Seharian jungkook hanya diam. Jimin berusaha menghiburnya namun sia-sia. Bel berbunyi dan perasaan jimin jadi tidak enak kala melihat jungkook pergi meninggalkannya
'Apa aku ikuti saja.. Tapi kalau Taehyung cemburu bagaimana' jimin sedang perang batin.
Air matanya menggenang ia benar-benar bingung. Ia mencintai Taehyung tapi ia tidak mau Jungkook terluka. Apa dia egois jika ia ingin bahagia bersama taehyung.
Apakah jahat jika jimin setia dengan pilihan hatinya? Setia memilih taehyung sampai akhir dan tak memandang yang lain?
Apakah ia harus berpura-pura menjawab iya agar jungkook bahagia padahal hatinya mengatakan Taehyung. Bukankah kebohongan apapun alasanya demi kebaikan sekalipun tetap jahat.
Jimin menangis di tempat duduknya kelas sudah sepi. Ia masih betah menangis karena memikirkan betapa sakitnya hati sahabatnya saat ini. Itulah yang jimin rasakan kemarin saat berpikir taehyung membenci dan menolaknya.
***
Jungkook sudah siap untuk mati. Ia mengacuhkan makian orang-orang yang bertabrakan dengannya karna pikirannya kosong. Beberapa orang yang mengenalnya mencoba menyapa tapi yang keluar dari mulut jungkook hanya kalimat
"mengapa jim.. Aku sangat mencintaimu"
ia menangis tanpa peduli tatapan orang-orang
Ia tiba dipinggir sungai. Ia menangis"kenapa kau menolakku jim.. Aku sangat mencintaimu.. " ia maju selangkah demi selangkah menutup mata membiarkan dirinya hanyut dalam derasnya aliran sungai dan menghantam bebatuan.
***
"APA?!!! Nee aku segera kesana!! "
Jimin berlari keluar rumah menahan tangisnya. Ia mencegat taxi'Wae kook.. Kenapa kau senekat ini' batin jimin. Air mata mulai keluar membasahi pipinya
'Maafkan aku kook maaf.. Harusnya aku mengejarmu tadi.. ' katanya pada dirinya sendiri
Ia telah tiba di tempat tujuannya. Ia mengetuk pintu apartment taehyung.
Ceklek
Tanpa berkata apapun jimin masuk kedalam kamar taehyung. Ia menangis ketika melihat jungkook terbaring dikasur taehyung merapalkan namanya.
Ia menyentuh kening jungkook, sangat panas"Kau demam kookie" jimin menangis memeluknya "Tapi untunglah kau masih hidup.."
Taehyung hanya diam menatap jimin menangis dan memeluk jungkook posesif. Sejujurnya hatinya terasa sesak dan panas. Namun mengingat kondisi mental jungkook ia menahan diri dan berusaha dewasa. Ia ingin masuk namun niat itu ia urungkan kala jungkook terus-terusan menyebut nama jimin dan mengatakan ia mencintai prianya. Ia menutup pintu kamar memberi mereka waktu.
"Kurasa semua orang akan gila jika kehilanganmu jim"
Kata taehyung pada langit-langit apartment nya sembari menyandarkan kepalanya di sofa***
Flashback on
Taehyung menyetir mobilnya dengan namjoon dan hobi mereka akan pergi kesebuah kedai untuk minum-minum. Ketika turun dari mobil ia mendengar orang lewat yang sedang uring-uringan
"Dasar pemuda gila hanya karena putus cinta jadi gila begitu"
Kalimat itu menyita perhatian taehyung, entah kenapa bayangan wajah jungkook muncul dipikirannya. 'Apa jimin menolaknya tadi? '
Dan benar saja ia melihat jungkook berjalan dengan raut wajah yang kosong menabrak orang-orang. Taehyung mengikuti jungkook dari belakang.
Saat sampai di tepi sungai ia tahu bahwa jungkook akan bunuh diri.Ia akan menghentikan jungkook namun mendengar jungkook sangat mencintai jimin membuatnya terdiam. Ia berpikir membiarkan jungkook mati saja, bukankah jika jungkook mati ia tidak punya saingan lagi dan seutuh ya memiliki jimin.
Tapi itu jahat, Taehyung memang sangat mencintai jimin karena itu ia ingin jimin bahagia. Bagaimana jika jimin berubah pikiran dan memilih jungkook saat jungkook sudah tiada. Taehyung tidak ingin jimin menyesal seumur hidup. Apapun yang terjadi setelah ini. Sekalipun jimin memilih jungkook ia tak apa asal jiminnya bahagia.
Jungkook maju selangkah demi selangkah menutup mata membiarkan dirinya hanyut dalam derasnya aliran sungai dan menghantam bebatuan.
Tapi itu tidak terjadi
Karena Taehyung langsung berlari menarik menyelamatkan jungkook dan membawanya ke apartement nya kemudian menelpon jimin.
Sebelum jimin sampai sempat ada perkelahian kecil antara jungkook dan taehyung
"Kenapa kau menyelamatkanku sialan! Lebih baik aku mati dari pada melihat jimin mencintai orang lain" jungkook kembali menangis
"Aku ragu kau benar-benar mencintainya Jika kau sungguh mencintainya harusnya kebahagiaan nya adalah yang utama. Cintamu itu cinta buta yang egois dan menuntut."
Setelah itu terdengar ketukan
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U Seonsaengnim
Storie d'amorePrologue: William bersiap untuk mengajar disekolah. Sudah sekitar satu minggu ia mengajar tak ada hal aneh atau menarik yang terjadi, tapi dia sangat mencintai pekerjaannya. "Selamat pagi pak" ucap seorang murid sambil membungkuk "Pagi" balas Willi...