HWY 21

459 49 10
                                    

✨Happy reading and enjoy ✨

Pagi ini, cahaya matahari nampak menyinari bumi. Membuat burung-burung berterbangan untuk mencari kehidupan dan rintik hujan yang biasanya menjamah pagi pun sedang bersembunyi di balik awan hitam.

Joohyun berjalan menuju dapur rumahnya dengan niat ingin membuatkan sarapan untuk sang suami, selagi suaminya masih mandi pikirnya.

Di usia kehamilannya yang memasuki minggu ke 36 Joohyun nampak kesulitan untuk berjalan. Kakinya yang sering kali membengkak dan terasa sakit. Belum lagi postur tubuhnya yang sekarang semakin berisi.

Setibanya di dapur Joohyun membuka kulkas. Ia mengambil sebuah piring berisikan cake yang kini tinggal separuh, Joohyun menarik napas dalam untuk menikmati aroma red velvet cake yang berada di tangan kirinya. Entah sejak kapan ia menyukai aroma ini.

Joohyun sangat menyukai aroma cake ini. Ingat hanya aromanya saja. Tentang siapa yang akan memakannya itu adalah urusan sang suami, bagi Joohyun aroma cake ini mampu menenangkan pikirannya.

Niat untuk membuat sarapan sepertinya telah teralihkan.

Tangan kanan Joohyun yang tak memegang benda apapun mulai terulur mengelus lembut perut besarnya. Mata yang semula terbuka kini perlahan terpejam, mencoba meresapi aroma dari red velvet cake tersebut.

Seokjin yang telah siap dengan stelan kantornya pun berjalan menghampiri sang istri yang kini sedang berdiri di depan kulkas.

Tangan Seokjin pun terulur mengelus lembut perut besar sang istri.

Joohyun terlonjak kaget dan membalikkan tubuhnya menghadap Seokjin.

"Issh ngagetin aja"

Seokjin terkekeh sambil merapatkan tubuhnya dan Joohyun, "Maaf" ucap Seokjin.

"Kenapa berdiri disini?" sambung Seokjin sembari mengembalikan piring berisikan cake tersebut ke dalam kulkas.

Joohyun mengedikkan bahunya, "Oppa akan ke kantor hari ini?" tanya Joohyun saat sudah duduk di kursi meja mekan.

"Iya sayang, hari ini dan besok aja selanjutnya aku bakalan cuti sampai kamu melahirkan" jawab Seokjin sembari mengelus rambut halus milik Joohyun.

"Kenapa ngga dari sekarang aja cutinya?" Joohyun akhir-akhir ini sangat sangat manja pikir Seokjin, mungkin ini ada pengaruhnya dengan usia kehamilan Joohyun yang kian tua.

"Engga bisa sayang, hanya hari ini dan besok aja kok setelah ittu kita bisa berdua setiap hari," Ya karena akan mengambil cuti Seokjin sedang sibuk menyelesaikan semua urusan yang berhubungan dengan perusahannya, karena itu ia tidak bisa untuk tidak ke kantor hari ini.

"Di rumahkan ada bibi Jung jadinya kan engga bakal kesepian." sambung Seokjin.

"Tapikan aku maunya dengan oppa bukan dengan bibi Jung, lagian juga eomma ku hari ini engga bisa kesini" cela Joohyun.

Bibi Jung ialah wanita yang sudah berkepala lima, bibi Jung sudah lama bekerja di rumah Joohyun bahkan sebelum Joohyun lahir, bibi Jung sudah bekerja bersama orang tua Joohyun. Kalian ingat bukan dengan perjanjian Seokjin dan Joohyun setelah kembali dari US. Saat usia kehamilan Joohyun yang tak muda lagi maka mereka akan memperkerjakan seseorang untuk mengurusi rumah dan yang lainnya. Maka dari itu Joohyun memilih bibi Jung untuk membantunya, karena Joohyun sendiri telah menganggap bibi Jung sebagai ibunya.

"Ya udah kalau gitu, eomma ku saja yang kemari buat nemenin kamu ya sayang." bujuk Seokjin. Sebenarnya ia tak tega untuk meninggalkan Joohyun, tapi ini semua juga untuk Joohyun nantiya.

"Oppaaa" rengek Joohyun seperti biasa.

Saat Joohyun akan memukul dada Seokjin, bibi Jung datang dari arah belakang.

Happy With You || Jinrene [ On Hold ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang