17

1.1K 114 2
                                    

“siapa nama umumnya?”
          
Xue Yang menatap Xiao XingChen kaget. “A—ah.. Xue XiangChen.” Cicitnya pelan.
           
Song Lang tersenyum dan menarik kembali tangannya yang berada dikepala Xue Yang. Dirinya berbalik dan meninggalkan mereka bertiga dengan santai dan berjalan menuju kamar A-Qing. Sementara ditempat Xiao XingChen keheningan perlahan menyelimuti.
         
“Xue Yang, aku mengerti kenapa kau menyembunyikan ini. Aku akui, dulu kita adalah musuh. Bahkan aku sendiri yang meminta ketua sekte LanLing Jin untuk memasukkanmu kedalam penjara, tapi kumohon. Jangan berbohong lagi padaku, setidaknya kini aku tau mengapa energiku terhisap tiba tiba beberapa tahun lalu, aku juga tau sekarang mengapa aku selalu bersemangat jika kita membicarakan putrimu.” Xiao XingChen menjeda kalimatnya dan beralih menggenggam kedua tangan Xue Yang.
          
“Tapi kau berubah sekarang bukan? Aku tak menyalahkanmu untuk jatuh cinta padaku. Tapi beri aku waktu, ini terlalu tiba tiba. Tenang saja, aku akan bertanggung jawab. Meski begitu aku lega mengetahui kalau bukan hanya aku yang memendam perasaan yang sama. Kau tau Xue Yang, aku akan menerimamu meski apapun yang terjadi. Kau bukan pendosa, kau bukan pembunuh. Kau Xue Yang, sosok ibu dari anakku dan juga satu satunya sosok yang menempati hatiku.” Xue Yang menatap kearah Xiao XingChen.
          
“Da-daozhang?” Xue Yang berkaca kaca.
          
Xiao XingChen terkekeh lalu mengelus kepala Xue Yang dengan lembut. “ini sudah malam, istirahatlah.”
          
Xue Yang menggeleng lalu dengan cepat memeluk leher Daozhangnya lalu menatap pria itu lembut. “Daozhang, terimakasih. Terimakasih! Maaf berbohong padamu.”
         
Xiao XingChen tersenyum lalu membalas menarik pinggang Xue Yang lembut. “aku mengerti.”
          
Xue Yang mendekatkan wajahnya pada Xiao XingChen. Ditangkupnya kedua pipi milik Xiao XingChen dan kemudian kedua bibir itu bertemu. Xiao XingChen hanya diam membiarkan keduanya menyatu dirinya dengan santai menarik tengkuk Xue Yang guna memperdalam ciuman mereka. Keduanya tenggelam dalam kehangatan, menyalurkan emosi yang terpendam jauh di masa lalu. Lama terlalut kedalam emosi Xue Yang memejamkan mata nya dan...
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Bisakah kalian tidak bermesraan didepanku A-Niang, A-Die. Tubuhku sangat lemas hingga telingaku tak bisa kututup.”


*****

End or not???

☺️☺️☺️

My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang