10

844 121 1
                                    

Ia mengedarkan pandangannya melihat lihat suasana indah penuh dengan cahaya di sana. Langkahnya terhenti saat ia melihat ke arah sebuah lampion berbentuk seekor burung merpati yang dijual salah satu pedagang asongan.

Perlahan sebuah ingatan terbesit di kepalanya, ingatan dimana ia dan A-Jiao pertama kalinya melihat pasar malam bersama. Putrinya sangat antusias kala itu membuat hatinya ikut merasakan kebahagiaan tiada akhir. Umur putrinya mungkin sekitar 4 tahunan dan ia sudah sangat pintar, ia berkeliling dengan riangnya dan berceloteh dengan nada cadelnya. Lalu disatu momen putrinya mendadak terdiam sembari menatap sebuah lampion dengan gambar seekor merpati dengan sebuah permata yang menempel pada dahi sang merpati. Aneh namun unik dan itu berhasil menarik perhatian sang putri. Xue Yang saat itu mengira A-Jiao tertarik dengan lampion itu pun tanpa basa basi membelikan satu untuknya yang dibalas kecupan di pipi tirus milik lelaki tersebut. Si pelaku penciuman hanya tersenyum dengan polosnya sembari memegang erat kayu tempat menggantung lampion tersebut.

Ia lantas berkata, “A-Niang baik, A-Niang nya A-Jiao. Terima kasih, terimakasih.”
          
Setelahnya mereka kembali berkeliling hingga mereka memutuskan untuk pulang dan duduk bersama di teras rumah mereka ditemani dengan beberapa makanan ringan dan juga teh, menikmati bersama ledakan kembang api yang terlihat jelas dari rumah mereka. A-Jiao pun enggan melepaskan lampionnya dan saat Xue Yang masuk untuk mengambil makanan lain dirinya mendapati sang putri menggumamkan suatu kalimat yang asing ditelinganya.

When the sky start been raining~
(Disaat hujan tyrun dari langit)

The frog will across into the deepest lake~
(Katak itu akan menyeberang kepada dalamnya danau)

When the darkness came into the soul~
(Disaat kegelapan merasuki jiwa)

The demon appear between the angel and the god~
(Sang iblis akan muncul diantara sang malaikat dan sang dewi)

I see you in the dark~
(Aku melihatmu dari kegelapan)

Come to me, help me~
(Datanglah padaku, Tolong aku)

Be one of the story, Be on this careless night~
(Jadilah satu pada cerita, berdirilah diatas langit yang tak berperasaan)

I’ll waiting until the star appearing his own light~
(Akan kutunggu hingga sang bintang menunjukkan cahayanya)

Saat menanyakan artinya A-Jiao hanya menggeleng dan menjawab bahwa ia tidak mengatakan apapun. Xue Yang semakin penasaran namun melihat raut bingung putrinya ia langsung menelan bulat bulat pertanyaan itu.

Pandangan Xue Yang menyendu seketika saat kembali mengingat kenangan manisnya bersama sang putri. Setetes air mata perlahan keluar dari pelupuknya, rasa rindu itu terus membuncah dalam hati seakan meledak hingga tak berbendung. Namun apa daya semua nya sia sia mengingat 4 tahun terakhir tak ada sedikit pun informasi yang didapatnya.

Sebuah tepukan dikepala sukses membuat semua ingatannya buyar seketika, Xue Yang mengadahkan kepalanya dan menatap kearah sosok tersebut dengan kekagetannya.

My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang