1

12.2K 724 42
                                    

Prologue:

William bersiap untuk mengajar disekolah. Sudah sekitar satu minggu ia mengajar tak ada hal aneh atau menarik yang terjadi, tapi dia sangat mencintai pekerjaannya.

"Selamat pagi pak" ucap seorang murid sambil membungkuk

"Pagi" balas William tersenyum dan membungkuk. Ia memang dikenal guru yang tampan dan ramah. Banyak murid yang berusaha mendekatinya karena ketampanan dan usianya yang masi terbilang muda. Apalagi ia mengaku belum memiliki kekasih tentu saja itu membuat murid-murid gencar mengejarnya. Namun jika ada yang mengajaknya jalan-jalan atau terlalu dekat William akan menolak dengan sopan, ia belum tertarik untuk menjalani hubungan terlebih dengan muridnya sendiri. Bisa-bisa ia masuk penjara

Chapter 01:

William masuk kedalam ruang guru dan duduk di kursi nya. Menyiapkan kertas-kertas dan bahan untuk mengajar.

"Pe-permisii.."

William mengalihkan perhatian dari kertas-kertas ditangannya kepada seseorang yang memanggilnya

Ia terpaku seketika melihat seorang siswa imut dihadapannya. Tubuhnya mungil dan pipi nya berisi.

William tersenyum cerah

"Ada yang bisa saya bantu? " tanyanya

"S-saya mencari pak Zura tapi kenapa tidak ada?" Ucap siswa manis itu sesekali matanya melirik ke lantai ke dinding berusaha menghindari tatapan gurunya itu

"Pak Zura sudah keluar satu minggu yang lalu, saya yang menggantikan nya. Apakah kau siswa dari kelas pak Zura? "

Siswa itu mengangguk

William menggigit bibir nya gemas ingin mencubit pipi gadis itu yang ikut bergoyang karena anggukan kepalanya ditambah ternyata si mungil adalah murid kelasnya baru kali ini William sangat bahagia menjadi wali kelas.

"I-iya pak, s-saya ingin memberikan surat ini" si manis mengulurkan sebuah amplop putih

'Ahh apakah ini surat cinta' batin william terkekeh kegirangan lihatlah wajah tampannya saat ini terlihat aneh karena senyum kotaknya tak memudar sedikitpun sedari tadi.

Saat dibuka senyumnya menurun ternyata didalamnya sebuah surat ijin

"Nes-sa, namamu Nessa? Manis" ucap william yang masi membaca isi surat ijin Nessa.

Nessa mebelalakan matanya 'manis katanya?' Semburat merah muncul dipipinya ia jadi gugup merona sambil memainkan ujung seragamnya.

William kemudian mengalihkan atensi nya kembali pada si manis, dilihatnya pipi itu bersemu ia jadi bingung kenapa tiba-tiba pipi nessa merona. William ingin bertanya tapi rasanya aneh menanyakan hal itu pada nessa.

"Jadi kau pergi ke jepang seminggu yang lalu? "

Nessa hanya mengangguk

"Karena ibu mu membuka butik disana?"

Nessa mengangguk lagi

"Baiklah Vanessa Jovanka kau boleh kembali ke kelasmu sekarang" ucap william dengan senyum manisnya

"b-baik terimakasih pak" nessa membungkuk kemudian pergi dari ruangan william

"nessa.. nes-sa.. " william terkekeh kenapa dia jadi salah tingkah hanya dengan menyebut nama nessa. Dia sudah tidak waras sekarang dan tolong katakan pada jantung william untuk tidak norak dengan berdebar sangat kencang. 

I Love U SeonsaengnimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang