Chapter 10

1.6K 149 0
                                    

– Jennie POV –

Beberapa minggu ini semua member sangat sibuk baik dari jadwal Blackpink ataupun jadwal individu kami masing-masing. Yang menurutku sangat sibuk beberapa minggu terakhir adalah Lisa dan Chaeyoung. Bahkan aku sering menemukan Lisa pulang larut sekali, aku sering sekali terbangun di malam hari dan tanpa sengaja mendengar suara pintu terbuka atau tertutup. Aku pernah melihat Lisa masuk ke dalam dorm dengan wajah lelah saat aku kebetulan sedang berada di dapur, saat itu dia hanya mengucapkan selamat malam dan mencium pipiku dengan singkat lalu berlalu ke kamarnya. Aku tidak ingin mengganggu Lisa pada malam hari karena kuyakin dia sudah lelah dengan jadwal padatnya. Bahkan dia jarang sekali mengabariku, hanya beberapa kali sehari tapi lebih baik daripada dia tidak mengabariku sama sekali. Aku mengerti kesibukannya belakangan ini. 

Aku merindukannya tentu saja namun tidak banyak yang bisa kulakukan. Terkadang ketika kami memiliki jadwal bersamaan, kami sering berdekatan dan itu cukup membuatku mengatasi rasa rinduku padanya. Aku sebisa mungkin selalu mengingatkannya untuk menjaga pola makan dan waktu tidurnya untuk kesehatannya sendiri. Aku harus memastikan tubuhnya tidak bertambah kurus karena aku ingin memeluknya tanpa merasakan tulang-tulangnya yang menonjol menusuk kulitku. Hahahaha.

Di sela-sela waktu sibuk Lisa, dia terkadang meminta manager kami untuk membawakan kopi untukku atau membawakan makanan yang kusukai. Dia begitu perhatian bahkan ketika dia sangat sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan berjauhan denganku. 

Setelah kejadian perdebatanku dengan Kai beberapa minggu lalu, dia ternyata semakin gencar mendekatiku lagi. Setiap harinya dia selalu mengirimiku pesan dan aku selalu menerima bunga di pagi hari, di manapun aku berada. Aku tidak tau bagaimana dia bisa mengetahui jadwal serta lokasiku. Aku tentu saja mengabaikan pesan-pesannya walaupun terkadang aku membalasnya ketika aku ingin, bunga-bunga yang dia kirim setiap harinya selalu aku bawa pulang jika aku bisa. Aku hanya menghargai pemberiannya, itu saja.

Jisoo tau jika Kai masih mengirimiku pesan dan memberiku bunga setiap hari, dia selalu tidak menyukai Kai dan aku tidak tau apa alasannya. Jujur saja, menurutku Kai adalah seorang pria baik hati dan gentle. Dia mengerti bagaimana menyenangkan hatiku dan membawanya ke dalam mood yang baik. Ketika dia meminta untuk berpisah, aku kecewa tentu saja namun aku berusaha menghargai keputusannya walaupun aku penasaran mengapa dia meminta untuk berpisah bahkan ketika hubungan kami baik-baik saja saat itu dan tidak memiliki masalah. 

Ah, membicarakan soal perasaan membuatku semakin bimbang. Antara perasaanku pada Kai dan Lisa. 

Aku ragu perasaanku pada Kai sudah sepenuhnya hilang karena terkadang aku menyukai pesan dan bunga yang selalu dia kirim walaupun aku sangat jarang membalas pesannya. Di sisi lain, aku merindukan Lisa yang sedang sibuk-sibuknya namun masih memberiku perhatian-perhatian kecil. 

Aku berada di ambang kebingungan dan tidak menemukan jalan keluarnya sekarang.

–––––

Aku sedang memasak sendiri di dapur ini, Jisoo sedang mandi karena dia baru saja pulang. Chaeyoung sudah berada di depan TV dengan cemilan di pelukannya, Lisa tentu saja belum pulang. Aku tidak tau pasti jam berapa dia pulang. 

Aku fokus dengan masakanku sambil menunggu Jisoo membantuku di sini. Selang beberapa menit, aku merasakan kehadiran seseorang di belakangku, sudah pasti Jisoo karena dia bilang akan menyusulku ke dapur.

"Jisoo Unnie?" Panggilku. Kudengar pintu kulkas terbuka lalu tertutup, aku masih tidak menoleh karena sedang memotong beberapa bahan masakan. 

"Hai, Jennie." Aku terkejut dan refleks melepaskan pisau di genggamanku. Aku menoleh dan melihat Lisa di sana dengan senyumnya, aku menggigit bibirku dan menahan diri untuk tidak menghambur ke dalam pelukannya. Uh, aku sangat merindukan Lisa..

we [ jenlisa ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang