Chapter 40

35.9K 3.1K 208
                                    

Sebuah pesawat jet pribadi baru saja mendarat di Zürich International Airport, Switzerland. Pintu pesawat terbuka, tampaklah Tom yang berdiri di sana dengan jas yang dia sampirkan di bahu dan dua kancing teratas kemejanya yang terbuka. Siapapun yang melihat dia akan langsung terpesona.

Tom turun dari atas sana, disusul Kevin. Mereka langsung memasuki mobil yang sudah menunggu di sana. Negara ini memiliki koneksi Darkest Clan yang besar, orang-orangnya tersebar dimana-mana. Di setiap markas, pasti memiliki kepalanya masing-masing yang Tom tunjuk secara langsung.

"Ke markas sekarang Kevin!" pinta Tom, Kevin mengiyakannya dan menyuruh supir untuk meninggalkan bandara, menuju markas.

Sampai di markas, mereka langsung disambut oleh kepala markas yang bertugas memimpin di sini-Jaden Batz, salah satu mentor yang dulu pernah diperlihatkan Gustavo padanya, tapi Tom memilih Jordan. Tom hanya memegang kendali sepuluh markas di beberapa negara benua Amerika, tetapi markas yang lain tetap berada di bawah pengawasannya.

"Jaden," sapa Tom.

"Thomas," balas Jaden.

"Lama tidak bertemu, panggil Tom saja. Seperti kau tidak mengenalku saja." balas Tom, mereka lalu memasuki markas.

"Kau menyuruhku mencari keberadaan Davis Schneider beberapa hari yang lalu di sini, aku belum menemukannya. Tapi barusan kami menemukan keberadaannya, kau datang tepat waktu." kata Jaden. Mereka lalu memasuki ruang operasional yang berisi ratusan macam teknologi-salah satunya komputer yang berjejer, sama seperti markas yang lain.

Mereka memasuki ruangan tertutup, semacam ruang rapat. Jaden lalu menghidupkan meja lebar yang ada di sana-menampilkan berbagai macam gambaran dan informasi dalam bentuk hologram. Jaden menyentuh salah satu file, lalu menperlihatkan pada Tom dan Kevin.

"Davis Schneider baru saja tiba di Switzerland dua hari yang lalu, menaiki pesawat komersial. Kami sempat kehilangan jejaknya, namun beruntung ada satu CCTV tua yang masih berfungsi di ujung kota. Dia bersembunyi di sana." jelas Jaden, lalu memperlihatkan gambaran lain yang menampilkan sebuah gedung tua.

"Kenapa dia bersembunyi di sana? Sudah kehilangan tempat bersembunyi? Dia kira kita tidak akan menemukannya di sana?" tanya Tom sambil tersenyum miring. Terlalu mudah, ini bukanlah tipe Davis Schneider, dia tidak sebodoh itu.

"Setiap langkah pasti ada jebakan. Kau tidak tahu seberapa liciknya bajingan itu? Kasusnya sudah merebak ke berbagai negara, namun pihak berwajib tidak pernah bisa menangkapnya. Beruntung organisasi kita mempunyai banyak akses untuk melacaknya," kata Jaden sambil tersenyum.

"Ah ya, kau belum memberitahuku? Apa yang dia curi?" tanya Jaden.

"Baju anti peluru, ada pengkhianat di dalam gedung, sudah aku lenyapkan." jawab Tom, Jaden mengernyit.

"Sejak kapan kau kecolongan, Tom? Apa yang terjadi? Kau tidak fokus atau memang sedang tidak sehat waktu itu? Jordan juga tidak tahu? Dokter Vino?" tanya Jaden beruntun, Tom menatapnya datar.

"Pertama, aku sudah melakukan seleksi ketat pada orang itu-tidak ada yang salah, tidak ada yang mencurigakan, dan seperti orang-orangku yang lain. Davis memang pandai memasukkan pengikutnya ke dalam organisasiku. Sejauh ini, aku baru kecolongan satu kali. Kedua, aku memang sedang tidak fokus dan tidak sehat, akhir-akhir ini aku sering overthinking, membuatku stres." kata Tom, kali ini Kevin yang mengernyit.

"Aku tidak tahu kalau kau sedang tidak sehat," kata Kevin.

"Kau memang tidak tahu. Ketiga, Jordan terlalu sibuk menyusun sesi latihan pada anak muridnya dan melatih mereka seharian. Terakhir, Dokter Vino tidak akan mengerti karena pekerjaannya hanya di bagian medis." lanjut Tom.

Psychopath's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang