10.Selesai

144 12 0
                                    

Bima mengusap air matanya kasar.ia teringat akan kata-kata Lita 'kalau lu nggak percaya liat cctv digudang',Bima segera berlari menuju ruang cctv sekolahan

"Pak liat cctv gudang seminggu yang lalu"ucap Bima

Pak Amran dan Bima pun mulai menonton dan ya...

"Udah gw duga gw salah"

Pak Amran yang melihat itu hanya melongo ternyata bukan Lita pelakunya jelas-jelas disana saat Lita sudah tiba Lina sudah tertusuk pisau.

"Lita nggak salah?"tanya pak Amran

"Nggak pak Lita cuman difitnah"

Akhir dari keputusan itu yaitu lita tidak jadi di do dan Lina akan di skorsing selama 1 bulan setelah nanti ia sehat.

Bima mengepalkan tangannya,ia sungguh emosi saat itu dan ya ternyata apa yang dikatakan Lita benar ia tidak mencoba membunuh Lina ini semua fitnah dan Bima percaya begitu saja hingga dia kehilangan Lita orang yang sangat ia sayang.

Bima duduk dibangku dengan amarah yang memuncak karena wanita penggoda itu dia kehilangan berliannya.

"Woy woy gaes gw ada kabar"teriak Arkan siketua kelas somplak

"Apaa tuh gosip atau apa?"tanya Yuyun

"Lagi anget nggak?"celutuk piyah

"Ini tentang Lita,kenapa dia nggak berangkat selama ini..."ucap Arkan seketika Bima menoleh dan mendekati Arkan

"Apa?!"tanya Bima penuh amarah

"Santay bro,gw kemarin kerumah sakit waktu gw nganter adik gw periksa dan saat itu dokter sama suster lari-lari sambil nyebut 'pasien bernama Angelista Geavano diruang anggek kembali kritis' pas gw tanya suster katanya dia korban kecelakaan 1 Minggu yang lalu,kata susternya sih wajahnya rusak dan badannya sobek-sobek"tutur Arkan yang membuat semua orang tercengang dan merasa miris membayangkan saja sudah sakit apalagi mengalami.

"Akhrr"Bima mengacak-acak rambutnya yang membuat semua anak bingung,ia menyesal sungguh menyesal ternyata orang yang seminggu lalu ia lihat dirumah sakit itu Lita.

"Lu kenapa Bim?"tanya Arkan

"Seminggu yang lalu ada korban kecelakaan dan kondisi korban itu sama persis apa yang lu bilang dan bodohnya gw ternyata itu Lita gw nggak bisa ngenalin,pantes aja jaketnya sama arkhh gw bodoh,toloh,bego"Bima mengamuk dia meninju-ninju tembok hingga tangannya berdarah jika saja teman-temannya tidak menghentikannya luka itu akan semakin parah.

Tanpa basa-basi Bima segera mengambil tas dan pergi dari sekolah menuju rumah sakit itu.

"Lita!!"

Bima berlari terbirit-birit menuju ruangan Lita disana banyak dokte dan suster.hatinya mencelos melihat itu.

"Sus ada apa yah?"tanya Bima

"Ouh pasien didalam kembali kritis detak jantungnya melemah sudah beberapa kali ini terjadi"

"Apa Adek temennya?"tanya suster

"Pacarnya"

"Loh pacarnya masuk rumah sakit kok nggak jenguk"

"Saya baru tau makanya saya kesini"

"Kasian siadek yang didalem lukanya parah dan dia koma tapi beberapa kali dia sadar dan panggil mamany beberapa kali juga jantungnya melemah namun dia masih kuat saya salut dengan pacar kamu"cerocos panjang lebar suster

"Semoga dia baik-baik aja sus"

"Aamiin"

Namun setelah itu dokter keluar dengan raut muka tak bisa ditebak.

"Mana ayahnya?ibunya? keluarganya?"tanya dokter itu

"Keluarganya nggak tau dok,saya temennya"

"Ouh pasien sangat kuat dia bisa melewati masa kritisnya namun jika itu kembali lagi maka ia bisa tiada"

Deg

Mendengar penuturan sang dokter,hati Bima begitu sakit.Bima hanya mengangguk

Didalam ruangan itu terdapat gadis berbaring lemah.

Dibawah alam bawah sadarnya...

"Mama...."teriak Lita

Mama Lita menengok dan memeluk Lita erat

"Mama Lita pengin ikut mama,mah Lita pengin ikut mama"terisak lita

"Nggak bisa nak kamu harus hidup dan membuat papa dan Lina mengerti"jelas mama

"Tapi Lita nggak kuat"

"Kamu anak mama yang kuat mama bangga punya kamu"

"Ma aku psycopat aku psycopat"terisak lita

"Kamu Malaikat nak buat sikap Psycopat kamu menjadi malaikat nak"

"Nggak bisa mah"

"Kamu bisa"

Mama melepas pelukan itu dan mendorong Lita agar menjauh

"Kembalikan kealam kamu sayang,banyak yang menyayangimu"

"Enggak mah Lita mau ikut mama!!"teriak lita yang melihat mamanya menjauh

Semakin menjauh dan menjauh mamanya pun menghilang

"Mama..."teriak Lita

Tiba-tiba tubuh Lita bergerak

"Dokter...dokter"teriak Bima melihat itu

Dokter masuk dan memeriksa Lita.

Tittttttttttttttttt

dokter menghela nafas dan keluar dari ruangan

"Mohon maaf kami sudah berbuat semaksimal mungkin namun nyawa ada ditangan Allah kami tidak bisa berbuat apa-apa pasien telah tiada"ucap sang dokter dan pergi sedangkan Bima mematung ditempat.

Setetes air mata mengalir dari mata Bima,dia telah pergi...pergi untuk selamanya dan takkan kembali kini alam mereka berbeda dia pergi untuk selamanya.

Segera ia menelpon papa Lita tak selang berapa lama papa Lita tiba beserta pamannya.

"Dimana Lita?"tanya papanya

Bima menunjuk ruangan itu.

Segera mereka pun masuk dan melihat tubuh Lita terbujur kaku,papahnya menangis menyesal karena telah kehilangan putrinya dan pamannya pun menangis karena kehilangan keponakan kesayangannya.

Pemakaman lita dihadiri oleh banyak orang termasuk Bima,papah,paman,Lina dan teman-temannya.

Semua menangis melihat jenazah Lita dikurburkan Bima terus saja berucap maaf karena telah menyakiti hati Lita,saat penguburan sudah selesai Bima belum juga pulang.

"Ta maafin gw,maaf banget kalau aku pernah sakitin lu,gw minta maaf bahkan sebelum gw denger suara lu,lu udah pergi jauh dari gw,ta maaf maaf banget"lirih Bima dan meletakan bunga serta fotonya yang sedang bersama Lita.

Setelah berbincang cukup lama dengan makam Lita akhirnya Bima pergi dan dibalik pohon itu terlihat senyum yang teramat senang.

>>>>>>

Siapa sih yang senyum pas Lita meninggal?penasaran?masih lanjut kok niatnya sih mau sampe segini aja tapi masa iya sad ending nggak bagus kan?yaudah lajutin dehh


Pantengin terus dan baca terus cerita ini gaes😊

Jangan lupa Vote 🌟♥️

Angelista Geavano [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang