19

4.3K 324 3
                                    

'Tok Tok Tok'

Jimin mengetuk pintu rumah jungkook ditemani taehyung yang berdiri disampingnya.

Ceklek

"Ahh jiminah.. Mari masuk" jungkook tersenyum melihat jimin kemudian melirik kesampingnya terlihat taehyung dengan datar menatapnya

"Ee soensangni-ahh maksudku taehyung ajusshi silahkan masuk juga.. "

"Hyung.. "

"Ahh ne taehyung hyung silahkan masuk.. " jungkook terlihat kikuk

Grep

Jimin memeluk jungkook erat. Yang dipeluk merasa terkejut melihat ke arah taehyung sekilas tersenyum kaku tak enak pada taehyung. Sedang taehyung pura-pura tidak peduli walaupun dalam hati ia kesal.

"Aku sangat merindukanmu kook ah "

"Ne jiminie.. Nado.. "

Jimin melepaskan pelukannya kemudian tersenyum. Mereka bertiga mengobrol sampai lupa waktu karena terlalu asyik. Sebenarnya hanya jimin dan jungkook yang dari tadi ceriwis sedang taehyung malah mengantuk.

"Ahh tidak terasa sudah malam kook ah"

"Ee iya ya.. Kalian hari ini istirahat disini saja. Ada kamar kosong kok"

"Jinjja? " jimin tersenyum lebar meremat lengan kemeja taehyung.

"Maaf jungkook tapi kita harus kembali" ujar taehyung

"Wae? Kenapa buru-buru tae? " jimin menatap suaminya kecewa bibir nya mengerucut lucu. Andai mereka hanya berdua pasti bibir itu sudah taehyung lumat tapi niatnya ia tahan karena ada jungkook

"Nee nee kita menginap.. Tapi besok kita harus benar-benar pulang.. "

"Nee taehyungiee" jimin memeluk taehyung sekilas.

****

"Jadi.. "

Jimin melihat namja yang tengah berdiri disampingnya menatap ke arah jalanan dari atas balkon.  "hmm? "

"Siapa nama bayinya? "

"Entahlah aku belum memikirkannya.. Lagi pula usianya masih satu bulan, masih lama " jimin terkekeh sembari mengelus perutnya

"Kook.. Kenapa kau musti bohong? "

Jungkook tak menatap jimin

"bukankah sudah kubilang.. Waktu itu aku tidak sanggup jika harus bertemu denganmu dulu-

Jungkook menatap jimin kemudian mengusap kepala jimin lembut

-dan sejujurnya hingga kini aku masih belum sanggup.. " sambungnya seraya kembali menatap kosong kearah jalanan

Jimin memilih untuk diam. Ia mengusap punggung jungkook, menyandarkan kepala mungilnya pada bahu sahabat lamanya. Sejak ia datang dan menatap mata jungkook ia tau jungkook masi memiliki rasa padanya. Ia juga bisa merasakan alasan sebenarnya mengapa jungkook menghindar.

"Aku tau kau masih sangat menyayangiku.. Aku juga menyayangimu kook ah.. Sebagai sahabat.."

"Nee jiminie.. Jangan khawatirkan aku.. "

"Jangan menungguku.. Karena selamanya aku akan bersama taehyung. Aku mau kau bahagia kook.. Aku tidak mau kau begini selamanya.. Kau itu sangat tampan pasti banyak yang mau denganmu" kekeh jimin

Jungkook tersenyum kemudian memeluk jimin

"Nee jiminie gomawo..  akan ku usahakan.."

Taehyung menghela napasnya. Ia berada di balik dinding sedari tadi kala ia bangun tak mendapati jimin disampingnya dan mendengar semua percakapan mereka berdua.

****

Jimin kembali ke ranjangnya. Dilihatnya wajah tampan suaminya, dibelainya lembut surai itu kemudian mengecup sayang kening sang dominan.

"aku sangat menyayangimu taetaeku.. Kenapa kau terlihat menggemaskan sekali saat tidur hmm"

jimin terkekeh geli dengan wajah polos suaminya saat tidur benar-benar berbeda dengan saat terbangun. Jika taehyung bangun maka kepolosannya akan tergantikan dengan ekspresi-ekspresi yang sulit jimin artikan :)

Baru saja jimin ingin menyusul ke alam mimpi dirasakan lengan taehyung melingkar di pinggang rampingnya. Ia tersenyum dalam dekapan suaminya,  hatinya menghangat. 

****

"Gomawo jungkook ah kami pulang dulu" kata jimin membungkuk. Taehyung ikut membungkuk.

"Nee jiminie.. Kau boleh datang lagi kapanpun kau mau.. "

Jimin mendekat kemudian memeluk jungkook. Taehyung memalingkan wajahnya. Entah kenapa dia itu sangat posesif. Padahal terlalu posesif itu kan tidak baik taehyung sshi_-

"Nee sampai jumpa lagi kookie"

****

Baru saja jimin keluar dari mobil,  taehyung dengan cepat menggendongnya ala bridal style

"Omoo taehyungg ahh!! " jimin yang terkejut memeluk erat leher taehyung

"Aku tidak mau istriku yang cantik ini kelelahan" jawab taehyung memandang manik jimin lembut, ditempelkannya hidung mancungnya pada milik simungil kemudian terkekeh, taehyung juga mengecup sekilas bibir jimin.

Meskipun taehyung sering melakukan hal-hal romantis padanya tapi tetap saja jimin masih merasa malu, salah tingkah,  dan merona.

I Love U SeonsaengnimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang