Chapter 7

1.6K 159 0
                                    

– Lisa POV –

"Jisoo Unnie tidak mengetahui tentang perasaanku." 

"Aku sudah menduganya, Lisa." 

Aku menyesap cokelat panasku perlahan, menyiapkan beberapa kalimat yang akan kulontarkan pada Chaeyoung. Mungkin dia akan sangat terkejut jika tau apa saja yang sudah aku dan Jennie lakukan selama ini. 

"Chaeyoung-ah." 

"Hm?" Chaeyoung menatapku, dia meminum cokelatnya.

"Aku berciuman dengan Jennie." 

UHUK UHUK

"Aku make out dengannya."

Matanya melotot, masih terbatuk-batuk. Aku mengusap-usap punggungnya pelan, perlahan batuknya berhenti. Matanya masih melotot padaku, aku berharap bola matanya tidak keluar dari tempatnya.

"Ahhhhh Lisa-yaaa!" Dia berteriak lalu cepat-cepat aku menutup mulutnya, aku takut Jisoo dan Jennie mendengar teriakannya lalu menghampiri kami. 

"Jangan berisik, Chaeyoung-ah!" 

"Bagaimana bisa?!" Dia berbisik setelah aku melepaskan tanganku dari mulutnya, aku menyergitkan dahiku, menatapnya malas.

"Kamu tidak perlu berbisik, Chaeng." 

"Jawab saja , Lisa!" Dia menormalkan volume suaranya.

Aku mengendikkan bahuku, "aku tidak tau, itu terjadi begitu saja.."

"Apa kalian berdua mabuk?" 

"Tidak." Aku menghembuskan nafas kasar, "kami bahkan melakukannya beberapa kali." 

Matanya kembali melotot lalu tangannya menampar lenganku sangat keras. Aku mengaduh karena yang dilakukan Chaeyoung benar-benar sebuah tamparan. Kasar sekali chipmunk satu ini..

"Aku tidak menyangkanya sama sekali, Lisa.." Dia menutup mulutnya dengan kedua tangan, aku memutar bola mataku malas melihat reaksi berlebihannya walaupun dia pantas bereaksi seperti itu. "Bagaimana bisa? Apakah ini sebuah pemaksaan? Jennie Unnie dipaksa olehmu?" 

"Ya Tuhan, Chaeyoung-ah! Tentu saja tidak! Bahkan Jennie tidak pernah menolakku, dia terlihat menikmati semuanya.." 

Chaeyoung menggelengkan kepalanya beberapa kali, mungkin dia sulit menerima apa yang baru saja kuakui. Otaknya harus berjalan begitu keras malam ini karena informasi yang baru saja dia terima.

"Lisa! Aku tidak mengerti.."

"Begitupun aku, Chaeng." 

Aku menghela nafasku, tanganku meraih cangkir cokelatku yang mulai dingin lalu meminumnya. Chaeyoung terdiam untuk beberapa saat, matanya memandang jauh ke depan. Dia benar-benar harus berpikir keras malam ini sepertinya.

Kami berdua sama-sama terdiam, mendengarkan suara angin yang berhembus tenang di sekitar kami, suara-suara klakson kendaraan yang terdengar samar. 

"Lisa, apa Jennie Unnie mengetahui perasaanmu?" Dia bertanya setelah beberapa menit membiarkan keheningan mengambil alih.

"Tidak, aku belum pernah mengatakan perasaanku yang sebenarnya. Tapi yah, mungkin dia tau walaupun aku belum pernah mengakuinya."

"Jennie Unnie mungkin akan sakit hati jika dia tau seandainya kamu tidak mencintainya padahal kalian sudah pernah--" Dia tidak melanjutkan kalimatnya, mungkin terasa canggung baginya. Aku tau apa yang dia maksud.

"Aku juga akan sakit hati Chaeng jika dia hanya menikmati apa yang kulakukan tapi tidak memiliki perasaan yang sama denganku." 

"Aku rasa Jennie Unnie memiliki perasaan yang sama denganmu, Lisa. Buktinya dia sama sekali tidak menolakmu dan dia memperlakukanmu dengan spesial. Berbeda dengan perlakuannya padaku dan Jisoo Unnie." 

we [ jenlisa ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang