8.Cemburu

155 15 0
                                    

Breemmm breemmm

Lita turun dari motornya dengan wajah berseri-seri memasuki rumah,ini kali pertama ia merasakan bahagia masuk kedalam rumah namun seketika wajahnya berubah menjadi masam.

"Bima?Lina?"

Deg

Bagai dihantam ribuan pisau hatinya begitu hancur melihat pemandangan itu,tubuh Lina menindih tubuh Bima,Bima sedang dalam posisi duduk dan itu terlihat seperti intim.

Dua sejoli itu pun menengok dan Bima mendorong Lina hingga jatuh.

"Ta gw bisa jelasin!"

Tanpa mau menerima penjelasan Bima Lita pergi dengan air mata yang mengalir deras dari pelupuk matanya.ia memakai helm dan mulai menjalankan motornya diatas rata-rata.

Bima hanya diam melihat kejadian itu sungguh dia sangat ceroboh niat hati ingin bertemu sang pacar malah berakhir seperti ini,sedangkan Lina tersenyum puas diambang pintu.

"Bima maaf"tutur Lina

Tanpa menghiraukan permintaan maaf Lina Bima pergi begitu saja membuat Lina mencabik kesal.

Dijalan Lina bahkan sempat beberapa kali hampir menabrak seseorang namun ia bisa mengelak,hatinya sungguh hancur kepercayaan akan cinta kini hilang begitu saja.

"Brengsek"umpat Lita saat mengendarai motor

Motor Lita kini terparkir di rumah pamannya sudah lama ia tak berkunjung kesini,pamannya seorang psyco oleh karena itu Lita sangat dekat dengan pamannya.

"Wah akhirnya Dateng udah lama paman nggak liat,gimana?masih kan?ada masalah apa sih ponakan paman?"tanya pamannya bertubi-tubi

"Paman ada mangsa nggak?2 aja deh atau enggak 3 ntar habis itu baru Lita jelasin"ucap lita manja

"Ada kok didalem"

Lita keluar sebentar mengambil jubah merah yang ada dijok motornya dan masuk lagi diruang eksekusi disusul pamannya yang sudah membawa pistol.

"Dia kenapa paman?"tanya Lita

"Mereka bertiga telah menggelapkan uang perusahaan paman dan mereka berencana membunuh paman"jelas paman panjang×lebar×tinggi

"Waahhh nggak tau apa,mau bunuh?yang bener aja megang sehelai rambut paham gw aja orang pada nggak bisa"ucap Lita meremehkan dan menatap tajam tiga lelaki yang terlihat tua itu.

"Gimana paman?paman mau 2 atau 1?hmmm paman tembak dulu aja deh tapi jangan sampe mati yah,entar yang bikin mati Lita aja"usul Lita kepada pamannya dan diangguki tanda setuju.

Dorr

Dorr

Dorr

Suara pistol menggema di seluruh rumah.ets,jangan salah rumah paman itu jauh dari jangkauan orang-orang,lah rumahnya aja didalem hutan kok paling tinggal sama Joni temen sesama psyconya paman Sam.

Perkenalkan pamanku namanya Samudera Geavano dia kakak dari papa Lita dan dia juga sesama psyco seperti Lita oleh karena itu Lita lebih akrab denganya,sifat,sikap semuanya pun diwariskan dari sang paman jadi jangan heran jika mereka terlihat seperti papa dan anak.

"Paman keluar dulu ada urusan kamu urus sisanya"

"Siap paman"

Lita tersenyum licik melihat tiga orang itu sudah tidak berdaya.

"Gimana om?masih mau main-main sama keluarga Geavano??!"tanya Lita tajam dan penuh penekanan

"To__long jang__an bu__nuh saya,saya min__ta maaf"bujuk om tadi dengan suara terbata-bata menahan sakit

Angelista Geavano [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang