"Ayolah, satu gelas lagi. Aku bahkan belum puas." Seorang pria yang duduk di meja bartender terus memohon sambil mengangkat gelas kecilnya."Hei, kalau kau mabuk siapa yang akan bertanggung jawab atas dirimu? Oh ayolah, jangan hanya karena perempuan kau patah hati begini, Sebastian." Bartender memperingatkan, pasalnya diluar sana banyak orang yang kehilangan nyawa hanya karena patah hati. Huh, sungguh konyol dan kekanakan. Dia menggeleng lalu menuang bir ke gelas pria itu sampai penuh.
"Aku? Huh, konyol. Siapa juga yang patah hati? Oh ayolah...apa semua pelanggan minum disini lalu kau kira mereka mampir minum dan mempunyai masalah?" Pria itu mulai meracau tak jelas, dan mengelak. Wajahnya sudah kusut dan berantakan. Bartender itu hanya bisa menggelengkan kepala.
"Terserah kau saja. Kau kan sudah kuperingatkan. Angel itu pandai bersilat lidah dan bermain peran dihadapanmu. Tapi kau malah justru menyalahkanku, ya inilah jadinya." Bartender itu duduk dihadapan pria yang dipanggil Sebastian tadi.
"Emm..emm..hahh aku jadi seorang duda ya sekarang? Bahkan anak saja aku belum punya." Sebastian mengangguk, kepalanya sudah lunglai diatas kedua tangan yang ia lipat diatas meja.
"Pada akhirnya aku memutuskan tidak lagi percaya dengan wanita, aku menyerah saja. Aku tak lagi sanggup mencintai." Dia mulai sesenggukan, terisak, bahkan bahunya sesekali bergetar.
"Oh ayolah, aku tahu dan mengerti. Lupakan, kau akan menemukan yang lebih baik darinya." Bard, seorang bartender kafe yang disinggahi pria disampingnya menepuk-nepuk punggung pria itu, menenangkannya.
"Eumm.." Pria itu mendongak lalu mengangguk, hatinya sedikit tenang. Walaupun Bard berkata dia akan menemukan yang lebih baik tapi dia sudah teguh dengan kata-katanya.
Tidak akan percaya dengan wanita dan menyerah untuk mencintai.
"Masih kuat untuk pulang? Istirahatlah, seorang CEO sepertimu tidak bagus juga merusak kesehatan terlalu banyak minum alkohol, Sebasty."
"Berhenti memanggilku dengan nama konyol." Sebastian menunjuk pemilik cafe dengan lurus, dia tak suka itu. Itu adalah nama masa kecilnya. Sebastian yang dulu adalah Sebastian yang suka dibully karena imut. Bard tertawa renyah dan mengangguk.
"Aku bisa, aku ingin pulang saja. Terima kasih mau mendengar dan melayaniku." Sebastian beranjak dari sana dan melambaikan tangannya lesu.
"No prob, friend." Balas Bard, setelah temannya melengos meninggalkan barnya dia khawatir. Apakah temannya itu bisa baik-baik saja?
.
.
.
.
.
.Di perjalanan, jalanan sudah sepi. Ya tentu saja, Setelah sidang dihukum setelah memutuskan untuk bercerai dari istrinya yang bermain api. Dia menghampiri bar milik temannya untuk minum. Sudah masuk gang, pria yang sedang menyetir ini sesekali memegangi kepalanya yang berdenyut, kepalanya mulai bereaksi akibat alkohol. Dia perlu istirahat, lusa dia harus bekerja demi kemajuan perusahaannya.
Dari dalam mobil dia bisa melihat walaupun agak samar, seperti dua orang yang sedang bertengkar. Bukan!
Mobilnya melaju pelan, dan melewati dua orang yang sedang bicara agak kasar kepada orang satunya. Sebastian memberhentikan mobilnya, dan membenarkan arah kaca spion mobil. Kelihatan seperti sedang meminta tapi juga seperti memaksa.
"Cepat berikan!" Dia mendengar suara sangar membentak dan memaksa. Dari kaca spion dia bisa melihat seorang pemuda memegang kerah anak yang lebih kecil dan terlihat rapuh darinya lalu mengangkat dan berusaha meninju anak kecil itu.
Sebastian turun, dia ingin menolong apa saja yang bisa ia tolong. Sebastian berjalan perlahan sampai dia mendengar anak kecil itu mencicit ketakutan.
"Aku tak punya apapun untuk diberikan." Anak itu menggeleng kuat, di liriknya kedua tangan yang saling bertaut didada. Seperti berusaha mempertahankan sesuatu di dalam tautan tersebut.
"Kau mempunyai cincin bangsawan itu kan? Jika itu dijual aku tahu itu menghasilkan banyak uang. Berikan!" Pemuda yang masih memegang kerah dan mengangkat tubuh anak kecil itu kini sebelah tangannya ia gunakan untuk meninju. Sementara pria satunya berusaha melepaskan tautan yang tak kian terlepas.
"Lepaskan dia."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💕Daddy...💕Hi guys reader:"3 kembali lagi sama aku KuUsa:') di BL story SebasCiel yang kedua :) sedikit gaje ceritanya. But biarlah, aku aja yang menikmati :"3
Hallo readers^-^ apa kabarnya kalian semua? Aku sangat berharap kalian baik-baik saja😊 Bagaimana ceritanya? Author minta maaf dengan segala hal yang ga jelas dalam cerita ini seperti : membosankan, melantur kemana-mana, typo bertebaran, sangat keluar dari karakter, tidak sesuai harapan readers, kosakata, peletakkan tanda baca lalu penulisan yang tidak jelas,terlalu baku atau kaku dan kekurangan lainnya mohon dimaafkan author juga manusia :"3.
Kalau memang banyak yang berbeda sifat characternya mungkin itu emang murni ide author^^ XDmaaf kalau characternya OOC(out of character) atau berbeda sifat dari karakter aslinya. Aku sendiri butuh mood dan support dari kalian untuk melanjutkan ini😯apa kalian bersedia sebagai sukarelawan yang dermawan?
Mungkin readers masih paham sopan santun dan tata kramanya^^ jika berkenan sampaikan support dan kritik yang baik😄
Vote, dan coment ya^^terimakasih😄arigatou
Salam sayang dan hangat untuk readers, keluarga dan yang lainnya^^ dari KumaUsagi😊💙*¤Character anime Kuroshitsuji by : Yana sensei. Jika ada character Kuroshitsuji yang tidak dikenal itu memang karakterku¤
19-06-2020 :11.07 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DADDY [BL]
Short StoryATTENTION, PLEASE! DI MOHON UNTUK MEMBACA DESKRIPSI! Judul : My Daddy Status : Tamat Genre : Mature, Slice of life, Romance, Fanfiction, M-Preg. Penulis : Echtellion/ Kuma Usagi FIRST WARNING ⚠🔞 Author gamau tanggung jawab lho yang baca cerit...