[Pesan Aku Untuk Kamu]
Hi!
Sebelum kamu mulai bergulir ke isi cerita, alangkah baiknya kamu baca hal-hal penting di bawah ini:
1. Kamu akan temukan kata ganti "ia" dan "dia". Nah, bedanya apa dong? Jadi begini, untuk mempermudah penyesuaian jenis kelamin tokoh maka aku gunakan dua kata ganti tersebut; "ia" sebagai perempuan dan "dia" sebagai laki-laki. Anggap saja seperti "she" dan "he". Sekadar info ya, biasanya dalam satu paragraf akan bercampur tuh kata ganti dari sudut pandang (POV) perempuan dan laki-laki. Supaya mudah dibedakan, biar kamu gak bingung kata gantinya merujuk ke siapa, maka demikian format yang kupakai. Aku gak tahu apakah hal ini sesuai atau justru bertentangan dengan kaidah PUEBI. Namun, kamu perlu tahu: beginilah gaya penulisanku. Semua aku lakukan demi kebaikan kamu kok.
2. Satu bab sengaja kubuat panjang. Minimal 2000-an kata, bahkan ada yang tembus sampai 4000-an. Aku mau buat novel ini sedetail mungkin. Mulai dari dialog, narasi, hingga deskripsi. Aku sudah berusaha untuk masukin adegan-adegan yang penting aja. Overall, kalau kamu merasa paragrafnya terlalu bertele-tele, maka silakan, kamu punya hak untuk protes. Aku sadar betul, biasanya pembaca gampang bosan dengan bab yang panjang *pakai* banget. Apalagi kalau gaya bahasanya cenderung kaku dan belibet. Maka dari itu, aku berharap (sangat berharap) semoga kamu enjoy selama baca ceritaku, dari satu bab ke bab lainnya.
3. Di akhir masing-masing bab, aku selalu sertakan footnote alias catatan kaki. Kamu cek aja sendiri. Di situ aku bakal kasih pertanyaan (bukan interogasi, ya) yang sangat disarankan untuk kamu jawab. Aku gak maksa loh. Gak mau jawab juga gak apa-apa. Toh, pertanyaanku bukanlah utang, jadi aku gak bakal bersikeras nagih.
4. Alur terlalu panjang, konflik gak kunjung muncul, tiada humor dan penjabaran karakter sampingan yang kurang komplet mungkin jadi keluhanmu. It's just about reader's opinions. Kalau ya, aku minta maaf. Kalau kamu gak suka, gak sreg, aku minta maaf. Barangkali aku (sebagai penulis) dan kamu (sebagai pembaca) bukan jodoh. But, seandainya kamu suka, tolong share cerita ini ke teman-teman kamu. Jadikan sebagai wishlist atau rekomendasi. Aku akan sangat senang jika ceritaku banyak dibaca.
Cukup segitu dulu. Kalau ada tambahan lagi, nanti aku update.
Sekian, selamat membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
the Origins of Nature (On Progress)
Science FictionRasa bersalah semakin menggunung kala merenung di tempat dengan pemandangan hijau yang hampa. Dari balik jendela, hanya ada hamparan hutan hambar yang terasa tidak penting. Di atas, cakrawala berlapis tak lagi terasa indah. Terpaksa kuteruskan perja...