Kuraima dengan cepat melompat dari pagar rumah dan pergi menuju air terjun dipinggir hutan. Posisinya memang tak terlalu jauh hanya sekitar 2km dari rumah nya. Setelah menemukan, ia langsung membuka pakaiannya dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Sembari menggosok tubuhnya guna membersihkan, Kuraima mencoba memahami kembali situasi yang ada. Saat ini mungkin saja pembantaian keluarga Jiang sudah terjadi atau bahkan kematian sang Yiling Patriack. Yang pasti dari memori yang ia dapat dari pemilik tubuh ia ingat bahwa Xue Yang bercerita kenapa A-Jiao kalau ia lahir pada tanggal yang jika Kurai hitung tepat pada saat pembantaian Kuil tempat tinggal Song Lang. Itu berarti bukan dirinya yang membantainya seperti di cerita aslinya, tapi ia tak bisa memastikan.
A-Jiao menghela nafasnya lalu menatap lurus kearah matahari yang perlahan naik. Saatnya melatih fisik dan energi spiritual dari tubuhnya. Semoga saja tubuh anak berumur 11 tahun ini bisa bekerja sama dengannya, dia harus benar benar serius.
“Yosh! Fighting!” ujarnya sembari menyemangati diri sendiri lalu mulai berlari dan melakukan beberapa latihan fisik lainnya.
Satu jam sudah berlalu, dari pukul 5 hingga pukul 6 ia terus menerus melatih fisiknya tanpa henti membuatnya kembali merasakan dinginnya air pada hari itu. Selain itu pun ia memutuskan untuk memancing dan berhasil membawa 6-7 ekor ikan tangkapan yang nantinya akan ia minta untuk dimasak pada Xue Yang. Tanpa membuang waktu, sesampainya ia dirumah ia langsung menghampiri Xue Yang sedang memotong beberapa Buah buahan diteras rumah.
“A-Niang!! A-Jiao pulang!” teriak girang Kuraima pada ibunya.
Xue Yang tersentak dan hampir saja memotong jarinya kalau saja ia tidak dengan cepat menarik tangannya. Xue Yang mengelus dadanya juga diam diam ia merutuki sifat sang putri yang satu ini. Sungguh, ia tak tau darimana sifat heboh sang putri. Setahunya dari ‘dia’ maupun Xue Yang sendiri tak ada yang memiliki sifat seperti itu. Ah, atau mungkin dia tidak menyadarinya?
“A-Niang A-Jiao membawa ikan! A-Niang, A-Jiao ingin memakan ikan untuk sarapan.” Rengek gadis itu.
“Baiklah baik, tapi bantu A-Niang mengupas buah buahan ini sementara A-Niang memasak sarapan.” Ujar Xue Yang sembari bangkit dan berjalan kearah dapur.
Kuraima tersenyum dalam diam sembari menatap pungung dari pria berparas cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby
FanfictionPairing : XiaoXue langsung baca! pairing XiaoXue. happy reading!!