Chapter 03

12.9K 738 24
                                    

AN: hai..hai^-^ buat yang baca ceritaku disini makasih ya^-^ udah mau mampir kesini..UwU aku sayang kalian //plak// anjir ditabuk hiks:" kalau bisa //puppy eyes jutsu// baca My lord sama Roomy ya //still puppy eyes// please^-^ and //still always puppy eyes no jutsu// jangan lupa vote koment ketiga ceritaku^-^ thanks yang ganteng yang cantik:* baek dah.

Sebuah mobil berhenti di depan gerbang bercatkan emas yang sangat mentereng. Mata Ciel berbinar menatap kagum mansion megah berwarna hitam dihadapannya.

"Tuan, apakah itu rumah tuan?" Ciel menoleh, setelah seperkian detik terpukau pada mansion tersebut kini ia menatap pria disebelahnya dan bertanya.

"Sstt..." Pria itu menaruh telunjuknya dibibir Ciel sambil mendekatkan wajahnya. "Sudah kubilang, panggil aku Daddy sayang. Kamu bukan pelayan atau pembantuku yang harus memanggilku tuan. Mengerti?" Katanya lalu menjauhkan jari telunjuknya.

Blush

"Baik, Ciel mengerti." Ciel mengalihkan pandangannya, sambil mengigit ujung bibirnya.

Tin...tin...

Ciel melihat seorang pria tua berlari kecil, dia masih gagah membukakan pintu gerbang untuk mobil agar bisa lewat untuk masuk. Mobil masuk, melewati pelayan tua yang berdiri disisi gerbang, menunduk dan menyapa tuan rumahnya dengan hormat.

"Tuan." Sapanya singkat, sambil membungkukkan sedikit badannya, orang yang dipanggil tuan itu tersenyum berhenti sebentar guna membalas sapaan pelayannya.

"Terima kasih ya, Tanaka san." Lalu kembali menyetir mobilnya dan berhenti didepan halaman mansion. Sebastian turun lebih dulu membukakan pintu untuk Ciel.

"Terima kasih, daddy." Ciel menunduk, kedua tangannya memilin ujung baju, Sebastian merangkul bahunya.

"Nah, ayo masuk. Kau pasti lelah." Ciel mengangguk, tubuhnya bergerak mengikuti Sebastian untuk masuk kedalam mansion. Saat mereka ingin masuk, pintu dibuka lebih dahulu oleh seorang pelayan berbadan kokoh dan membawa senjata dibelakangnya.

"Tuan besar." Pelayan itu membungkuk, sesekali dia menatap anak yang dibawa Sebastian, menelilitnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sebastian mengangguk lalu tersenyum dan menepuk bahu pelayan itu. "Tolong taruh mobilku di garasi ya, Willy." Titah Sebastian lalu memberikan kunci mobilnya. Willy mengangguk lalu melakukan apa yang telah diperintahkan.

"Ayo." Sebastian merangkul Ciel dan membawanya ke lantai atas. Sebastian menghela nafas, ketika dia sampai disebuah ruangan. Itu kamarnya.

"Untuk disini, aku hanya mempunyai kamar ini. Sebenarnya ini adalah kamarku dan mantan istriku, disini tidak ada kamar lagi." Sebastian menatap Ciel, Ciel masih belum berani menatapnya balik dia hanya bisa menunduk sesekali melihat-lihat.

"Kalau boleh tahu, kenapa hanya ada satu kamar disini. Tu--engg...Daddy?"

"Aku dan istriku baru saja bercerai. Ah, mantan istriku. Kami belum mempunyai anak satupun, jadi mansion ini hanya punya satu kamar untuk kami saja. Sementara pelayan punya rumah sendiri dekat mansionku, ada di belakang." Jelasnya sendu.

"Tapi..."

"Maaf, aku sudah lancang bertanya. Ini urusan pribadi, Tuan. Jadi aku---" Sebastian membungkuk, menangkup kedua pipi Ciel yang lembut lalu tersenyum, lalu memegang kedua bahunya.

"Tak apa, kau juga berhak tahu. Karena sekarang kau adalah anakku. Alasanku bercerai darinya adalah dia berani selingkuh dibelakangku, jadi kamarku sekarang hanya menjadi milikku dan takkan ada lagi yang menempatinya selain diriku. Aku sudah berjanji, tak lagi mencintai siapapun aku terlanjur patah hati." Sebastian meremas kuat kedua pundak Ciel.

"Ah, maaf. Aku terlalu emosi, tapi sekarang aku tak lagi sendiri di kamar itu. Aku akan berbagi tempat, ranjang ukuran seperti itu terlalu luas untukku. Maaf ya, karena tidak ada kamar lagi jadi kau tidur dengan Daddy." Ciel menggeleng lalu tersenyum.

"Aku malah senang akan tidur bersama dengan Daddy, maaf kalau aku membuatmu sedih." Ciel memeluk Sebastian dan mengusap lembut punggung tegap Daddy nya.

"Kau juga berhak tahu kehidupan Daddy sayang. Kau anak Daddy, Daddy bisa menceritakan semuanya kalau kau mau mendengarnya." Sebastian membalas usapan dan pelukan hangat yang diterimanya, mengangkat Ciel dalam gendongannya lalu membawanya kedalam kamar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
💕Daddy...💕

Hi guys reader:"3 kembali lagi sama aku KuUsa:') di BL story SebasCiel yang kedua :) sedikit gaje ceritanya. But biarlah, aku aja yang menikmati :"3

Hallo readers^-^ apa kabarnya kalian semua? Aku sangat berharap kalian baik-baik saja😊 Bagaimana ceritanya? Author minta maaf dengan segala hal yang ga jelas dalam cerita ini seperti : membosankan, melantur kemana-mana, typo bertebaran, sangat keluar dari karakter, tidak sesuai harapan readers, kosakata, peletakkan tanda baca lalu penulisan yang tidak jelas,terlalu baku atau kaku dan kekurangan lainnya mohon dimaafkan author juga manusia :"3.

Kalau memang banyak yang berbeda sifat characternya mungkin itu emang murni ide author^^ XDmaaf kalau characternya OOC(out of character) atau berbeda sifat dari karakter aslinya. Aku sendiri butuh mood dan support dari kalian untuk melanjutkan ini😯apa kalian bersedia sebagai sukarelawan yang dermawan?

Mungkin readers masih paham sopan santun dan tata kramanya^^ jika berkenan sampaikan support dan kritik yang baik😄

Vote, dan coment ya^^terimakasih😄arigatou
Salam sayang dan hangat untuk readers, keluarga dan yang lainnya^^ dari KumaUsagi😊💙

*¤Character anime Kuroshitsuji by : Yana sensei. Jika ada character Kuroshitsuji yang tidak dikenal itu memang karakterku¤

Ps : pendek ya:( aku keabisan ide, bukan hanya pendek malah tak jelas dibaca juga:'< hiks. Dahlah.

20-06-2020 :10.17 PM

MY DADDY [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang