4

919 126 1
                                    

Ia jadi teringat ibunya didunia nyata, ia sudah lama tak melihatnya. Kuraima menggelengkan kepalanya mencoba mengusir pemikiran aneh yang merayap dalam ingatannya lalu memutuskan untuk mengerjakan tugas yang diberikan Xue Yang. Sesekali dirinya diam melamun lalu kembali melanjutkannya hingga suara Xue Yang mengintrupsinya untuk sarapan. Kuraima tersenyum lalu bangkit dan menghampiri Xue Yang dengan riang.

Dia harus menyesuaikan sifat A-Jiao yang sebenarnya. Walau sebenarnya sifatnya A-Jiao 180% bukanlah sifatnya tapi kemampuan akting Kuraima tidak bisa diragukan lagi. Dan saat sarapan pun topik topik ringan membuat hatinya tiba-iba menghangat. Sudah bertahun-tahun dirinya tak merasakan kehangatan ini.

Meski tubuh A-Jiao ini hanya anak berumur 11 tahun, tapi Xue tidak memperlakukannya seperti anak kecil. Xue Yang banyak mengajarkan bagaimana kehidupan didunia ini, bagaimana kita menghadapi masalah, dan bagaimana cara bertarung dengan musuh musuh diluar sana, serta bagaimana kita melawan diri kita sendiri.

Kuraima iri, sangat iri.

Terlepas dari ayahnya mengekangnya dan ibunya yang meninggal saat melahirkannya dan juga kakaknya yang sama posesif dengan diri ayahnya. Kuraima tersenyum miris dalam hati, meski ia mengerti kenapa sang Ayah begitu posesif padanya tapi tetap rasa sayangnya pada sang ayah berkurang saat dengan santainya sang ayah menikah kembali dengan seorang wanita lugu berkebangsaan inggris. Ditambah ibu tirinya merupakan seseorang berdarah biru dan merupakan seorang lajang. Meski kerap kali ibu tirinya sering memanjakannya tapi terkadang sifat Kuraima tetap tak mau berubah.

Hidup dalam pengekangan membuatnya berada dalam ketenangan tiada tara. Segala rasanya sangat terbatas, keuangan keluarganya memang tak terbatas rasanya begitupun dengan sesuatu yang bernama kasih sayang. Tapi nyatanya itu tak cukup bagi seorang Kuraima. Hidup bak bangsawan kerajaan dengan kasih sayang yang melimpah membuatnya tak puas.

Bukan, bukan bermaksud dirinya serakah. Hanya saja dia ingin merasakan rasanya memiliki teman, bermain saat pulang sekolah, dan merasakan bolos dan mendapat hukuman. Ia hanya ingin merasakan itu, ia hanya ingin kebebasan.

“A-Jiao jangan melamun, setelah ini ikut A-Niang ke pasar menjual beberapa buah dan sayur.” Kuraima tersentak dan menatap kearah Xue Yang.

Ia lantas bangkit dan berjalan mengikuti Xue Yang yng memikul 2 karung yang ia yakini berisi buah buahan, Kuraima pun dengan santai memikul 3 karung sekaligus di punggungnya membuat Xue Yang menatapnya kaget.

“Ayo A-Niang.” Kuraima melangkahkan kakinya lebih dulu.

Xue Yang tersentak dalam lamunannya menatap putrinya penuh tanya. Bagaimana bisa putri nya yang menurutnya lemah itu bisa membawa 3 karung berisi sayuran sekaligus? Umurnya bahkan masih 11 tahun.

Xue Yang menggelengkan kepala mengusir pemikiran aneh yang mulai merasuki pikirannya. Mungkin semua karena latihan yang dijalani putrinya, Xue Yang akan mencari tau nanti.

My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang