Sebastian POV's
Aku tak tahu harus bicara apa untuk anakku yang sedang meringkuk sambil memegang kemeja yang kupakai tadi. Aku hidup tanpa seorang wanita disisiku, selain aku sibuk bekerja--Ciel anak angkatku yang polos ini kurang dibawah pengawasanku.
Dengan polosnya dia menatapku dengan wajah memerahnya, tangan kanan nya naik turun diantara kedua kakinya, tanpa Ciel jelaskan aku tahu dia sedang apa. Lalu tangan kirinya memegang baju kotor yang belum sempat kutaruh di ranjang baju yang kotor, Ciel belum memakai baju-bajunya dia terkejut ketika aku melihatnya sedang seperti itu.
"Ciel, apa yang kau lakukan, sayang? Kenapa belum pakai bajumu--nanti kau bisa masuk angin." Aku menghampiri Ciel yang tergesa-gesa bangkit dan terduduk diranjang.
"Daddy---aku..." Ciel membalikkan badannya memunggungiku, sepertinya anakku ini mencoba menjelaskan sesuatu, tanpa diberi tahu aku sudah bisa menebak dia akan membuka mulut untuk apa.
"Mau Daddy bantu, hmm? Sayang?" Ah, anakku yang polos.. Kau sudah beranjak remaja dan menuju kedewasaan sayang.
"Bantu--apa Daddy?" Ciel berbalik mendekatiku yang duduk diranjang masih dengan memakai handuk yang hanya sebatas menutupi area tertentu. Ciel duduk dipangkuanku, kami duduk berhadapan, dia juga mengaitkan kedua lengannya ke leherku. Dia dengan manja menyenderkan kepalanya didadaku lalu mendongak melihat tajam wajahku.
Sedikit risih diperhatikan begitu aku pun bertanya," Apa ada yang salah dengan Daddy, Ciel?" Aku balik menatap Ciel yang menatapku dalam. Ciel menggeleng sambil menggigit bibir bawahnya lalu menatapku lagi.
"Dad---" dia menutup mulutnya sendiri menggunakan kedua tangannya, entah apa yang terjadi dengan anakku yang menggemaskan ini. Aku tahu dia ingin menyampaikan atau bertanya sesuatu sepertinya, aku diam menunggu agar Ciel terbuka lebih dulu padaku.
"Daddy--" Ciel menyenderkan kepalanya lagi di dadaku sambil membuat pola lingkaran di dada bidangku. Aku terkekeh, tapi aku terdiam sejenak, merasakan sesak di bagian bawah aku gelisah dan membenarkan posisi dudukku agar lebih nyaman.
"Emm.."Ciel menengok kearah selangkangan kami.//amjim ngomongin selangkangan bae ada apaan sih bambang//
"Daddy, apa sih yang menusuk-nusuk bokongku? Rasanya aneh.." Ciel celingak-celinguk terkadang dia berdiri memastikan lalu duduk lagi dipangkuan ku.
"Ciel, sebentar sayang, bisakah kau bangun sebentar?" Ciel mengangguk dan menuruti perkataanku, aku mengubah posisi dudukku dengan menyilangkan kaki kananku ke atas.
"Kenapa Daddy duduk begitu?" Ciel kembali duduk, aku menggeleng lalu menjawab,"Tidak kenapa-kenapa, hanya ingin saja." Ciel bergerak tidak bisa diam dipangkuanku sambil melanjutkan kegiatan yang membuatku kembali gelisah. Setiap sentuhannya terasa aneh bagiku, tidak butuh waktu berjam-jam bahkan bermenit-menit tubuhku yang segar sehabis mandi kini basah dengan keringat dan menjadi gerah.
Ciel juga masih berkutat dengan kegiatannya membuat pola-pola abstrak di dadaku. Dia menjauhkan kepalanya dari dadaku dan beralih kepada perutku yang kotak-kotak.
"Kenapa badan Daddy bisa bagus seperti ini sih? Inikah tubuh flawless lelaki jantan?" Tangan Ciel mulai beralih ke perutku yang disuguhkan beberapa pack disana. Ciel juga mendekatkan wajahnya, dekat dan lebih dekat ke perut berbentukku.
Slurp
"C-Ciel. Sedang apa-" Ciel..Dia menjilat beberapa kali disana, lidahnya yang lunak dan basah membuat getaran juga rangsangan yang direspon oleh tubuhku.
Graup.
Ciel menggigit kecil disana lalu menjilatnya lagi. Ini jadi tidak beres untukku aku menjauhkan kepala Ciel dengan lembut dari sana.
"Jangan, sayang." Tegurku lembut.
"M-maaf Daddy, itu menggiurkan untukku. Bentuk mereka seperti roti."
.
.
.
.
.Gatau makanya pendek:"3 aku keabisan asupan dan ide aowkaowk ya maap:"3 huaa udh lama ga up sekalinya up teu jelas pisan;') riplah
TBC or END?
12-10-2020 : 12.31 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DADDY [BL]
Short StoryATTENTION, PLEASE! DI MOHON UNTUK MEMBACA DESKRIPSI! Judul : My Daddy Status : Tamat Genre : Mature, Slice of life, Romance, Fanfiction, M-Preg. Penulis : Echtellion/ Kuma Usagi FIRST WARNING ⚠🔞 Author gamau tanggung jawab lho yang baca cerit...