HWY 13

658 59 23
                                    

Sore ini disebuah apartemen terlihat sepasang suami istri tengah bersiap-siap, siapa lagi kalau bukan Seokjin dan Joohyun mereka akan berangkat menuju Korea.

Dr. Sora mengatakan kalau janin Joohyun sudah aman untuk berpergian dengan pesawat
karena kandungan Joohyun termasuk yang kuat dan juga usia kandungan Joohyun sudah memasuki minggu ke 16, pesan Dr. Sora pada keduanya yaitu asalkan sang ibu tidak kecapean maka sang cabang bayi akan baik-baik saja.

Seokjin keluar dari kamarnya membawa 2 koper besar, lalu ia menuruni tangga untuk menghampiri istrinya yang sedang duduk di sofa lantai bawah sembari melihatnya membawa koper besar itu.

"Apa perlu ku bantu oppa?"

"Tidak usah duduk saja yang manis disitu."

"Tapi keliatannya oppa kesulitan membawa 2 koper sekaligus."

"Tidak perlu sayang, duduk saja yang manis disitu, aku tidak ingin melihat mu kecapean."

Joohyun hanya melihat suaminya yang kesusahan menuruni tangga, ia sangat ingin membantu Seokjin namun apa daya jika sang suami sudah mengatakan jangan, tidak usah, tidak perlu, aku bisa sendiri dan banyak lagi.

"Huhh" Seokjin membuang nafas panjangnya karena sudah terduduk di samping Joohyun.

"Henry kenapa lama sekali sih." ucap Seokjin.

"Mungkin sebentar lagi akan sampai." jawab Joohyun sembari menoleh pada Seokjin.

Seokjin yang sedari tadi melihat Joohyun hanya mengeluarkan senyum manisnya pada wanita itu. Lalu kepala Seokjin disejajarkannya dengan perut sang istri dan tangannya terulur untuk mengelus perut Joohyun yang sudah buncit, mungkin karena bayi yang ada didalam perut Joohyun itu double maka terlihat seperti 1 bulan lebih tua dari usianya.

"Anak-anak daddy jangan nakal yah disana, kasian mommy nya." Joohyun yang memang selalu melihat interaksi Seokjin pada anak-anak mereka masih saja geli tapi ia suka dan masih suka berbunga-bunga jika Seokjin sudah mengelus perutnya dari yang masih rata hingga kini sudah buncit.

"dan sebentar lagi kalian akan merasakan kasih bukan hanya dari daddy dan mommy saja sayang." lanjut Seokjin yang masih mengelus-elus perut Joohyun.

Joohyun menyisir rambut Seokjin dengan sela-sela jarinya.

"Yang kuat ya sayang-sayang nya daddy kami sudah tidak sabar menunggu kehadiran kalian. i love you." Seokjin mencium perut Joohyun yang tertutup oleh sweater coklat wanita itu.

"We love you to daddy." Joohyun menirukan suara anak kecil, karena gemas pada Joohyun Seokjin langsung meraih tengkuk Joohyun lalu mengulum bibirnya dengan kelembutan.

Ding Dong

Seokjin langsung melepaskan bibirnya pada Joohyun karena suara bel yang berbunyi.

"Ck.. menganggu saja." Seokjin berdecik kesal

"Sepertinya itu Henry, oppa." tebak sang istri

"Tunggu disini, aku buka'kan pintu dulu." Joohyun mengangguk.

Seokjin berjalan menuju pintu apartemennya lalu meletakkan jari jempolnya pada sensor.

Ti ni ni ning

Setelah kunci terbuka Seokjin langsung menarik handle pintu, terlihat seorang pria dengan baju santainya.

Henry yang melihat wajah kesal Seokjin dibuat heran, pasalnya Seokjin akan kembali ke kampung halaman tapi kenapa dia terlihat kesal.

Happy With You || Jinrene [ On Hold ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang