Chapter 7

55.2K 4.4K 201
                                    

Keesokan pagi, Tom tiba di Boston dan langsung menuju ke pusat Darkest Clan bersama Kevin. Mereka masuk melalui jalur rahasia agar tidak ada yang curiga, terutama musuh-musuhnya. Selama ini Tom sudah berhasil menyembunyikan identitasnya, satu musuh saja yang tahu siapa dia, akan langsung dihabisi.

Ada untungnya Gustavo menyembunyikan identitasnya sejak awal, dia bisa hidup tenang di dunia luar tanpa dikejar, namun di dunia gelap, orang-orang selalu berusaha membongkar jati dirinya.

Tom masuk ke dalam gedung. For information, gedungnya tidak terlihat oleh khalayak banyak karena bangunan ini terletak di dalam hutan yang sulit dijangkau oleh siapapun, kecuali mereka musuhnya yang bertekad untuk menyerahkan nyawa ke sini.

Tom memasuki lift dan naik ke lantai empat—merupakan ruangan medis dan laboratorium yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu yang memiliki akses. Tom semakin memperketat penjagaan di sini. Setiap lantai yang dimasuki harus melewati pemeriksaan sepuluh tahap melalui teknologi canggih yang terus dikembangkannya.

Gedung Darkest Clan, memiliki tujuh lantai. Lantai dasar, hanya sebagai jalan masuk dan juga dijaga ketat oleh bawahannya. Lantai dua, ruangan pelatihan bagi orang-orangnya dan tersedia berbagai fasilitas lengkap. Lantai tiga, ruang penyimpanan senjata. Lantai empat, ruang medis dan laboratorium. Lantai lima, ruang operasional yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan ratusan komputer yang dapat melacak siapapun musuh atau apapun yang diinginkan mereka. Lantai enam, kamar pribadi Tom. Lantai tujuh merupakan ruangan pribadinya, sekaligus tempatnya membuat berbagai alat teknologi dan penyimpanan alat-alat canggih tersebut—ruangan paling rahasia.

Tom menghampiri Dokter Vino yang masih bekerja pada organisasi ini sejak dulu. Tom melihat ada beberapa bawahannya yang dirawat, pasti mereka habis menangani serangan pada markasnya yang lain.

“Luka mereka parah?” tanya Tom pada Dokter Vino.

“Tidak terlalu parah, mereka menerima tembakan di punggung kaki—bagian yang tidak tertutupi baju anti peluru. Untung saja mereka memakai baju itu, sehingga tidak mengenai organ vital.” jelas Dokter Vino.

“Kau tetap di sini dan rawat mereka. Yang lainnya akan aku usir malam ini.” kata Tom seraya berbalik.

“Mereka akan menyerang gedung ini? Malam ini? Kau yakin tidak butuh bantuan?” tanya Dokter Vino.

Tom menggeleng. “Felix lebih suka membunuh mereka dengan tangannya sendiri. Heh, tanganku juga.” kata Tom sambil mendengus, lalu keluar dari ruangan medis bersama Kevin.

Dokter Vino menghela napas. Dia sudah hafal bagaimana sifat Tom dan Felix, mereka tidak jauh berbeda. Setelah Gustavo meninggal, Tom memindahkan ruangan medis dari mansion Gustavo ke sini, begitupun Dokter Vino. Tempat ini lebih aman, karena dijaga ketat oleh berbagai teknologi canggih yang dimodifikasi Tom.

“Siapa yang akan datang?” tanya Kevin, dia tidak tahu apapun tentang hal ini.

“Kau seharusnya tahu. Bajingan Lorde—mafia Jerman itu. Kalau dia berhasil membobol keamanan jalan masuk, siapkan pembersih dan pewangi ruangan yang banyak!” kata Tom, Kevin menghela napas.

Tidak heran Tom mengetahui siapa saja yang berniat menyerang gedung pusat ini. Dia bisa mengakses seluruh informasi tentang musuh-musuhnya jadi bukan hal yang sulit baginya mengetahui kapan kedatangan mereka. Juga, Tom sengaja melonggarkan keamanan jalan masuk ke sini.

“Aku akan ke rumah sakit sekarang, kau tetap di sini!” pinta Tom sambil berjalan keluar dari gedung.

“Kau pergi sendiri?” tanya Kevin.

Tom tidak menjawab, dia langsung masuk ke kursi kemudi. Lalu membuka jendela mobil. “Ah ya, ketika aku kembali nanti, pastikan mereka sudah meninggalkan markas. Aku akan mengurus bajingan itu. SENDIRI!” pinta Tom penuh penekanan, lalu berlalu dari markas.

Psychopath's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang