Chapter 13🔞

6.6K 456 49
                                    

"Daddy.....Aku keluar~" kata Ciel dengan nafas yang masih terengah-emgah dipangkuan Sebastian. Sebastian mengerjap-ngerjapkan matanya, merasa ada yang menyentuh perutnya, Sebastian melihat kearah perutnya.

Sesuatu yang 'keras' menyentuh perutnya ternyata, Ciel menatap Sebastian dengan wajah, mulutnya yang terbuka. Saliva mengalir dari sana, Sebastian melirik wajah Ciel lalu menyeringai.

"Jadi...Yang kau lakukan dikamar tadi, kau sedang *masturbasi bukan?" Sebastian menarik tengkuk Ciel, kini dia benar-benar memperpendek ruang diantara mereka.

*Masturbasi adalah stimulasi yang dilakukan sendiri di titik rangsangan untuk mencapai kepuasan seksual hingga orgasme.
/mari mari belajar bersama dengan gege~/

Ciel bersusah payah menelan saliva, bola matanya mengedarkan penglihatan kearah lain, kemana saja asalkan dia tidak menatap Sebastian.

"Jawab Daddy...Ciel, sayang." Sebastian makin merapatkan tubuh Ciel, Ciel menggeleng. Sebastian menarik sudut bagian kirinya lalu membelai pipi kiri Ciel perlahan.

"Masih mau mengelak, hmm? Lalu kau keluar karena apa, masturbasi mu tadi belum sampai tuntas bukan? Jujur saja, dad tidak akan memarahimu karena Dad juga laki-laki."

/lakik si...tapi eunn yakin straight? :v/

Sebastian menjauhkan wajahnya, kedua tangannya menumpu di kasur menopang tubuhnya. Ciel menggeleng, dia menaruh kepalanya didada Sebastian.

"Tidak mau, Ciel..Malu~~~" Ciel mencicit gemas. Sebastian mengusap surai gelap Ciel, surai Ciel harum walaupun Ciel tidak menggunakan shampoo, mungkin harum karena sabun.

"Ciel, masalah sepenting ini harus kau ceritakan kepada Daddy, sayang. Kau sudah dewasa, dan lagipula kenapa kau harus malu? Aku daddy mu, That's Right, yet?" Sebastian memeluk Ciel dan mengusap-usap punggungnya. Ciel mendongak, menatap Sebastian lama lalu tak lama mengangguk penuh keyakinan.

Sebastian mengangguk, dan mulai membenarkan posisi duduknya, mulai menyimak apa saja yang akan Ciel ceritakan padanya kali.

"Jangan menertawakanku janji?" Ciel menatap Sebastian dan mengacungkan jari kelingkingnya yang imut. Sebastian mengangguk dan menatap jari kelingking imut itu, menyentuhnya dan mengecupnya.

"Emm." Sebastian bergumam lalu mengangguk. Ciel sweetdrop dan mengerjap malu lalu mengacungkan kelingkingnya lagi.

"Daddy juga berjanji tidak akan marah kalau aku menceritakannya?" Ciel menatap Sebastian lekat-lekat.

Sebastian mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa Dad harus marah padamu sayang~ tidak akan." Sebastian menggeleng dan menautkan kelingkingnya. Ciel menunduk dalam, Sebastian menunggu penjelasan dari anak tersayangnya ini.

"Aku~~~" Ciel menggantungkan kata-katanya. Sebastian diam, mau berapa lama pun itu dia akan menunggu jawaban dari anaknya itu, apa yang terjadi sesungguhnya.

"Ceritakan saja, Ciel~ perlahan jangan takut atau terburu-buru. Dad tidak akan marah padamu." Sebastian menarik Ciel kedalam pelukannya, menyandarkan kepala anak semata wayangnya itu didadanya.

"J..Jadi Ciel pernah bermimpi saat tidur siang Daddy~" Ciel mencicit kecil diceruk leher Sebastian.

Flashback

"Astaga...Aku sangat mengantuk setelah menyimak materi Miss Valenia yang membuat otakku seperti daging asap." Keluh Ciel, seraya menghembuskan nafasnya berat. Setelah guru Home Schooling nya selesai dan pamit pulang, Ciel beranjak menuju kamarnya dan pergi tidur.

Naik keranjang dan tidur kekasur, Ciel lebih memilih itu daripada menyelesaikan tugas rumah yang diberikan Miss Valenia untuknya tentang Sistem Reproduksi. Ah~ dia jadi teringat bagaimana Miss Valenia menjelaskan secara rinci dan detail tentang sisten reproduksi, dan pubertas manusia. Dia lebih fokus saat Miss Valenia menjelaskan di bagian laki-laki.

"Er~ terserahlah." Ciel mengangkat kedua bahunya, dia sudah lelah memutar otaknya sejak tadi. Ciel dengan perlahan memejamkan kedua matanya dan tak lama membawanya kealam mimpi.

Di dalam suatu ruangan dimana salah satunya dalam keadaan dengan tubuh tanpa sehelai benangpun, sementara orang satunya lagi menggerayangi tubuh mungil itu dengan nafsu.

"Ahh...Tunggu, jangan disan--ahh.." Pemilik tubuh mungil itu terlonjak saat kedua nipplenya dimainkan dan juniornya dikulum secara bersamaan.

Sementara yang sedang mengulum junior pemilik tubuh mungil itu dengan satu tangan bergantian memilin dua tombol coklat kemerahan secara bergantian. Sementara dibawah sana tangan satunya mengocok junior dan menjilat kepala junior sesekali melahap sampai ke pangkalnya.

"Engh.. hentikan..Aku ...ingin.." dengan suara pelan seseorang memohon sambil melenguh dan meremas rambut pria dibawahnya menyalurkan apa yang diterima tubuhnya. Semakin cepat kuluman dan kocokan pada junior, dan tangan satunya semakin nakal memainkan kedua nipple yang mencuat dan mengeras.

"Tidak...aku--AHHHH..."

"Hah?!" Ciel tiba-tiba terbangun dengan nafas terengah-engah, peluh membasahi dahi juga kedua tangannya mencengkram erat spring bed putih. Ciel lantas segera bangun dari terbaringnya dalam posisi duduk.

"Syukurlah hanya mimpi.." Ciel mengelus dada dan menghembuskan nafas lega. Tapi dia merasa ada yang aneh, Ciel menggerakan tubuhnya tak nyaman. Dia melongok ke selangkangan dan menemukan spring bed dan celananya basah.

"A..Aku mimpi basah?" Dengan wajah syok Ciel menggelengkan kepala mencari kenyataan. Dia mimpi basah? Terlebih lagi orang yang bersamanya di mimpi itu...

Flashback off

"Lalu orang itu adalah Daddy?"
.
.

Hawoo~👀👀lama tak balik:)
Yo apa kabar?^^ lama ga balik pada bubar kali ya hngg :'< aku cuma nanya TBC or Not? Karena jarang ke WP dah itu aja.:)

Take care your body all \^-^/

26-01-2021 : 10.52 pm

MY DADDY [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang