"Aku kemarin ke rumahmu, tapi kenapa kau malah berada di rumah taehyung ssaem? " ujar jungkook dengan wajah serius ia tak suka sengan taehyung
"Apa eomma yang memberi tahu mu? " jimin balik bertanya
"Jangan jawab pertanyaan dengan pertanyaan jimin! aku mengkhawatirkanmu.. Kau tau aku mencintaimu aku tidak mau terjadi apa-apa padamu" ucap jungkook sambil menggenggam kedua tangan jimin
"Jeon-"
"Selamat pagi park jimin, jeon jungkook" suara bariton mengejutkan indra pendengaran jimin.
Namun keduanya tak ada yang menjawab. Taehyung menahan panas dihatinya ia berharap jimin akan peka dan langsung menjauhi si jeon sialan jungkook itu. Tapi ia kecewa karena jimin justru hanya diam saja. Ia melangkah pergi menagih penjelasan jimin nanti.
"Kita perlu bicara kook"
***
"Ada apa dengan mu masih pagi sudah muram begitu?" Tanya namjoon
"Andwe.. Aku baik-baik saja" seraya membanting tumpukan bukunya dengan kasar
"Ya sangat jelas baik-baik saja, sepulang mengajar apa kau mau ikut bersenang-senang? "
Taehyung diam untuk berpikir. Mungkin tidak ada salahnya minum sedikit soju untuk melepas rasa cemburunya. Diakan sudah dewasa dan cukup umur.
"Nee hyung tentu.. "
Namjoon hanya mengangguk "baiklah aku akan mengajak hobi juga"
****
"Jungkook aku tidak bisa menerima cinta mu.. Maaf" ucap jimin menunduk
"A-apa? Kau cuma bercanda kan chim? Aku tau kau juga mencintaiku jangan berbohong"
"Aku memang mencintaimu kook tapi bukan cinta sepasang kekasih, Aku tak bisa mencintaimu lebih.. Maaf"
Air mata jungkook mengalir membasahi pipinya. Jimin ikut menangis melihat jungkook menangis. Ia mendekat memeluk jungkook berusaha menenangkan.
"Kookie.."
"Kumohonn jimm aku sangat mencintaimu.. Hiks.. Hikss" jungkook menangis sampai sesenggukan. Jimin memeluknya lebih erat. Sungguh ia kasihan melihat jungkook namun hatinya sudah ia berikan ke Taehyung.
"Kau akan mendapatkan yang lebih baik dariku kook.. Seseorang yang mencintaimu dengan tulus" ujar jimin sambil mengusap punggung jungkook
'Itu takkan terjadi chim'
Jungkook kecewa, sangat kecewa. Hatinya sakit. Rasanya ia ingin bunuh diri saja. Ia berhenti menangis. Ia sudah bertekad untuk mati saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U Seonsaengnim
RomancePrologue: William bersiap untuk mengajar disekolah. Sudah sekitar satu minggu ia mengajar tak ada hal aneh atau menarik yang terjadi, tapi dia sangat mencintai pekerjaannya. "Selamat pagi pak" ucap seorang murid sambil membungkuk "Pagi" balas Willi...