"tolong....tolong!!!"
Saat hendak pulang Lita mendengar suara teriak minta tolong,ia mencari kemana-mana namun tidak ditemukan Disekolah pun sudah sepi hanya beberapa anak yang ada.
"Tolong.... tolong!!!!"
Suara teriak itu keluar dari dalam gudang segera Lita menghampiri gudang dan
"Lina!!"teriak Lita melihat sang adik yang tertusuk pisau tergeletak lemas dilantai bercucuran darah
"Lu kenapa?siapa yang lakuin itu?"tanya Lita
Lita mencabut pisau yang ada diperut Lina dan sekarang pisau itu ada digenggaman lita
"Tolong!!!!"teriak Lina lebih kencang
"Lita"panggil seorang diambang pintu
"Lina"kini beralih menatap gadis yang sedang sekarat
"Kamu ngapain Lina?bukannya kamu udah nggak marah lagi?apa karena kemarin?aku kecewa sama kamu!!"bentaknya
"Bim gw bisa jelasin ini nggak seperti yang lu bayangin gw nggak ngapa-ngapain Lina"ujar Lita
"Jangan berisik dan pergi dari sini!!"bentak Bima lagi
Segera Bima membopong tubuh Lina dan membawanya kerumah sakit sedangkan Lita mengikuti dengan motornya.
"Dokter...tolong dokter!!"teriak Bima terpongoh-pongoh membawa tubuh Lina yang penuh darah
Lina segera masuk UGD dan ditangani dokter sedangkan Bima duduk didepan ruangan menunggu Lina.
"Bim?"lirih Lita
"Apa?lu tega banget celakain adik lu sendiri!!"bentak Bima
"Bim gw nggak nyelakain Lina waktu gw kegudang lina udah ketusuk pisau dan gw mau nyelamatin dia"
"Nyelamatin?!! nyelamatin kata lu?!!ternyata bener apa yang Lina bilang Psycopat tetap aja Psycopat nggak bakal jadi malaikat!!"bentak bima
Plakk
Lita menampar pipi Bima
"Lu udah keterlaluan Bim,gw pastiin lu bakal nyesel seumur hidup lu kalau lu tau kebenarannya!!!"bentak Lita yang tergerai air mata.
Saat Lita ingin pergi dari sana dia menabrak seseorang dan itu papahnya.
Plakk
Plakk
Plakk
"Kurang ajar kamu dia itu adik kamu seharusnya kamu jaga dia bukan malah bikin dia kayak gini!!"bentak papahnya tamparan tadi membuat lita jatuh tersungkur dan sudut bibirnya mengeluarkan darah
Dia menatap Bima namun segera Bima mengalihkan pandangannya.
Lita berdiri dan membisikan sesuatu pada Bima "kalau lu nggak percaya liat cctv digudang"
Setelah membisikan itu Lita pergi dengan perasaan emosi,dia bersumpah serapah.Motor yang Lita kendarai melaju lebih cepat dibandingkan biasanya kini ia emosi sangat dan sangat namun karena pikirannya yang teralihkan oleh masalah tadi....
Bughh bughh ciitttt
Naas sebuah truk menabrak motor Lita dengan kecepatan tinggi,Lita terpental begitu jauh darah segar mengalir dari tubuhnya semua orang menatap panik kejadian,semua orang terkejut bukan main kejadian maut itu,karena benturan yang begitu keras kaca helm Lita pecah yang menyebabkan wajahnya berisikan goresan-goresan motornya punc hancur,walau dalam keadaan seperti ini lita masih bisa membuka matanya,setelah kerumunan orang datang ia pun menutup matanya.semua menatap iba Lita yang bermandikan darah sebelum menutup mata ia berbicara
'bim,gw sayang sama lu,paman Lita pamit,ayah sama Lina jangan kangen sama Lita Ahh iya masa kangen enggak kan?mama Lita mau ketemu mama,mama mau kan ketemu Lita?,Lita sayang semua orang tapi Lita selalu dianggap lain,mama Lita bakal susul mama,semoga semua orang bisa nemuin bukti bahwa Lita nggak salah'batin Lita dan setelah itu ia menutup matanya
Catatan Lita
Tangan ini gemetar
Mata ini memanas
Bibir ini kelu tak bisa berucap
Melihat lembaran-lembaran takdir
Yang tak memiliki makna
Tertulis begitu jelas dan menyakitikan
Menguras air mata dan meremas hati
Hati ini terus menjerit
Meronta-ronta agar hidup tak lagi mencekik
Membuat nafas tercekat dan hampir saja tiada
Berungkali ku coba tuk mengakhiri
Dan berulangkali pula usaha itu gagal
Seputus asakah itu aku?
Atau mungkin ini akhir dari segalanya?Karena tempat kecelakaan Lita tidak jauh dari rumah sakit Lina dirawat warga pun membawanya kesana.
"Dokter..ada kecelakaan!!!"teriak warga yang membawa Lita
Bima yang melihatnya hanya bergidik ngeri wajahnya saja hancur dan badannya dipenuhi darah apa bisa ia selamat?
Sudah 1 Minggu semenjak kejadian itu Bima tak melihat batang hidung Lita,Lita hilang bak ditelan bumi,tanpa kabar apapun,memang seharusnya dia sudah di do namun karena pihak sekolah pun tak tau keberadaan Lita maka sekolah belum men do Lita.
Sungguh Bima sangat merindukan gadisnya itu,hah apa pantas dia menyebut gadisnya?dia sudah melukai perasaannya dan dia sudah membentaknya mengatai kata-kata kasar,Bima menjadi ingat dulu ia pernah berjanji untuk selalu bersama Lita saat keadaan apapun namun kini?faktanya Bima hanya bisa menyalahkan rasa kecewanya menggelayut dipikirannya egonya untuk membenci Lita menang melawan hatinya yang ingin mencari Lita.
"Lu dimana gw kangen?"tanya Bima mengusap kursi yang diduduki oleh Lita
Ia sangat,sangat dan sangat merindukan lita,rasanya hampa tidak mendengar kata ' bego ' dari gadis itu
"Gw kangen"cicit Bima melihat kursi lita
Bima saja lupa akan kata-kata Lita untuk memeriksa cctv,Ahh Bima sangat bodoh kalau Lita ada mungkin dia akan bilang ' bego '
"Ta lu menang,lu udah buat gw sengsara kenapa ta?kenapa lu lakuin itu?kenapa lu celakain adik lu sendiri?coba aja ada bukti bukan lu yang celakain,ta gw kangen...gw kangen,gw kangen berat sama lu,lu menang ta lu menang,puas kan lu lihat gw menderita"gumam Bima yang masih menatap kursi kosong itu sedetik kemudian air matanya lolos begitu saja,Bima tak pernah menangis namun kali ini berbeda,ia telah kehilangan orang yang sangat ia sayang.
>>>>>
Jangan Lupa Vote 🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Angelista Geavano [Completed]
Short StoryMasih pemula jadi mohon dimaklumi jika ada kesalahan Happy Reading ✨ >>>>>> Brukkk Pisau tajam itu mengenai dinding, Gadis tadi mendekat dan menatap tajam cowo aneh itu "Jangan bilang kesiapa-siapa tentang ini ngerti?!!!"ucapnya penuh penekanan Cowo...