15

4.4K 349 0
                                    

Jimin mencuci wajahnya berkali-kali di kamar mandi. Taehyung menyusulnya ia membuka kemeja dan hendak mandi. Taehyung bahkan sudah berada di dalam bathtub namun mereka beruda seperti sengaja untuk tidak saling melihat maupun sekedar menyapa. Jimin keluar dari kamar mandi menuju kamar seokjin

'Tok tok tok'

Ceklek

"Nee jimine.. Kau belum tidur? " tanya seokjin

"Bolehkah aku tidur disini bersama hyung malam ini? " jimin berusaha tersenyum. Seokjin tau jimin tak tersenyum tulus. Ia akan membuat jimin bercerita nanti.

"Nee tentu saja jiminie.. Masuklah.. "

***

Taehyung mengacak rambutnya kasar kemudian menenggelamkan dirinya didalam bathtub nya. Ia menangis dalam diam disana. Kemudian mengeluarkan kepalanya sedikit terengah-engah.
'Kenapa kau sampai marah begitu hanya karena aku menangis, apa kau tidak ingin sampai aku membatalkannya, apa kau sangat ingin bertemu jungkook sampai-sampai kau menghempaskanku dan pergi begitu saja' hati taehyung sangat sakit terhadap respon jimin tadi
Ia menyandarkan kepalanya pada tepian bathtubnya kemudian menutup mata

Flash back

"Jimin merindukan jungkook tae"

Taehyung tak berekspresi ia menahan semua dalam batinnya. Jadi itu alasan jimin akhir-akhir ini banyak diam dan melamun.

"Jika kau tidak keberatan.. Maukah kau mengijinkannya menemu jungkook? "

Taehyung masih diam dan wajahnya datar menatap ubin ruang tamunya. Nyonya park jadi merasa tidak enak.

"baiklah tae aku akan pulang dulu" nyonya park menepuk bahu taehyung yang kini sedang melamun. Ia tersenyun hangat. Taehyung berusaha membalas senyum itu. Kemudian mengangguk.

Ia masuk ke dalam kamar mendapati jimin sedang bicara dengan calon bayi mereka membuat hatinya menghangat. Namun tak lama jimin kembali melamun. Taehyung sudah disampingnya tapi jimin masih belum sadar juga.

'Kau benar-benar merindukannya ya? '
Batin taehyung.

****

"Hikss.. Hikss.. Aku memang merindukan jungkook hyung.. Tapi aku tidak mau melihat taehyung terluka.. Hiks aku benar-benar tidak bisa melihatnya sedih hyung.. "

Jimin sesenggukan dalam pelukan seokjin. Sang kakak ipar berusaha menenangkannya

"Sudah chimm.. Tak apa taehyung baik-baik saja.. "

"Tidak hyung hiks.. Dia menangis.. Aku tidak pernah melihatnya menangis hikss.. Dia pasti sangat terluka.. Dia pasti mengira aku memiliki rasa lebih pada jungkook dia pasti mengira aku akan berselingkuh hyung..  Hikss"

Seperti Taehyung yang tak berubah jimin juga tetaplah jimin. Ia masih jimin yang sama yang selalu menangis karena taehyung sejak pertama kali bertemu. Ia selalu cemas 'apa aku membuatnya marah.. Apa aku membuatnya tak suka.. apa ia membenciku.. Apa aku tak cukup baik.. Apa aku kurang.. Apa taehyung terluka' pikiran itu sudah ada dipikiran nya semenjak bertemu taehyung

Dan sekarang ia membuat taetae nya menangis. Ia merutuki dirinya sendiri. Ia sangat mencintai Taehyung.

"Sudah jimm.. Taehyung sangat mencintaimu.. Kembalilah ke kamar kalian.. Dia membutuhkanmu.. "

Jimin yang masih sesenggukan mengangguk kemudian menuju kamarnya.

Ia mendapati taehyung tertidur namun membelakangi nya.
'Setahun kami menikah tak pernah satu haripun dia begini, ini pertama kalinya dia tidur tidak memelukku' mata jimin kembali berkaca-kaca. Ia menahan diri agar tak menangis. Ia ingin memeluk taehyung tapi ia sangat takut.

Sebenarnya taehyung belum tidur. Jujur ia senang jimin kembali masuk ke kamar mereka. Tapi hatinya masih bimbang jadi ia memilih diam dan menghindari jimin sementara waktu

***

Jimin membuka matanya tapi taehyung sudah tak ada disampingnya.

"Lihatlah sayang eomma membuat appa mu terluka, mianhae.. " jimin mengusap perutnya yang masih rata. Ia menangis lagi.

Taehyung subuh-subuh sudah dikantor. Dia belum siap berkomunikasi dengan jimin. Tanpa tau hal itu membuat istrinya menangis seharian.

***

"Sudah jim nanti kau kelelahan. Istirahat saja"

"Aku ingin memasak untuk taetae hyung.. "

Seokjin tersenyum. Ia tau adik iparnya ini sedang ada masalah, ia mengelus rambut jimin dari belakang. Mereka menyiapkan semua masakan dimeja. Terdengar suara mobil taehyung.  Hati jimin berdebar saat pintu rumah mereka terbuka dan memunculkan sosok tampan dengan raut wajah terlihat tidak baik-baik saja.

"Tae ak-" jimin belum menyelesaikan ucapannya namun dilihatnya taehyung langsung naik menuju lantai atas memasuki kamarnya. Taehyung menatap jimin sekilas saat melewatinya.

Jimin menangis lagi. Ia ingin meminta maaf dan memasak masakan spesial untuk taehyung tapi kenapa taehyung begitu?

I Love U SeonsaengnimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang