Chapter 16

45.7K 3.4K 108
                                    

Sesudah membersihkan diri, Alana terpaksa memakai pakaian yang diberikan Tom padanya. Sebuah sweater dan celana panjang. Aman, ketika dia pulang ke rumah nanti dia harap kedua orangtuanya tidak marah.

Lalu, Alana turun dan memakan sarapannya dalam diam. Tom tidak terlihat dimanapun, sepertinya pria itu mengerti kalau Alana tidak mau melihatnya. Tadi saja Alana masih ketakutan, berbeda dengan tadi malam karena dia sedang mabuk.

Setelah menghabiskan sarapannya, Kevin menghampiri Alana dan memberitahu wanita itu kalau Tom sudah menunggunya di depan. Pria itu akan langsung mengantarnya pulang ke rumah.

Alana langsung keluar dari mansion tersebut, di luar sana dia melihat Tom yang sedang bersandar di mobil kesayangannya. Pria itu memakai kacamata hitam, style-nya walaupun sangat santai, pesonanya tetap tidak pudar.

Alana akan menyukainya kalau Tom sejak awal baik dan sopan, tidak memaksa dan memerkosanya seperti beberapa hari yang lalu.

“Masuk!” pinta Tom, lebih dulu masuk ke dalam mobilnya. Alana mau tidak mau ikut masuk walaupun ragu.

Alana berusaha untuk tidak menatap wajah Tom yang luar biasa datarnya. Tom menghidupkan mobil bersamaan dengan Walton, berharap Walton tidak berkata macam-macam.

Hello Tom,” Alana terkejut ketika melihat mesin tersebut berbicara.

“Oh ada wanita cantik ini. Hello Alana, i'm Walton.” sapa Walton pada Alana, tapi wanita itu masih membeku karena terkejut.

“Benda ini...,”

“Namanya Walton, sebuah mesin yang bisa berbicara, tak sengaja aku ciptakan dari sisa rongsokan pembuatan teknologi canggihku yang lain. Mesin yang sangat cerewet.” jelas Tom santai.

“Kau sepertinya sangat membenciku Tom.” kata Walton.

Indeed.” jawab Tom.

Alana terdiam menatap mesin tersebut yang hanya menampilkan layar putih. Alana seharusnya tidak heran karena Reyns technology adalah perusahaan yang menciptakan teknologi paling canggih yang pernah ada. Selain itu mereka juga menciptakan software¹ dan hardware².

Keheningan kembali menyelimuti mobil tersebut sepanjang perjalanan, hingga akhirnya sampai di rumah Alana.

Thank you,” kata Alana keluar dari mobil Tom, seharusnya dia tidak mengatakan terima kasih pada pria yang sudah merusaknya, walaupun dia sudah menolongnya.

Tom juga turun dari mobil. Alana bingung melihat pria tersebut mengikutinya. Dia mulai beringsut mundur ketakutan. “Apa yang akan kau lakukan?” tanya Alana was-was.

“Tenang saja Alana, aku tidak akan menyakitimu.” jawab Tom.

Di saat yang bersamaan, pagar rumah Alana terbuka, menampakkan Jonah di sana yang menatap dua orang itu terkejut. “Ehm Nona, Anda baru pulang?” tanya Jonah.

“Y–ya,” jawab Alana, lalu cepat-cepat masuk ke dalam.

Tom tersenyum sopan pada Jonah yang menatapnya bingung. “Saya akan menjelaskan pada orangtuanya kenapa semalam dia tidak pulang.” kata Tom, lalu menyusul Alana.

Baru saja Alana hendak membuka pintu, Rebecca sudah lebih duluan muncul dari sana, membuat Alana terkejut. Tom berhenti di depan teras, memutuskan untuk tidak melangkah terlalu dalam.

“Kenapa kau tidak pulang semalaman?” tanya Rebecca to the point, untung saja tidak ada Mark—sepertinya sudah berangkat ke kantor.

“Itu... aku....”

Psychopath's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang