"Langit!"
Kedua orang yang asyik bercanda itu menoleh serentak. Ada Loey yang mendekat, melihat raut yang kurang bersahabat membuat Sehun berdiri bersiaga. Loey menatap Johnny tajam yang dibalas tatapan bingung oleh pemuda bule itu.
"Ngapain lo di sini?"
"Bin, Johnny cuma nemenin aku kok-"
"Aku ga nanya kamu, Lang!" Loey tanpa sadar meninggikan suaranya.
Tentu Sehun terkejut, mengapa Loey terlihat sangat emosi. Dapat Sehun lihat sahabatnya itu mati-matian menahan emosi.
"Sehun benar, gue cuma nemenin dia. Ga usah emosi, Bro!" Johnny hanya tersenyum menyebalkan bagi Loey.
"Dan lo pikir gue bakal percaya? Gue tau siapa elu. Punya motif apa dekatin Sehun, huh?"
Johnny mulai kesal atas tuduhan Loey, serius tadi dia ga punya niat apa-apa, tapi kalau liat Loey gini protektifnya bikin dia nafsu mancing emosi pemuda november itu.
"Suka-suka gue dong, emang Sehun siapa elu sampai harus segitunya nanyain motif gue." Dia tersenyum sinis.
"Gue sahabatnya, gue bakal jagain dia. Terutama dari cowok brengsek kek elu!"
Sehun mendekati Loey saat pemuda tanggung itu mulai mengepalkan tangannya. "Udah, Bin. Johnny ga ngapa-ngapain aku." Sehun menahan lengan Loey.
"Udah, Lang. Kamu ga usah ikut campur, ini urusan aku sama dia."
Sehun melepaskan lengan Loey, dia mengambil kotak bekal juga air minum yang sudah ludes isinya. Dengan santainya ia berjalan pergi dari tempat itu, menimbulkan keheranan dari dua orang pemuda lainnya.
"Lang, mau ke mana?"
Sehun berhenti terus noleh. "Ke kelas. Kata kamu ga usah ikut campur itu urusan kalian. Dari pada aku nontonin kalian berlaga mending masuk kelas. Jadi ga kena masalah, deh." Gampang sekali, tipe sahabat tapi bangsat sekali Sehun ini.
Udah ga ada niatan ngelerai malah ngebiarin temannya berlaga, dengan alasan tak mau dapat masalah lagi.
"Aku duluan, dadah!" Sehun melenggang pergi begitu saja.
Johnny dan Loey mengumpat halus, mereka saling tatap terlihat sekali rasa tidak sukanya. "Awas lu dekatin Sehun lagi!"
Johnny tersenyum miring. "Suka-suka gue dong. Udah gue bilang, lo bukan siapa-siapanya Sehun! Kalau cuma sahabat harusnya dukung, dong." Johnny menepuk bahu kiri Loey. "Gue duluan."
Loey tak habis pikir, ia tahu benar siapa Johnny Nathan Suh, bagaimana mungkin Sehun bisa terjebak berteman dengan lelaki yang menjadi langganan ruang BP dan kedisiplinan itu?
Nambah lagi buaya yang dekatin Sehun, Loey harus nambahin penjagaan ini.
Sehun merapikan peralatannya, bel pulang sudah berbunyi beberapa saat lalu. Loey di sampingnya sudah selesai lebih dulu, ia berniat mengajak Sehun pulang bareng.
"Lang, pulang bareng sama aku, mau?"
Sehun melihat ke arah sahabatnya itu, ia tersenyum. Ini kesempatan yang langkah mengingat Baekhyun selalu memonopoli Loey. Baru juga bibirnya hendak mengiyakan, sosok Baekhyun sudah datang menggandeng mesrah lengan Loey.
Senyum Sehun luntur dan ia memilih kembali merapikan alat tulisnya.
"Sayang kita pulang bareng berdua, ya!" ucap lelaki mungil itu manja.
"Tapi Sehun juga ikut bareng kita-"
"Kok Sehun!?" Ia setengah berteriak. "Kamu kenapa selalu bawa-bawa Sehun sih? Loey, kamu itu pacar aku. Dan lagi Sehun itu pacarnya sodara kamu. Ngapain kamu tebengin dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Cintaku [ChanHun]✔
FanficOrang kembar itu beda, seidentik apapun mereka ya namanya manusia tetap aja punya beda. Sederhananya, ada yang pendiam ada yang hiperaktif. Contohnya; Chanyeol Playboy, Loey Koboi. CHANHUN TIDAK BAKU, LOKAL FANFICTION BOYSLOVE ROMANCE, COMEDY ____ 2...