan bertanya ia tidak mau istrinya tersulut lagi.

Setelah makan malam itu selesai Seokjin pun membantu Joohyun membereskan meja makan, dan Joohyun yang mencuci piring bekas makan keduanya. Seokjin yang melihat muka tertekuk istrinya pun menghampiri.

"Sayang? apa selama aku dikantor tadi ada masalah?."

"Tidak ada."

"Hm... apa mungkin kau.. ada masalah?." tanya hati-hati Seokjin.

"Tidak ada."

"Lalu kenapa muka mu tertekuk seperti itu?."

"....."

"Sayanggg?."

"Kalau aku jawab tidak ada, ya tidak ada, kenapa sih masih bertanya ini itu." bentak Joohyun tiba-tiba.

Happy With You || Jinrene [ On Hold ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang