16.Angelina

112 9 1
                                    

"Malem ini gw ada rencana mau balas dendam sama seseorang,lu mau bantu karena Bima sakit jadi gw minta bantuan lu"tutur Lia

Malvin mengangguk pasti

"Jadi ntar malem lu ajak jalan Lina"

"Maksudnya?"tanya Malvin

"Iya ntar gw kasih tau lokasi yang harus lu tuju lewat wa"

Kini bulan mulai muncul,Lia sudah menggenakan jubah merahnya ia takkan menghabisi Lina namun hanya memberikan pelajaran saja tentang perilaku Lina terhadap dirinya dan Lita.
Disisi lain Malvin tengah berdiri didepan pintu rumah Lina.

Tokk.....tokk......tokk.....

Pintu terbuka,Lina sudah siap dengan dres merahnya.dia tersenyum semangat.

Klininggggg......

Angel
Gedung tua dekat pemakaman, tepatnya sedikit masuk kedalam hutan

Malvin tersenyum membaca pesan dari lia.

"Kenapa kok senyum?"tanya Lina manja

"Ouh gini ada surprise buat kamu"Malvin tersenyum licik

"Wah beneran surprise apa sayang?"Lina bergelayut manja di lengan Malvin.

'cih kegatelan banget sih,demi Lia demi Lia demi lita'batin Malvin.

"Namanya juga surprise pasti Rahasia dong,papa kamu ada?"tanya Malvin memastikan

"Nggak ada papa lagi keluar kota katanya ada kerjaan"

Malvin memandangi Lina dari ujung rambut sampai ujung kaki.

'Cih kaya tante-tante'batin Malvin

"Kenapa aku cantik yah?"

"Yaudah mending kita jalan keburu malam"

"Pulang malam juga nggak papa kok, sekalian nginep aja juga nggak papa"goda Lina sambil menyentuh bibir Malvin
Segera Malvin memalingkan wajahnya.

"Kok malu sih sini"Lina menarik dagu Malvin agar menatapnya namun dengan segera Malvin melajukan mobilnya dengan cepat.

"Pengin cepet-cepet yah"ucap Lina menggoda

'demi Lia demi Lia demi Lia demi Lia demi Lia demi Lia demi lia'batin Malvin

Malvin terus saja mengucapkan kata 'demi lia' karena jika bukan untuk lia sudah pasti ulet keket ini ia tampar.

Malvin mulai melajukan mobilnya memasuki hutan.

"Kok sepi sih hayu mau ngapain?"

"Bisa diem nggak!!"bentak Malvin membuat Lina bungkam Lina pun tampak tak banyak bergerak.

Cittttt

Malvin mengerem mobilnya dan turun begitu juga Lina.

"mau ngapain?"lina bergelayut dilengan Malvin

"Masuk!!!"bentak Malvin

Brukk

Lina didorong oleh Malvin hingga terjatuh dan sikunya berdarah.

Prokk....prokk....prokk....

Suara tepuk tangan menggema diruangan itu.

"Wah wah wah ini sang ratu penggoda"

Lina datang dengan mengeluarkan pisau,ia menggesekkan pisau itu ke pipi mulus Lina.

"Heh lu yang penggoda,ngapain lu disini?lu yang goda Bima!"bentak Lina tak terima

"Masih inget Lita?apa yang lu lakuin sama Lita?"tanya Lia dengan tatapan yang sangat tajam

"Malvin"panggil Lia

"Ikat wanita itu gw nggak mau sesi eksekusi keganggu sama gerakannya"tutur Lia dengan sigap Malvin mengikat tali pada tangan dan kaki lina.

"Tolonggg.....tolonggg.....tolonggg....ada orang jahat tolong....!!!!"
Lina berteriak hingga Lia merasa marah.

"Percuma lu teriak gril disini nggak ada orang,disini dekat pemakaman mana ada orang disini juga didalam hutan"ujar Lia mulai menggambar pola kaki lina

"Akhhh sakittt....tolong maafin gw...maafin gw...sakit"jeritan Lina Seakan nyanyian bagi Lia,terasa sangat merdu,sedangkan Malvin dia sudah pergi kemobil katanya untuk jaga-jaga.

"Harum"tutur Lia saat mencium bau darah keluar dari kaki lina.

"Lu psyco?"tanya Lina hati-hati

"Kalau iya lu mau korbanin nyawa buat kepuasan gw??"Lia tersenyum licik

"Lu Lia kan anak paman?"tanya Lina

"Iya dan gw bakal bales dendam atas apa yang lu lakuin ke Lita"

"Lia plis maafin gw,gw cuman mau dapetin Bima,Lia plis maafin gw"lina menangis tersedu-sedu

"Maaf?gw nggak akan bunuh lu kok gw akan biarin lu hidup dengan begitu gw akan buat hidup lu tersiksa bahkan lebih seram dibanding neraka"jelas Lia

Sssrrekkk

Pisau tajam mengenai perut Lina,dia pingsan.

"Baru luka sayat dikaki sama tusukan diperut aja udah pingsan,nggak asik lu"

Lia mengambil pisau dari balik jubahnya,ia mengambilnya dengan sapu tangan dan meletakkan ditangan Lina.

"Ini bukan pembunuh tapi bunuh diri"

Lia menyayat tangan Lina dan mengucurkan darahnya kepisau tadi.

"Kalau lu masih macem-macem bakal gw kasih Yang lebih buat lu"

Lia memegang pipi Lina dengan telunjuknya dan menggores noda darah kepipinya.

Pagi harinya,disekolah sudah menyebar banyak gosip bahwa Lina simost wanted gril sekolah melakukan percobaan bunuh diri disebuah gedung tua dekat pemakaman.

Lia tersenyum puas sudah dipastikan semua siswa akan menggunjing lina tentang perilakunya itu.

"Jadi lu yang lakuin itu?"tanya Bima

"Lu nggak perlu tau!"

"Lia..bima.."seseorang memanggil mereka dan mereka menengok

"Malvin?sini duduk"Lia menepuk tempat disebelah
Malvin duduk disebelah Lia dan Bima pun duduk disebelah Lia jadi kanan kiri cogan.

"Lu udah denger kabar itu?"tanya Malvin sambil mengedipkan matanya

"Udah gw seneng banget"ucap Lia sambil memeluk angin

"Jadi lu berdua yang lakuin itu?"tanya Bima yang merasa geram dicuekin

"Iya tapi lu harus janji jangan bilang kesiapa-siapa"Lia mengulurkan tangannya

"Atas dasar apa lu lakuin itu?!!"bentak Bima dan berdiri menatap Lia kecewa

"Kalau lu mau nyalahin gw,gw nggak salah asal lu tau Lu juga pasti bakal dukung gw kalau lu tau alasan sebenarnya!!!"Lia membentak Bima dan pergi dari sana,Malvin menyusulnya namun Bima justru merasa gelisah.








>>>>>>>





Jangan Lupa Vote🌟

Comen dongs kalau ada penulisan yang kurang🙏🏻

Maafin kalau typo🙏🏻

Angelista Geavano [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang