18

4.5K 342 0
                                    

"Kau sudah tak marah padaku lagi sayang? " ujar taehyung yang tengah memeluk jimin dari belakang.

"Nde soensangnim" jawab jimin sembari terkekeh. Entah kenapa ia tiba-tiba teringat masa SMA nya.

Taehyung ikut terkekeh, menciumi tengkuk jimin. "Kenapa memanggilku begitu hmm? " bisiknya seduktif ditelinga jiminnya

"Entahlah nghh taehh.. " jimin mendesah kala taehyung mengulum dan menjilat telinganya.  Setiap bagian anggota tubuh jimin adalah bagian favorit taehyung. Entah kenapa jimin sangat manis bagai gulali.

Jimin membalikkan tubuhnya mencubit prianya.  Taehyung hanya terkekeh.

"Ada yang ingin kubicarakan jim.. "

"Hmm? "

"Soal kita ke eropa.. Aku sungguh tidak apa-apa.. Aku tau kau sangat merindukan sahabatmu itu.. Lagi pula aku kan juga ikut mendampingimu.. "

"Sungguh? " mata jimin berbinar menatap taehyung yang tersenyum hangat padanya

"Nee.. Kita berangkat minggu depan.. "

"Gomawo taehyungie.. "

"Tentu sayang.. " dipeluknya jimin dengan erat membuat si manis sesak.

"Taee.. Nanti bayinya merasa sesak.. "

"Ahh ne nee.. " dengan ceoat taehyung melonggarkan pelukannya

"Mianhae anak appa.. "

***

Jimin menanti jawaban dari seberang telponnya. 'Kenapa tidak diangkat-angkat sih'

"Halo? "

Deg. Setelah sekian lama akhirnya ia mendengar lagi suara sahabatnya

"J-jungkook.. Ini aku.."

"Nuguya? "

"Ji-jimin.. "

".... "

"sudah lama aku tak mendengar kabar tentang mu.. Bagaimana kuliahmu kook? Apa kau baik-baik saja? "

"... "

"Kook? Wae? Apa aku melakukan kesalahan? "

"Ani aku hanya terkejut jim.. "

"Aku dan taehyung akan mengunjungimu di london kau tinggal dimana? "

"Jim.. Soal itu.. "

"Ne? "

"Aku berbohong padamu aku tak pernah ke eropa"

"A-apa maksudmu? Lalu kau dimana? "

"Aku pulang ke busan merawat orang tuaku.. Maaf tidak jujur dulu aku hanya belum siap jika terus-terusan bertemu denganmu.. Aku takut tak bisa menahan diri.. "

"Bagaimana dengan sekarang? Aku merindukanmu kook aku ingin menemuimu.. "

"Nee jiminie aku juga merindukanmu.. Aku ada di busan dengan orang tuaku jika kau mau mampir kemarilah kapanpun.. Aku sungguh minta maaf jim.. "

"Nee jungkookie, aku akan menemuimu"

****

"Taetae aku besok mau ke busan.. "

Taehyung yang sedang meminum tehnya terkejut.

"Wae? Mau bertemu dengan siapa? Aku ikut! "

"Aku mau menemui jungkook tae.. "

"Jinjja? Jadi dia sudah pulang dari london? "

Jimin hanya tersenyum berjalan mendekat kearah taehyung.

"Bolehkah aku pergi sendirian? "

"Andwee!!  Kau itu sedang hamil aku tidak mau kenapa-napa. Pokoknya kalau bukan aku yang ikut mengantar tidak boleh. "

"Tapi kan kau harus kerja tae.. "

"Aku bisa ambil cuti. Pokoknya tidak mau tau. "

Jimin hanya mendesah jika taehyung sudah mengatakan sesuatu seperti itu berarti sudah mutlak.

"Nee taehyungie.. Tak perlu sampai cemberut begitu kau terlihat jelek tau" jimin berusaha menggodanya dengan mencolek hidung mancung suaminya.

Taehyung tetap memandangnya datar melihat sampai sejauh mana jimin akan bertingkah.

Jimin duduk dipangkuan taehyung mengalungkan lengannya di leher taehyung.

"Aiigoo suamiku jelek sekali ketika sedang marah.. " dikecupnya sekilas bibir tipis taehyung. Kemudian turun kelehernya

"Aishhh.. Nee nee jiminie aku tidak marah lagi.. Jangan menggodaku ini masih pagi"

Jimin hanya terkekeh mengecup singkat bibir suaminya kemudian pergi ke dapur.

Taehyung tersenyum melihat punggung si mungil yang berjalan menjauh. Ia benar-benar merasa sangat beruntung memiliki jimin.

I Love U SeonsaengnimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang