2

8K 639 1
                                    

Taehyung dengan semangat berjalan menuju kelasnya usai bel istirahat usai. Ia ingin cepat-cepat melihat jimin.
Disinilah dia sekarang di balik meja guru menatap tak suka pada jungkook disamping jimin yang sedari tadi usil.
Taehyung kan tidak ingin si mungil kenapa-napa nanti kalau jimin terluka bagaimana. Sungguh taehyung berlebihan_-

"Jungkook-ah sudah hentikan..  Ssaem sudah dikelas"
Ucap jimin berusaha mendorong tubuh jungkook yang terus menempelinya bagai perangko

"Aku masih merindukanmu jiminie.. Apa kau tidak merindukanku juga hm?"
Ucap jungkook dengan wajah yang dibuat melas. Jimin jadi tidak tega

"Ekhem"

Dehaman dari seseorang dibelakang mereka membuat kedua murid itu terkejut. Taehyung.

"Jika kalian berdua tidak ingin mengikuti pelajaran kalian bisa keluar dari kelas sekarang" ucap taehyung tegas membuat jimin dan jungkook jadi pusat perhatian satu kelas.

Mereka terkejut sebelumnya Taehyung tidak pernah dingin begitu, jika ada murid yang ramai dia akan mengingatkan dengan lembut sambil tersenyum. Namun air mukanya terlihat sangat marah seperti ingin menelan kedua bocah itu hidup-hidup

Jimin hanya menunduk karena ia takut ini hari pertamanya setalah ijin. Ia sudah ketinggalan pelajaran dan tidak ingin tambah masalah. Jungkook menjauhkan tubuhnya dari jimin menatap ke mata taehyung dengan tidak suka.

'Apa-apaan bocah ini, mau menantangku?' Batin taehyung yang sedang emosi. Ia kemudian mengalihkan perhatiannya pada jimin yang hanya diam menunduk

'Apa aku membuatnya takut? Bodoh apa yang ku lakukan. Kesan pertama yang benar-benar buruk'

"Mari kita lanjutkan pelajaran"

***

Bel pulang telah berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas tapi masih ada juga yang sengaja berlama-lama didalam hanya untuk lebih lama mengamati wajah tampan taehyung.

"Jimin ayo kuantar pulang" ucap jungkook menggenggam pergelangan tangan jimin

Taehyung yang mendengar hatinya menjadi panas belum lagi pergelangan tangan jimin tang disentuh jungkook.
Ingin sekali taehyung menarik jungkook jauh-jauh dari jimin. Taehyung ingin keluar kelas namun tangan seseorang menahannya

"S-saem.. "

Tak asing dengan suara lembut itu Taehyung segera membalikan badannya.
Ia mati-matian menahan senyum kegirangan. Wajahnya terlihat sangat datar tapi detak jantungnya sudah seperti suara supporter bola. Ramai betul.

"ya? Ada yang bisa kubantu Park Jimin? " ucap taehyung datar.

Jimin bingung semua teman-temannya mengatakan bahwa taehyung itu orang yang ceria dan ramah, tapi kenapa padanya taehyung jadi sangat datar dan dingin.

Padahal tadi pagi gurunya ini tak henti memandangi nya dan tersenyum bahkan sampai menyebutnya manis. 'aneh' batin jimin kemudian melepas genggaman tangannya

Taehyung merasakan tangan jimin sudah tak berada dipergelanganya, ah dia jadi kecewa yang tadi sangat sebentar.

"Ma-maaf Ssaem aku tidak bermaksud mengganggu anda mengajar tadi. Saya minta maaf" ucap jimin membungkuk kemudian menanti ucapan taehyung selanjutnya.

Namun taehyung tidak mengatakan apapun dan langsung pergi. Mata jimin berair ingin menangis sekarang. Ia merasa seperti taehyung tidak menyukainya dan menganggap jimin anak yang bermasalah.

"Jim.. ayo kita pulang" ucap jungkook
Jimin menghapus air matanya kemudian berjalan menyusul jungkook.

***

Taehyung segera masuk keruangannya ia segera duduk dikursi dan menenangkan detak jantungnya
"Aku bisa cepat mati kalau begini" ia meremat dada kirinya.

Ia benar-benar tidak kuat melihat wajah jimin yang sangat manis. Berbicang dengan jimin sebentar saja sudah membuatnya gila begini.

Taehyung tidak pernah jatuh cinta sebelumnya jimin adalah yang pertama itu yang membuat taehyung panik dan ceroboh tanpa tau perbuatannya membuat jimin menangis tadi.

'Tok tok tok'

"Si-silahkan masuk" ucap taehyung

I Love U SeonsaengnimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang