– Lisa POV –
Aku membuka pintu dengan senyum lebar, karena tidak sabar untuk bertemu dengan Jennie, Jisoo dan Chaeyoung karena seharian ini aku belum bertemu mereka kecuali tadi pagi karena kami sarapan bersama. Dan aku pulang tepat saat jam makan malam, akupun membawa makanan untuk menjadi makan malam kita.
"Aku pulang!" Kulihat mereka bertiga menoleh ke arahku, mereka sedang menonton TV rupanya.
"Lisa, kamu lama sekali. Aku sangat lapar.." Chaeyoung menghampiriku dengan muka kelaparannya lalu mengambil makanan yang berada di tanganku.
"Aish, Chaeyoung-ah harusnya kamu menyambutku terlebih dahulu."
"Huh? Memang aku istrimu?!" Setelahnya dia berjalan menuju dapur, dia benar-benar cepat jika soal makanan. Aku tertawa lalu menghampiri Jisoo dan Jennie, namun sebelum aku sampai Jisoo menghentikanku.
"Naik ke atas. Mandi lalu turun ke bawa untuk makan malam, jangan lama. Bisa-bisa Chaeyoung mengomel." Titahnya. Aku dengan terpaksa menuruti ucapannya daripada berdebat, tubuhku lelah jika harus berdebat lagi.
Aku melirik ke arah Jennie yang fokus pada TV di depannya, aku yakin dia sedang menertawakanku di dalam hatinya. Aku masuk ke kamarku, membersihkan wajahku dari make up lalu segera mandi dengan cepat. Setelah selesai memakai baju, aku kembali turun ke bawah dan melihat mereka bertiga sudah menungguku di meja makan.
Aku segera bergabung dengan mereka lalu tanpa menunggu lama lagi, kami memakan makanan kami setelah berdoa.
"Apa yang kamu lakukan seharian ini, Lisa?" Tanya Jisoo, aku menatapnya.
"Aku ada pemotretan ke beberapa tempat lalu berlatih dance." Jawabku singkat.
"Tumben lama sekali." Celetuk Jennie, dia masih fokus pada makanannya. Tidak menatapku.
"Pemotretan ke beberapa tempat yang membuat lama." Jelasku santai.
Aku segera menghabiskan makananku lalu berpamitan untuk ke kamarku duluan. Aku membuka laptop lalu membuat video call dengan Ibuku, aku belum sempat membalas pesannya sedari siang. Dipanggilan kedua, Ibuku menjawabnya. Aku tersenyum lebar melihat wajahnya, aku merindukan pelukannya..
"Bagaimana kabarmu, Mom?"
"Aku sangat baik, Lisa. Bahkan berat badanku bertambah." Aku tertawa mendengarnya, wajah Ibuku sangat cerah di sana. Aku berharap bisa pulang secepatnya ke Thailand. "Bagaimana denganmu, sayang? Apakah kamu sehat di sana?"
"Tentu, Mommy. Aku selalu menjaga kesehatanku, karena jika aku sakit Mommy akan repot-repot menyusulku ke sini."
"Apa kamu tidak senang jika Mom ke sana untuk menjengukmu?"
"Tentu saja aku senang, Mom. Hanya saja aku tidak ingin Mom ke sini saat aku sakit." Aku tersenyum melihat wajahnya. "Aku sangat merindukanmu, Mom. Dan juga Daddy." Aku menahan air mataku agar tidak jatuh, aku malu jika harus menangis di depan Ibuku walaupun ini hanya sebuah video call.
"Ohh baby, aku juga sangat merindukanmu. Cepatlah pulang, sayang.." Aku semakin menahan air mataku ketika mendengar ucapannya.
"Aku berjanji akan segera pulang begitu aku bisa, Mommy.."
TOK TOK TOK
"Lisa?"
Aku menolehkan kepalaku ketika mendengar suara Chaeyoung dari balik pintu kamarku. Aku meninggalkan kasurku untuk membuka pintu dan melihat Chaeyoung dibalik pintu. "Masuklah, Chaeng. Aku sedang video call dengan Mommy."
Aku kembali duduk di kasurku, Chaeyoung bergabung denganku. Dia menyapa Ibuku, begitupula sebaliknya. Mereka berdua membicarakan beberapa hal, aku sesekali masuk ke dalam obrolan mereka berdua padahal di sini aku yang berniat mengobrol dengan Ibuku. Kenapa jadi Chaeyoung yang mengambil alih.
KAMU SEDANG MEMBACA
we [ jenlisa ]
Lãng mạnKita ini apa? Aku ini siapa bagimu? Apa aku berarti dalam hidupmu? ------------------------- Bagiku, apa yang kita miliki saat ini, tidak perlu status, tidak perlu pengakuan dari mereka, yang terpenting kita bersama-sama. (JenLisa Story) notes: men...