Sejak saat itu, Felix mulai sering muncul—menggantikan Tom pada saat keadaannya lemah. Tom juga sudah mengenal Felix. Tom seperti orang gila berbicara pada pantulan diri sendiri di cermin, pada nyatanya dia sedang berbicara dengan Felix.
Gustavo sudah menghentikan perawatan mental Tom, karena dia rasa sudah tidak perlu lagi. Kehadiran Felix sudah cukup untuk melindungi dia sendiri. Gustavo juga tidak berniat menghilangkan Felix dalam diri Tom karena yang dia inginkan sebenarnya adalah Felix. Calon pemimpin terkuat untuk menjadi penerusnya di dunia gelap.
Tom kembali vakum dan melanjutkan latihan fisiknya bersama bawahan-bawahan Gustavo. Selama itu juga, dia mempelajari berbagai cara menciptakan teknologi canggih yang dimodifikasi sendiri, tidak akan ada orang lain yang bisa melakukannya. Lalu, Dokter Vino juga mengajarinya tentang obat-obatan termasuk racun dan bagaimana cara membuat serta menyembuhkannya.
Gustavo juga menunjukkan seluruh asetnya pada Tom, menjelaskan satu-satu semua properti yang dimilikinya. Dan melatihnya menjadi pemimpin yang baik di organisasinya pada masa yang akan datang. Semua orangnya sudah mengenal Tom, anak yang tak kalah jenius dari Gustavo.
Tom kembali melanjutkan pendidikannya beberapa tahun kemudian di Harvard University dan kembali mendapatkan gelar Master of Business Administration. Di tahun yang sama, Gabriel juga mendapatkan gelar pertamanya—Bachelor of Business Administration, dia juga merupakan lulusan terbaik. Usia mereka baru dua puluh satu tahun.
Hingga suatu hari, kesehatan Gustavo mulai melemah dan dirawat di rumah sakit. Penyakit yang dideritanya selama beberapa tahun ini semakin parah. Tom rutin mengunjunginya, begitupun keluarga Wilkinson yang selalu menjaganya.
“Tom,” panggil Gustavo.
“Ya, Paman,” balas Tom, tatapannya datar. Karena dia sudah dilatih untuk dapat mengendalikan ekspresi dan perasaan, agar orang-orang tidak mudah menebak raut wajahnya.
“Kau harus mengambil alih organisasiku!” pinta Gustavo lemah, Tom tersenyum tipis dan mengangguk. Dia akan menuruti apapun yang diminta oleh Gustavo—penyelamatnya.
“Kevin akan mengurus semuanya, dia akan menjadi asistenmu nanti.” kata Gustavo lagi, Tom mengangguk.
“Istirahatlah Paman, aku akan mengurus semuanya. Musuh-musuh sudah bergerak ketika mendengar Paman mulai melemah. Beberapa hari yang lalu pembunuh bayaran yang dibayar mereka hendak membunuh Paman.” balas Tom.
“Heh... biarkan saja, memang sudah saatnya aku pergi. Saatnya aku beristirahat, ingat Tom banyak orang yang bergantung padamu dan pastikan mereka semua setia. Atau tidak, kau tahu apa yang harus kau lakukan.” Tom mengangguk, dia sangat mengerti, pelatihannya sudah sangat matang.
“Aku akan memegang tanggung jawab dan melakukan apa yang harus aku lakukan Paman, untuk mempertahankan seluruh asetmu.” kata Tom penuh tekad, dia sangat menghormati Gustavo.
Gustavo tersenyum. “Aset-aset itu semuanya adalah milikmu setelah ini.” balas Gustavo. “Aku sudah memasukkan namamu semuanya, organisasi itu milikmu sepenuhnya.”
“Lalu markas senjata?” tanya Tom tentang markas yang akan diwariskan pada Wilbert—Ayah Gabriel.
Bukannya Tom ingin menguasai seluruhnya, memang sudah seharusnya semua markas yang tersebar di berbagai negara itu—termasuk markas senjata berada di bawah pimpinannya. Karena hanya dia yang pernah diberikan pelatihan dan pengetahuan tentang aset-aset rahasia Gustavo. Berbeda dengan Wilbert yang tidak pernah diberikan pengetahuan apapun tentang organisasi gelap itu.
“Aku hanya menyusun skenario saja, percayalah Wilbert tidak akan bisa mengurusnya, ujung-ujungnya dia akan memberikan semua itu padamu.” jawab Gustavo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath's Obsession
Romance{OPEN PO 12-25 Desember 2022} Rasa suka, cinta, dan obsesi berbeda. Bagaimana kalau obsesi? Hal paling mengerikan dibandingkan apapun. Kau akan melakukan apa saja untuk menjadikan obsesi tersebut menjadi milikmu selamanya. Thomas Reynalds meng...