Chapter 8

6 1 0
                                    

Air matanya masih mengalir membasahi pipinya. Seseorang menarik liqiu dan memeluknya erat.

"Bingwen? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya liqiu bingung. "Jangan menangis. Aku tidak suka melihatnya." Kata bingwen. Liqiu nampak bingung. "Itu karena aku terlalu menghayati lagunya. Kau tidak perlu memelukku." Kata liqiu tenang.

Minzhe memisahkan bingwen dan liqiu. "Dia milik temanku." Protes Minzhe. Liqiu menatap minzhe bingung sebelum dirinya sibuk mencari keberadaan yunxi. "Dia temanku apa salahnya aku memeluknya?" Protes bingwen. "Itu salah. Itu bukan tugasmu." Kata minzhe tidak terima. "Lalu dimana teman baikmu saat liqiu membutuhkan?" Kata bingwen kesal.

Begitu liqiu melihat yunxi, liqiu seperti anak kecil menemukan sesuatu yang diinginkannya dan berlari ke arah yunxi. "Itu .." perkataan minzhe terpotong. "Cukup kalian berdua. Kalian sedang berakting?" Nasehat lanying. "Tapi .." protes minzhe dan bingwen bersamaan. "Lihat dimana orang yang kalian debatkan." Kata lanying tidak mampu berkata kata. Keduanya mencari keberadaan liqiu.

Liqiu menerjang yunxi dengan pelukan. Yunxi menahan pinggang liqiu. "Kau mau membuat kita berdua jatuh?" Kata yunxi tersenyum. Liqiu cemberut tapi mengalungkan kedua tangannya di leher yunxi. "Kau bilang kau sibuk? Kenapa ada waktu datang?" Tanya liqiu. "Liqiu kami menjadi sangat manja sekarang. Kami akan latihan disini." Jelas dan goda yunxi.

Liqiu tambah cemberut. Yunxi mengecup bibir liqiu sekilas membuat wajah liqiu seperti tomat karena malu. "Kau!" Kata liqiu kesal. "Kau yang menggodaku duluan." Kata yunxi mengerlingkan matanya. Liqiu melepaskan tangannya tapi yunxi tidak mau melepaskan liqiu. "Lepas." Kata liqiu kesal. "Tidak mau." Kata yunxi. Liqiu menatap yunxi kesal.

"Aku akan melepaskanmu kalau kau berjanji akan menungguku nanti." Kata yunxi. Liqiu membalasnya dengan anggukkan. "Dunia bukan milik kalian berdua. Tidak malu dilihati semua orang." Sindir lanying. Yunxi melepaskan pegangannya pada liqiu. "Bilang saja kau iri." Sindir liqiu dan yunxi bersamaan. Lanying menghela nafas sedangkan yunxi dan
liqiu tertawa bersama.

"Nampak seru disini." Kata Huan Jun bergabung. Yunxi menarik liqiu ke belakangnya. Liqiu menatap yunxi bingung. "Anda siapa?" Tanya yunxi tidak bersahabat. "Saya Li Huan Jun. Senior Liqiu juga lanying. Kau pasti Luo Yunxi pacar Liqiu. Lanying sering bercerita tentang kalian yang lengket." Kata huan jun santai.

Yunxi masih nampak curiga. "Aku sering mendengar tentang anda senior. Dua tahun lalu, anda memenangkan hadiah untuk club vocal." Kata minzhe sopan. "Itu hanya keberuntungan." Kata huan jun sopan. Liqiu mengangkat teleponnya. "Hello, zhang yu." Kata liqiu. Minzhe, lanying dan bingwen nampak terlarut berbicara dengan huan jun. Wajah huan jun nampak menyerngit sebelum kembali normal. Yunxi memperhatikan hal itu.

"Aku hanya ingin memberitahumu, penawarnya sudah selesai. Aku ada didepan sekolah. Temui aku." Kata Zhang Yu diseberang telepon. "Baiklah." Kata Liqiu. Liqiu memasukkan handphone kembali dan menarik yunxi ikut dengannya.

@depan White University

Liqiu datang dengan Yunxi dengan riang. Zhang Yu berdiri disana menatap mereka. Begitu sampai Zhang Yu menyodorkan penawar dan liqiu meminumnya dalam sekali tegak.

"Lama tidak pernah bertemu Zhang Yu." Kata Huan Jun yang dibelakang Liqiu dan Yunxi. Yunxi berbalik dan menarik liqiu untuk tetap dibelakangnya. "Bukannya ini pangeran kedua dari dunia demon." Sindir Zhang Yu. Huan Jun menghela nafas dalam. "Bisakah kau memanggilku seperti dulu?" Tanya Huan Jun miris. "bisakah kau kembalikan adikku yang dibunuh oleh adikmu?" Sindir Zhang Yu.

"Adikmu sudah kembali. Apa yang kau inginkan?" Tanya Huan Jun. "Nyawa adikmu." Kata Zhang Yu marah. "Kau tahu aku tidak akan membiarkan kau melukai adikku." Kata Huan Jun kesal. "Aku pun sama. Aku tidak mau punya hubungan dengan penyebab kematian adikku." Kata Zhang Yu geram.

"Kalian saling kenal?" Tanya Liqiu bingung. "Tidak/ Iya" jawab Zhang Yu dan Huan Jun bersamaan. "Kami dulunya sahabat. Sekarang lebih seperti musuh." Jelas Huan Jun. Liqiu mengangguk. "Kau adalah kakak Mei Xiang?" Tanya Liqiu. "Benar. Aku kesini untuk membawa pulang adikku." Jelas Huan Jun. "Menghadapi hukuman?" Tanya Liqiu. "Benar, tapi sampai sekarang. Aku tidak menemukannya." Kata Huan Jun lelah.

"Kemarin aku bertemu adikmu." Kata Yunxi. "APA?! DIMANA?!" Teriak Huan Jun dan Liqiu bersamaan dengan alasan berbeda. "Disebuah lapang dekat sini." Jelas Yunxi. "Kau tidak terluka." Kata Liqiu panik. "Aku tidak apa apa." Kata yunxi menenangkan. "Bagaimana tidak apa apa? Kau manusia dia dari ras demon." Kata Liqiu panik. "Kalau aku ada apa apa. Aku tidak akan ada disini sekarang." Kata yunxi menenangkan. Liqiu sedikit lega.

"Tidak aneh. Kau sangat mirip dia mungkin dia berpikir membunuhmu akan punya efek bagus." Gumam huan jun. "Apa maksudmu?" Tanya liqiu bingung. "Siapa mirip siapa?" Tanya liqiu. "Kita harus kembali." Kata yunxi menarik liqiu pergi. Zhang Yu berbalik pergi. Huan Jun mengikuti Zhang Yu. "Untuk apa kau mengikutiku?" Tanya Zhang Yu kesal. "Mengantar tuan putri kembali ke rumah." Kata huan jun santai. "Kau!!" Kata Zhang Yu marah. Huan Jun tidak mempedulikan Zhang Yu dan menarik tangan Zhang Yu ikut dengannya.

@kantin

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku?" Tanya Liqiu curiga. "Aku hanya tidak suka, aku dibandingkan dengan orang yang tidak kukenal." Kata yunxi tenang. Liqiu mengangguk mengerti. "Maaf mencurigaimu." Kata liqiu. Yunxi menggelengkan kepalanya. "Kau mau makan apa?" Tanya Yunxi. "Apapun asal perutku kenyang." Kata liqiu asal. Yunxi tersenyum dan pergi membeli makanan. Liqiu menatap yunxi miris.

__apartement Yunxi___

Huan Jun menerobos masuk mengikuti Zhang Yu. "Kembali ke rumahmu." Protes Zhang Yu. "Tidak, mulai sekarang aku tinggal bersama kalian." Kata Huan Jun cuek.

"Kau pikir ini rumahmu? Sana pulang ke asalmu. Jangan ganggu kehidupan kami." Kata Zhang Yu marah. "Tidak mau." Kata Huan Jun keras kepala. Zhang Yu kehilangan kata kata sangking kesalnya Zhang Yu masuk kamarnya dan memutuskan tidak akan keluar sebelum Huan Jun pergi.

Hari berganti malam. Liqiu dan Yunxi pulang bersama dan terkejut Huan Jun ada didapur nampak berusaha memasak tapi dapur nampak kacau. "Senior, bisakah kau keluar dari dapurku?" Tanya Yunxi menghela nafas. "Kenapa?" Tanya Huan Juan. "Pangeran kedua, kau menghancurkan dapur kami. Kau pergilah mandi, aku dan yunxi akan membereskan kekacauan dan memasak untukmu. Pergilah ke kamar Zhang Yu untuk mandi." Kata Liqiu. "Tidak usah. Aku akan segera kembali." Kata Huan Jun lalu menghilang. "Kemana dia?" Tanya Yunxi bingung.

"Dia pulang ke rumahnya. Ini adalah apa yang kukatakan kami lebih cepat dari manusia." Kata Liqiu menjelaskan. Yunxi mengangguk mengerti. Keduanya menatap dapur yang hancur lalu menghela nafas berat. Keduanya sibuk bersih bersih. 30 menit kemudian, dapur sudah bersih. Mereka melanjutkan memasak.

Masakan selesai, Huan Jun tiba tepat waktu. Zhang Yu memelototi Huan Jun. "Untuk apa kau kesini?" Tanya Zhang Yu kesal. "Kita makan saja." Kata Liqiu menenangkan. Zhang Yu terdiam kesal. Bagaimana pun Zhang Yu selalu memanjakan adikknya. Adiknya punya keinginan maka dia akan mengabulkannya.

"Princess memang lebih tahu sopan santun dibanding pangeran pertama." Sindir Huan Jun. Liqiu hanya menggeleng melihat tingkah keduanya yang saling memelototi sekarang. Liqiu mengambil beberapa sayur dan menaruhnya di mangkok yunxi. Yunxi juga melakukan hal yang sama. Keduanya tersenyum kemudian memakan makanannya. Pandangan Zhang Yu pada keduanya melembut. Huan Jun menatap Zhang Yu dalam diam.

Waktu berlalu dengan cepat. Beberapa bulan berlalu dan yunxi merasa liqiu mengalami beberapa perubahan aneh. Seperti dia akan terdiam tanpa merespon dan banyak hal. Seperti hari ini yunxi terpaksa berangkat sendiri karena liqiu tidak ditemukan di rumahnya.

@club drama

Yunxi sedang sibuk dengan kegiatannya. "Yunxi" panggil Ruolan. Yunxi membalikkan badannya. Ruolan berjinjit dan mencium bibir Yunxi. Yunxi nampak shock.

Liqiu yang hendak menemui Yunxi melihat adegan ini terdiam sebelum berbalik pergi. Yunxi melihatnya liqiu. Yunxi mendorong Ruolan pergi dan mengejar Liqiu yang berlari pergi.

Unforgetable MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang