10

5.1K 397 1
                                    

Taehyung membuka mata kala mentari menembus tirai menyilaukannya. Badannya pegal karena posisi tidurnya yang sangat tidak nyaman. Ia melangkah menuju kamarnya membuka pintu terkejut saat melihat hanya jungkook yang tidur diranjangnya sedangkan jimin tidur di sofa seberang kasur taehyung.

Taehyung tersenyum melihat wajah jimin. Ia melangkah mendekat mengusap lembut pipi gembul prianya. Mencoba membuat empunya terbangun.

"Apa kau masih memilihku jim?" taehyung ingin mencium kening jimin tapi niatnya ia urungkan

Namun jimin tiba-tiba membuka matanya dan mengecup bibir Taehyung. Ia terkejut hatinya menghangat akan perlakuan jimin dan tersenyum. 

"Sampai akhir tuan kim.. Aku akan memilihmu sampai akhir" ucap namja manis itu dengan tersenyum menambah sejuk hati Taehyung

***

Dua jam kemudian orang tua jungkook datang menjemput, jimin memeluknnya sebelum berpisah.

"Maaf kan aku chim.. Aku sangat egois"
Ucap jungkook menunduk

"Jangan kau ulangi lagi ya kook"

"Nee.. Juga trimakasi seonsaengnim sudah menyadarkanku" jungkook membungkuk. Ibu jungkook menangis dan sangat berterimakasih pada jimin dan taehyung.

"Kau lihat kook, apa kau tega melihat ibumu seperti itu? Masih banyak yang menyayangi mu kook. Kau itu kuat. Aku akan selalu ada untukmu sebagai sahabat" ucap jimin.

"Nee chimm.. " ia memeluknya sekali lagi

***

"ada apa sayang? Kau terlihat cemas"
Taehyung datang memeluk jimin dari belakang

"Aku takut tae" ujarnya menatap kepantulan dirinya dicerimin

"Aku yakin kau bisa park jimin"
Taehyung terus menerus mengatakan kalimat yang menenangkan dan menyemangati jimin.

Jimin berbalik menghadap taehyung dan menciumnya. Hanya sebentar.
"Ciuman keberuntungan" ujarnya

Taehyung terkekeh mendengarnya.

Selama hampir satu bulan jimin melaksanakan ujian praktek, satu bulan selanjutnya ujian tulis dan semacamnya. Hingga akhirnya semua telah usai.

Diacara graduation semua terlihat bahagia, berfoto ria, dan saling berpelukan sebelum berpisah dengan sahabat-sahabat. Jungkook masih bersahabat dengan jimin dan berencana akan berpisah ketika kuliah karena jungkook ingin melanjutkan kuliah di eropa. Sedang jimin ingin tetap dikorea bersama taehyung. Satu tahun hubungannya dengan taehyung tak ada yang tahu kecuali namjoon.

"Selamat sayang"

"Ssaemm nanti kalau ada yang dengar bagaimana.. "

"Aku sudah mengajukan surat pengunduran diri"

"A-apa!? Mengapa? "

"Ikutlah aku jim.. " taehyung mengulurkan tangannya. Jimin menerima uluran tangan itu takut-takut. Banyak gadis-gadis dan namja uke yang iri melihatnya digenggam taehyung. Bukan itu yang membuat jimin takut. Ia takut kalau tangan yang kini menggenggamnya dengan lembut akan pergi menghilang apalagi tadi taehyung bilang dia mengundurkan diri.

***

Di tepi sungai han taehyung membawa jimin. Ia berlutut dan mengeluarkan cincin. "Menikahlah denganku jim"

Mata jimin berkaca-kaca. Hatinya sangat senang jantungnya berdebar sangat kencang. Senyum tak memudar dari bibir manisnya. Ia ikut berlutut memeluk taehyung.
"Ta-tapi.. Hikss.. Aku masih.. Hiks baru saja lulus.. Hikss.. Tapi aku mau taehyungiee hikss" kata jimin

Taehyung berdiri begitu juga jimin. Ia menelpon seseorang
"Datanglah ke alamat yang ku kirim" kemudian mematikan telponnya

"Kajja jim.. Kita kerumah orang tuamu.. "
Taehyung menarik tangan jimin untuk masik mobil.
Jimin cengo taehyung serius melamarnya dan akan meminta restu orang tuanya

***

Setibanya didepan rumah jimin ia tidak langsung masuk.
"Kenapa kita tidak masuk tae? "
Jimin menyernyit sudah 10menit mereka berdiri didepan rumah

"Aku menunggu hyung ku jim"

"H-hyung? " jimim membulatkan matanya

I Love U SeonsaengnimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang