Loey heran, mengapa Sehun masih tetap bertahan. Bahkan memasang senyuman seolah tak terjadi apapun. Jadi hari ini dia akan berbicara dengan Sehun mumpung Baekhyun tak ada di tempat.
"Langit," panggilnya.
Sehun menoleh. "Ada apa, Bin?"
"Aku mau ngomong serius sama kamu, kamu punya waktu?"
"Ga mungkin aku ga punya waktu buat sahabat." Sehun senyum, cantik tapi seperti pisau tajam yang menusuk hati Loey.
Loey tentu sadar Sehun tak bermaksud menyindir, hanya saja ia cukup tahu diri bagaimana renggangnya hubungan mereka akhir-akhir ini. Baekhyun terlalu memonopoli dirinya dan Sehun mulai benar-benar jauh dari gapaiannya.
"Mau ngomongin apa?" Sekarang mereka ada di belakang sekolah, duduk di bangku di bawah pohon rindang.
"Kamu sama Chanyeol gimana?"
"Baik, kenapa?"
Ingin sekali rasanya Loey mengatakan langsung dia ingin hubungan Sehun dan sodaranya itu berakhir. Hanya saja...
"Kamu kenapa masih bertahan? Padahal kamu udah tau aslinya dia gimana."
"Aku cuma ngasih kesempatan buat dia jatuh cinta sama aku. Lagian aku nyaman kok di posisi ini."
"Aku ga mau kamu tersakiti lebih dalam nantinya."
Sehun ngeliat Loey, kali ini pandangannya berbeda. Ada makna yang tak sampai, Sehun yakin ia tidak memiliki riwayat penyakit jantung tapi sekarang jantungnya berdetak lebih cepat. Kenapa juga rasa ini baru terasa sekarang saat sahabatnya itu sudah ada yang punya.
Loey balik natap kedua mata Sehun yang indah dan menenggelamkan. Jika ingin jujur, Loey mau mengaku kalau sebenarnya perasaannya itu udah berkembang sama Sehun. Cuma ya dia tau dan sadar diri, Sehun itu suka sama saudaranya buktinya sampe rela jadi pacar taruhan.
"Tapi aku udah sakit, ini bukan cuma masalah Chanyeol. Kamu sadar ga gimana kesepiannya aku selama kamu mulai pacaran sama Baekhyun?" Sehun senyum miris. "Kamu sadar ga kamu berubah?"
Loey menatap lebih dalam, lagi ia tak ingin terjebak terlalu dalam pada pesona Sehun. Sampai lupa tujuannya untuk selalu menjadi pelindung pemuda april itu. Mungkin tepatnya ia takut jatuh cinta dan cintanya tak berbalas. Namun cara yang Loey pilih salah.
"Kamu yang nyuruh aku buat milih Baekhyun."
"Kalau tau kamu bakal gini aku lebih milih kamu jomblo aja selamanya." Sehun merengut. "Bin, salah ga sih aku sayang sama kamu?"
Ini malah Sehun yang ngomongin perasaannya. Kan niat awal tadi ga gini.
"Apa?"
"Apa?"
"Tadi kamu bilang apa?"
"Nyuruh kamu jomblo seumur hidup."
"Bukan yang itu."
"Ga tau." Sehun memutuskan kontak mata mereka. Ia kemudian memandang arah lain sambil bersedekap dada.
Ayolah apa Loey tidak sadar ada rona merah di pipi Sehun padahal kulit Sehun itu sangat putih. Mati-matian Sehun menahan amarah gelisah dalam dirinya, sangat malu atas insiden pengakuannya barusan. Untung Loey tak sadar-atau pura-pura tak tahu.
"Aku kangen kita yang dulu, tanpa Chanyeol ataupun Baekhyun."
"Di mana Tani?"
"Ngelunjak ya lu!"
"Gue udah lakuin yang elu suruh. Sekarang kasih tau gue di mana lo nyembunyiin Tani."
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Cintaku [ChanHun]✔
FanfictionOrang kembar itu beda, seidentik apapun mereka ya namanya manusia tetap aja punya beda. Sederhananya, ada yang pendiam ada yang hiperaktif. Contohnya; Chanyeol Playboy, Loey Koboi. CHANHUN TIDAK BAKU, LOKAL FANFICTION BOYSLOVE ROMANCE, COMEDY ____ 2...