06. KOTA MATI

132 12 1
                                    

Note:
*Hummingbirds: Kolibri, burung kecil dengan panjang 6,4 cm dan berwarna cerah. Burung ini mengonsumsi nektar bunga untuk mtabolisme.

*mSv (Millisieverts): satuan yang dipakai untuk mengukur dosis radiasi pada manusia. mSv adalah pecahan 1/1000 dari satuan Sv (Sieverts) yang dipakai dalam standar internasional.

*Dermatosis (Dermatitis): suatu penyakit yang menyerang organ kulit dimana kulit mengalami inflamasi. Dermatitis bisa timbul akibat kontak langsung dengan zat-zat kimia yang bisa menimbulkan iritasi dan alergi.

*Membran Mukosa (Selaput Lendir): lapisan kulit dalam. Melindungi berbagai rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan luar, serta melindungi organ internal.

*Morfologi: ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan yang mencakup bagian-bagiannya.

-------------------------------------

Mendung masih mengotori langit. Tanah becek oleh sisa-sisa hujan semalam. Dedaunan basah. Embun memantulkan sinar matahari hingga serupa butir-butir kaca. Terdengar sayup-sayup kicau hummingbirds dan riak angin dari arah sungai.

Mereka sudah menanti Alena di luar gedung. Han, dengan tangan di saku, bersandar ke truk militer dan memperhatikan para petugas jaga berkerumun di sekeliling meja penuh gelas kopi. Petugas-petugas itu menyenandungkan lagu klasik Kalinka dengan suara keras. Han tersenyum tipis.

Sofia dan Sersan Eric berdiri agak jauh. Sofia menyibak rambutnya ke bahu, dan Alena merasakan gelombang muak yang menjengkelkan. Sofia tampil cantik sekali—rambut dihiasi jepit bunga, syal melingkari leher, lipstik merah muda dan eyeliner hitam—padahal ia hendak masuk hutan. Alena benci perempuan penggoda. Ia paham Sofia memang cantik, bukannya sok cantik, tapi tetap saja ia jengah.

Alena dan Greta akan menumpang truk yang membawa Han dan Sofia ke Area 11. Letak Pripyat dan Area 11 berada dalam satu jalur, jadi mereka bisa naik truk yang sama. Ia sudah mengisolasi sampelnya serapat mungkin di kotak segel. Sampel itu berbahaya, tapi ia belum memberitahu siapa pun tentang itu. Rencananya nanti sore, atau mungkin malam, ia menemui peneliti lain untuk mendiskusikannya. Mycobacterium tuberculosis bukanlah bakteri yang boleh diremehkan. Apalagi jika bakteri itu ternyata produk mutasi. Mau tak mau Alena harus cepat berdiskusi sebelum memberi kabar pada wakil laboratorium terkait temuannya.

Di dekat tangga, Sir Arthur mencegat Alena. Dia membawa dua masker gas dan dosimeter. Alena buru-buru mengambilnya. Ia tahu Sir Arthur kurang setuju jika ia pergi ke Pripyat—alasannya cukup masuk akal: rawan serangan binatang buas—tapi ia tak mau dicegah.

Mungkin Greta ada benarnya. Sejak obrolannya bersama Greta tadi malam, Alena jadi rindu rumah lamanya. Ia tak punya niat apa-apa selain berkunjung ke rumah dan bekas kota tempat ia dulu tinggal. Lagipula Greta sudah membuatnya berjanji untuk ikut.

"Kau yakin mau ke sana?" tanya Sir Arthur. Dia terdengar capek, seperti habis berjaga sepanjang hari dan belum tidur sedetik pun. Alena jadi penasaran berapa kali kemarin Sir Arthur minum kopi sehingga kedua matanya tampak merah dan keruh. "Seharusnya kau lanjutkan penelitianmu dan tidak nekat ke Pripyat. Kau tahu bagaimana keadaan di sana, kan?"

Alena menatapnya malas. "Ya, Sir. Aku tahu. Omong-omong aku tidak nekat. Aku bawa perlengkapan."

Bukan ide bagus, sebenarnya, memasuki zona karantina nuklir tanpa alasan jelas. Mereka diizinkan pergi lantaran mereka bilang harus mengutip sampel limbah nuklir, sebagai referensi penelitian. Kenyataannya tidak demikian. Mereka bohong. Greta cuma ingin datang, mendokumentasikan pemandangan, lalu pergi. Sementara Alena, yah, hatinya tergerak untuk ikut karena ia tak tega membiarkan Greta pergi sendiri. Dibandingkan dengan Alena yang pernah tinggal lama di Pripyat dan paham kondisi lingkungannya, jelas Greta tidak berpengalaman. Dan Greta bukan tipe penurut, yang akan mundur begitu saja setelah berkali-kali dinasehati. Ia keras kepala.

the Origins of Nature (On Progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang