17.Pengakuan

145 10 0
                                    

"gimana tentang Lina?kita jengukin?"tanya Malvin

"Tau deh gw nggak tau"

"Kenapa lu nggak ngaku aja deh"jelas Malvin

"Entar aja kalau ada situa itu"

"Serah lu deh,yang penting gw selalu dukung lu"jelas Malvin

Brukk

Lia memeluk Malvin erat karena hanya dia yang bisa membuatnya tenang,orang yang dia sayang pun tak ada disampingnya sekarang.

Malvin balas memeluk Lia dan menepuk pundak Lia.

"Nangis aja gw tau berat kok"

"Hiks...hiks...hiks"Lia menangis dibaju Malvin

"Udah udah"

"Pulang sekolah ke rs yah"

"Iya gw temenin kok"Malvin mengangguk dan mengusap air mata Lia.

Dirumah sakit.
Lina terbaling lemas,hanya satu nama yang ia sebutkan lia[Ngigo],papanya juga merasa aneh kenapa ia menyebutkan nama sepupunya?apa ada hubungannya?

"Lina..."panggil sang papa

"Lia pah lia hiks...hiks...Lia pah"histeris Lina

"Tenang cantik...tenang"papanya mencobanya menenangkannya namun masih saja tetap memberontak akhirnya papanya memanggil seorang perawat dan perawat itu menyuntikkan obat penenang dan seketika Lina diam.

"Kamu kenapa cantik papa khawatir!"papanya mengusap kepala Lina.

Bima sedang terpaku menyaksikan Malvin dan Lia,ini memang salahnya karena tidak ada disamping Lia disaat Lia sedang dalam keadaan tidak baik.

Bima tersenyum tipis saat melihat Malvin balas memeluk Lia.

'gw minta maaf'batin Bima dan pergi dari sana

Saat pulang sekolah tadi,Malvin dan Lia sudah akan kerumah sakit namun Bima menghentikan mereka,Bima pun memaksa ikut akhirnya Bima dan Lia berboncengan

"Lu yakin mau jengukin?"tanya Malvin

"Yakin kok gw bakal jelasin kesemuanya"jelas Lia

Bima menggenggam tangan lia.
Lia menoleh dan mendapati Bima tengah tersenyum,ia pun membalasnya.

Tok...tok...tok...

Lia mengetuk pintu dan terbukalah,disana ada wajah seorang lelaki tua yang sudah dapat dipastikan kurang tidur.

"Kamu siapa?"tanyanya
"Saya Lia om"

"Dia pah dia yang udah tusuk aku...hiks...aku takut pah!"teriak Lina histeris saat melihat Lia.

Laki-laki tua itu merasa marah dan memandangi Lia sengit.

"Papah...."lirih Lia

Semua terdiam ditempat,laki-laki itu menatap manik mata Lia.

"Lisa...kau Lisa Anggraeni"lirih laki-laki itu,laki-laki itu adalah Prayogo Geavano ayah dari Lita dan Lina.

"Aku Lita pah Lita..."lirih Lia
Bima menatap Lia dengan penuh tanda tanya?

"Pantas matamu mirip dengan ibumu,kau belum meninggal nak?"tanya yogo dan mengusap kepala Lia.

"Belum pah,Lita kangen papah..."Lia memeluk Yogo  dan Lina terpaku ditempatnya.

'kenapa papahnya justru memihak Lia?'batin Lina

"Papah juga kangen tapi maksud Lina apa?"tanya yogo dan melepaskan pelukannya kemudian menatap Lia menuntut penjelasan.

Angelista Geavano [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang