Hari baru datang, semua masih sama aja Sehun yang galau sama perasaannya, Loey yang waktunya harus kebagi sama pacarnya dan Chanyeol yang masih suka sen kanan belok kiri, kedip kiri rangkul kanan, gandeng satu tarik sepuluh- udah pokoknya Chanyeol itu gitu walau kalau depan Sehun dia tetiba jadi orang baik.
Hari ke 21, makin dekat aja tinggal seminggu lebih lagi sisah waktu Chanyeol sama Sehun, tapi anehnya Chanyeol ngerasa dia makin makin aneh akhir-akhir ini kalau dekat atau tetiba ingat Sehun.
Misalnya, kalau dia sama Sehun lagi becanda-becanda gitu tiba-tiba ada kek kupu-kupu di dalam perutnya ngegelitik lucu gitu. Apalagi kalau liat Sehun Sehum kok indah banget di mata Chanyeol. Anehnya lagi kalau mereka lagi chating online Chanyeol tu selalu nungguin pesan Sehun, kalau udah gereget Sehun ga kirim pesan atau balas pesan dia pasti di telpon.
Lagi nih, pas dia lagi apa gitu terus tiba-tiba kehayal wajah Sehun past dia langsung senyum-senyum sendiri. Apa lagi kalau dia ingat pas Sehun cium pipinya, gila aja jantungnya ikutan dug-dug padahal dia lagi sendiri.
"Kan senyum lagi, wah ga beres ni orang!" Kai akhirnya buka suara setelah memperhatikan tingkah sahabat se-fakbui-annya.
"Lu mikir mesum yah?" Dio langsung menuduh.
Chanyeol mendengus, ya kali pikiran Chanyeol isinya itu doang. "Nggak!"
"Tapi ni yah, elu emang aneh akhir-akhir ini, Chan."
"A-aneh gimana?" Tiba-tiba ia merasa gugup.
"Lu ga lagi jatuh cinta beneran sama Sehun, 'kan?"
"Ya-ya nggak lah. Kan cuma buat taruhan, ya kali gue belok. Aha-hahaha!" Entah mengapa rasanya tidak lepas saat ia tertawa.
"Gue yakin lu suka beneran."
"Apa buktinya? Jangan nuduh deh."
"Akhir-akhir ini lu beda, apalagi kalau udah sama Sehun. Orang lain serasa ngontrak hidup di bumi."
Chanyeol liatin wajah sahabatnya satu-satu, abis itu dia ketawa kencang.
"Si setan malah ketawa. Jangan dekat-dekat rabiesnya nular!" Kai menjauh, sebenarnya takut kena pukulan dari pria tiang itu. Kebiasaan tertawa sambil memukul itu membuatnya tak jarang jadi sasaran.
"Ahaha! Abisnya kalian herdua serius banger, gila aja gue segitunya."
"Bahkan sampai hari ini gue belum lihat elu ngebuat Sehun berurai air mata. Lu dulu pernah sesumbar kalau semua yang berani jatuh hati sama elu pasti bahkan terluka."
"Sakitnya Sehun beda, dia satu-satunya yang gue beri hidangan termewah cuma ya siap-siap juga sakitnya nanti pasti sangat menyiksa." Chanyeol tersenyum miring.
"Gila ya, anak sebaik dan selembut Sehun lu gituin. Jujur Chan sebenarnya gue nyesel ngasih tantangan ini ke elu. Sehun terlalu baik."
"Baru nyadar lu Malika? Dan lu Chanyeol, gue bener-bener berharap lu jadi suka beneran sama Sehun."
"Gak mungkin lah! Gue ga gay, gue normal. Ngapain gue milih batangan sedangkan cewek-cewek di sekolah ini bejibun ngantri buat gue."
Pernah mendengar pepatah 'lain dimulut lain dihati' maka itulah Chanyeol saat ini. Ia merasa hatinya semakin gunda memikirkan ucapan temannya, tapi mulut kurang ajarnya kian angkuh mempertahankan argumennya.
Sebenarnya mungkin Chanyeol hanya gengsi mengakui bahwa Sehun sudah berhasil mencuri perhatiannya.
"Ya udah kalau gitu gue pengen liat lu nyakitin Sehun." Kai dan Dio saling pandang kemudian melihat ke Chanyeol lagi. "Mark udah ngomong kan masalah malam minggu ini ke elu?"
Chanyeol mengangguk, sebenarnya dia sedikit sensitif dengan masalah ini.
"Kalau gitu lu ajak Sehun, di sana ada cewek baru yang bakal jadi taruhan. Ini awal yang bagus buat nunjukin bejat lo dan nyakitin Sehun."
Chanyeol tersenyum remeh, mengabaikan hatinya yang berteriak tak setuju. "Oke, gue bakal liatin ke elu berdua."
Ada yang sakit tapi tak tampak luka, itu yang Sehun rasakan. Ia cukup mendengar bagian Chanyeol berkata dia masih normal. Sehun tentu tak ingin semakin terluka setelah mendengar kalimat-kalimat berikutnya.
Niat awal menemui sang pujaan hati pupus di jalan setelah mendengar penuturan pemuda caplang itu. Memang Sehun yang bodoh, sudah jadi bahan taruhan tapi masih saja bertahan.
Kalau kata Loey sih Sehun terlalu bego masih mau bertahan sama Chanyeol, tapi ya orang lain mah mana tahu apa alasan Sehun masih ingin bertahan. Bukan cuma karena dia emang suka sam Chanyeol, tapi dia juga mau berlindung sama Chanyeol dari rasa cemburunya terhadap Loey sama Baekhyun.
Lagi Sehun ingin menghindari amukan Baekhyun yang masih mengintimidasinya prihal kedekatannya dengan Loey. Mau tak mau Sehun jaga jarak dan mendekatkan diri ke Chanyeol, tapi masa iya Sehun harua nangis diam terus gara-gara si playboy caplang itu?
"Hiks! Sehun salah apa sih, kok kisah cinta Sehun jelek banget... bundaaa Sehun ga mau sakit hati huhu!" Dan menangislah Sehun di tempat biasa, di dekat tangga.
"Ada yang liat Sehun ga?"
Loey mencari sahabatnya itu setelah terlepas dari pacarnya, seingatnya tadi Sehun ingin menyusul Chanyeol dan teman-temannya ke kantin. Namun saat sampai di kantin dia tak menemukan Sehun pun tiga serangkai itu.
Dia sudah bertanya ke beberapa temannya tapi mereka menjawab tidak melihat. Ia mau mencari ke toilet siapa tau Sehun di sana, tapi bukannya Sehun yang dia temui melainkan sodara kembarnya.
"Sehun mana?"
"Ya mana gue tau."
"Ga mungkin lu ga tau, tadi Sehun bilang mau nyusulin elu ke kantin. Jadi di mana Sehun?"
"Mana gue tau, gue emang di kantin tapi beneran ga ketemu sama Sehun. Tanya aja sama Kai dan Dio kalo lo ga percaya."
Loey berdecak kesal, di mana Sehun sekarang. Ia khawatir jangam-jangan ada yang bully Sehun lagi mengingat selir Chanyeol itu banyak.
Chanyeol sendiri merasa was-was, pasalnya ia takut jangan-jangan Sehun mendengar obrolannya tadi seandainya pemuda itu benar-benar menyusul ke kantin. Ia menelan ludah, bisa sangat gawat ini.
"Kenapa wajah lu panik gitu?"
"Ya gue ikut... ikut khawatir lah. Sehun kan pacar gue, kalau kenapa-napa kan-"
"Ngapain lu khawatir, lagian kan kalian cuma pacar taruhan. Gue curiga ada yang ga beres ni, pasti." Loey menatap Chanyeol penuh selidik.
"Udah bukan saatnya lu curigain gue, ayo cari Sehun. Gue ga mau dia kenapa-napa." Chanyeol beranjak pergi.
Jujur saja dia memang benar-benar mengkhawatirkan Sehun, takut hati lembut pemuda albino itu hancur. Ucapannya tadi, benar-benar seperti belati tajam yang siap mencincang hingga hancur.
tbc
🌌🌌🌌
Suka aja apdet tengah malam.
Terima kasih sudah berkunjung💕Zee💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Cintaku [ChanHun]✔
FanfictionOrang kembar itu beda, seidentik apapun mereka ya namanya manusia tetap aja punya beda. Sederhananya, ada yang pendiam ada yang hiperaktif. Contohnya; Chanyeol Playboy, Loey Koboi. CHANHUN TIDAK BAKU, LOKAL FANFICTION BOYSLOVE ROMANCE, COMEDY ____ 2...