6.Tumbuh Rasa

245 18 0
                                    

"pulang bareng nggak Nerima penolakan"tegas Bima yang melihat Lita menggendong tasnya berjalan keluar

Lita sama sekali tak mengindahkan ucapan Bima,ia justru terus saja jalan yang membuat Bima harus mengejarnya.

"Lu itu batu yah"tutur Bima gemas akan sikap lita

"Udah tau ngapai Maksa?!"Lita masih saja jalan dan ya jalannya itu kek cowo langkahnya panjang-panjang Bima aja kewalahan ngejarnya.

"Pulang bareng gw!!"Bima mencekal pergelangan tangan Lita dan menatap tajam lita

"Bodo amat gw pulang pake motor"

"Ehh siapa yang suruh lu pulang bareng gw semotor?"tanya Bima cengengesan,Lita hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Gw kan ngomongnya bareng gw bareng maksudnya itu lu pake motor sendiri gw pake motor sendiri,atau jangan-jangan lu ngarep yah balik semotor sama gw"ledek bima sedangkan Lita salah tingkah

"Engg__gak kok ngapain juga semotor bareng lu,nanti gw bunuh baru tau rasa!!"pelotot Lita

"Bunuh aja kalau bisa"Bima menganggap enteng ucapan lita karena ia tau gadis ini masih memiliki sedikit hati nurani.

Brukkk

Tubuh Bima jatuh dan Lita menindih tubuhnya[pikirannya jangan kotor orang Lita aja nindihnya cuman pake tangan kek orang mau nyekik]

Jantung Bima berdegup sangat kencang melihat lita,kedua manik mata mereka bertemu

Deg deg deg

'sial jantung gw kok gini,apa gw jantungan kali'batin Lita

Karena jarak mereka begitu dekat mereka dapat mendengar detak jantung masing-masing.

"Kenapa nggak jadi?"tantang Bima

"Eng__gak ko_k"

"Lu baper kan??"ledek bima

'sial gw ketahuan'batin Lita

"Cie ada yang baper pipinya merah lagi,btw badan lu berat awas dong"Bima berkata seperti itu namun hatinya justru ingin berlama-lama dengan Lita

Mereka pun berdiri dan "yuk pulang"ajak Bima dan berjalan mendahului Lita

Lita masih syok dengan detak jantungnya yang abnormal tadi karena ini kali pertama ia merasakannya.

"Yealah cepetan dong pacar sayang"Bima yang tadi berjalan mendahului malah berbalik dan menggenggam tangan Lita erat.

Seketika senyum tercetak jelas diwajah Lita,ini pertama kalinya ia tersenyum setelah sekian lama ia tak menampilkan itu,hanya kata 'nyaman' yang kini mendominasi perasaan kedua sejoli tersebut.

Mereka berdua berkebut-kebutan dijalanan bukan Bima yang meminta namun Lita yang meminta dan ya taruhannya yaitu siapa pemenangnya akan mendapatkan apa yang dia minta dari yang kalah,sontak membuat Bima semangat.

Bremmmm

"Yeyeye gw menang yuhu"teriak Bima kegirangan dipelataran rumah Geavano

"Lu minta apa?"tanya Lita jengah

"Gw minta setiap hari kita berangkat bareng pulang bareng terus setiap pulang sekolah lu harus cium pipi gw kali ini nggak ada tolakan,lu harus jadi pacar yang baik,coba buka hati sama tolong jangan bunuh orang lagi"cerocos Bima yang membuat kepala Lita pusing

"Buset banyak banget satu aja!"tolak Lita mentah-mentah

"Kan lu bilang minta apa aja dan lu nggak bilang ada batasnya"ucap Bima santay

Angelista Geavano [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang