6

6K 505 35
                                    

Sebelum masuk kelas jimin berpapasan dengan Taehyung.
"Selamat pagi jimin" -taehyung

"Selamat pagi juga tae-hyu-eh Ssaem maksudku" ujar si mungil sambil terkekeh malu.

Taehyung tersenyum "Jim.. Ada yang ingin aku katakan"

Jimin menatap netra taehyung dengan tatapan bingung ia menaikan satu alisnya. Taehyung jadi tambah gugup ia cengo dan hanya diam saja dari tadi padahal jimin sudah menunggu.
"I-itu jim.. Nanti malam k-"

"Jagiyaa!!! Kau sudah sampai. Kenapa kau tidak membangunkanku" ucap jungkook terengah-engah

"Aku sudah berusaha membangunkanmu, tapi kau tidak mau bangun yasudah kutinggal" sahut jimin dengan wajah kesalnya

'Jagiya? Membangunkan? Apa si bongsor ini menginap kemarin? ' hati taehyung terasa sakit dan sesak ia menatap jimin terluka andai jimin menyadarinya.

"Permisi.. " ucap taehyung kemudian pergi

Jimin yang menatap kepergiannya merasakan suatu perasaan yang aneh. Mengapa taehyung menatapnya seperti tadi.. Seperti terluka(?)  Apa taehyung sedang ada masalah pekerjaan?  Batin jimin

"Jangan memanggilku jagi jeon aku belum mengatakan iya " ujar si mungil pada kelinci bongsor disampingnya sembari menjitak kepalanya kemudian masuk kelas.

****

"Kau belum masuk kelas tae? Sudah 15 menit sejak bel istirahat.. Biasanya kau sangat semangat" ucap namjoon yang kembali keruangan untuk mengambil modul yang tertinggal

"Aku rasa aku patah hati hyung" ucap taehyung yang kini menyederkan lehernya di sandaran kursi menatap langit-langit ruangan
Namjoon terkejut dengan ucapan taehyung. Patah hati? Dengan siapa?  Pikirnya.

"Sudahlah tae.. Bersikap dewasa saja" ucap namjoon
"Nee hyung akan kucoba" sahutnya kemudian bangkit dan pergi menuju kelasnya

'Deg'
hatinya terasa sangat sesak sekarang baru satu langkah memasuki ruang kelas ia harus melihat jimin yang dipeluk sepihak oleh jungkook. Tangannya terkepal. Selama mengajar ia banyak diam. Tidak menerangkan hanya memberi tugas. Sedikit saja ada yang salah ia akan membentak dan mengome-ngomel. Waw sungguh sangat dewasa kim taehyung :(

***

Jimin kini berdiri didepan meja taehyung. Ia menatap mata taehyung merasa ada yang tidak beres. Ruang guru  sedang kosong hanya ada taehyung dan jimin.
"Ada apa dengan mu tae-hyung" ucap jimin.

"Bicara yang sopan dengan gurumu!!" Bentak Taehyung dingin dan datar. Ekspresi mukanya terlihat sangat marah dan seram.
Jimin merasakan matanya mulai berair.
'Kenapa harus sampai membentak' batin jimin. Taehyung tidak menatap jimin sama sekali ia hanya fokus membuat soal di laptopnya.
"M-maaf Ssaem.. " ucapnya bergetar menahan tangis.
Taehyung yang sadar perubahan nada pada suara jimin berdiri menatap jimin.

"A-aku permisi" jimin membungkuk. Ia berbalik pergi namun pergelangan tangannya ditahan taehyung.

"Kau terluka dengan perkataanku?"
Jimin menatap taehyung ia menggeleng
"Tidak.. Kata-kata mu benar. Kau guruku tidak seharusnya aku menaruh rasa lebih padamu Taehyung Sonsaengnim"
Tentu Taehyung terkejut mendengarnya ia mematung seketika sehingga jimin lepas dari genggamannya.

Sesaat jimin keluar namjoon masuk kedalam ruangan. Ia menatap taehyung dan menggeleng.
"Kau patah hati karena dia? " tanya namjoon
"Aku ingatkan tae.. Dia adalah muridmu. Jika yayasan mengetahui ini kau bisa dipecat, bahkan mungkin dipenjara jika terjadi sesuatu pada jimin"

"Memangnya aku salah apa hyung? Aku tidak merusaknya sama sekali aku hanya mencintainya. Aku tidak bisa menahan perasaanku sejak pertama kali bertemu dengannya. Dia yang pertama membuat hati ku begini hyung. Dimana letak kesalahan ku? Hanya karena aku mencintainya? " tanpa taehyung sadari air mata mengalir membasahi pipinya.

"Baiklah tae aku tak akan mengatakan pada siapapun. Cintamu tidak salah namun waktunya yang belum tepat" ujar namjoon menepuk pundak taehyung yang sedang sesenggukan

***

"Kau yakin tak ingin kuantar pulang jim?" Ujar jungkook

"Tidak jungkook ah aku sedang ingin sendiri.. "Jawab jimin sembari menunduk

"Jika kau ada masalah cerita padaku chim.. Aku menyayangimu" ujarnya sambil memegang kedua pundak jimin

"Maaf jungkook aku ingin sendiri"

***

Jimin berdiri di tepi sungai Han. Matahari mulai tenggelam dan udara semakin dingin namun hatinya sudah beku sejak tadi. Ia terus menangis. Ia tahu memiliki perasaan pada taehyung itu salah karena dia adalah gurunya sendiri. Sejak pertama kali ia datang keruang guru dan bertemu taehyung. Hati nya sudah jatuh ketika melihat senyum kotak tarhyung dan suara lembut taehyung. Mereka memang belum lama kenal namun jimin sangat nyaman bersamanya.
"Sadarlah jimin dia tidak memiliki perasaan padamu dan hanya menganggapmu muridnya dia bahkan mengingatkan posisimu tadi" ucap namja itu pada dirinya sendiri dan menangis sejadi-jadinya.

Ia merasakan sesuatu yang hangat mengitari perutnya

"Akhirnya aku menemukanmu"

I Love U SeonsaengnimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang