Chapter 5

1.7K 184 0
                                    

Warning! 18+ 

Author tidak bertanggung jawab dengan segala resiko pembaca.


– Jennie POV –

Aku terbangun di dalam pelukan Lisa, tangannya melingkar di perutku. Aku membalikkan tubuhku, berhadapan dengannya. Matanya masih terpejam, tentu saja. Dia tidak akan bangun lebih dulu dariku. Dasar sleepyhead

Aku menyentuh wajah Lisa, perlahan bergerak ke rahangnya lalu ke bibir tebalnya. Aku semakin mendekatkan tubuhku padanya dengan melingkarkan tanganku di lehernya. Perlahan aku menyatukan bibirku dengan bibirnya, menahannya di sana tanpa menutup mataku. Aku menggigit bibirnya bawahnya dengan pelan lalu merasakan dia mulai membalas ciumanku tanpa membuka matanya sama sekali. Susah sekali huh membuka matamu, Lili?

Aku merasakan tangannya masuk ke dalam piyamaku, menyimpannya di pinggangku. Aku membiarkannya walaupun sentuhannya membuat jantungku berdetak begitu keras. 

"Lili.." 

Aku memanggilnya di antara ciuman kami, perlahan mata besarnya terbuka begitu aku memanggilnya. Aku melepaskan ciuman kami namun Lisa kembali menciumku lagi, membuatku sedikit terkejut. Aku memejamkan mataku, meresapi ciuman manisnya. Tanganku meraup rambut di bagian belakang kepalanya, tangannya tidak tinggal diam di balik piyamaku, aku semakin mengeratkan genggamanku pada rambutnya ketika merasakan tangannya mengusap bagian sensitifku.

Lisa melepaskan ciuman kami, aku membuka mataku dan melihatnya menatapku dalam. Tanpa aba-aba, dia bergerak menempatkan tubuhnya berada di atas tubuhku. Satu tangannya menahan tubuhnya sendiri sehingga tidak menindihku. Tanganku masih berada di lehernya, membuat tubuh kami berdua terlihat sangat intens.

Bibirnya kembali menciumku dengan cepat, lidahnya masuk ke dalam mulutku begitu aku memberinya ruang. "Nghh Lisa.." Lidahnya bergerak sangat lihai, bahkan aku tidak bisa menahan eranganku sendiri.

Salah satu kakinya perlahan bergerak di antara kedua pahaku, membuatku mengapit kakinya di bawah sana. Oh Tuhan..

Perasaan ini membuatku hampir melayang, Lisa sangat tau di mana ia harus menyentuhku seakan-akan mengenal tubuhku dengan sangat baik. Tangannya tidak tinggal diam, dia menyentuh bagian-bagian sensitifku, membuat perutku merasakan gelenyar aneh. Seperti banyak kupu-kupu di dalam sana..

Dia melepaskan ciuman kami lalu bergerak menuju rahang lalu ke telingaku, "kamu sangat indah, Nini.." Dia menjilat bagian sensitif telingaku, sontak akupun mencengkram rambutnya sangat kuat. "Kamu bahkan lebih indah dari apapun di dunia ini." 

"Oh God..

Aku mendongakkan kepalaku ketika Lisa menenggelamkan tubuhnya di leherku, mencium dan menjilat kulitku di sana. Aku tidak berhenti mengeluarkan eranganku walaupun aku sudah berusaha menahannya.

Bibirnya terus bergerak tanpa henti di leherku, dia akan sulit berhenti jika aku tidak menghentikannya. Tapi masalahnya akupun menikmati apa yang Lisa lakukan padaku. Ya Tuhan..

'Jennie sadarlah.'

Aku sadar, sepenuhnya sadar tapi aku terlalu menikmati ini dan tidak ingin menghentikannya.

Ini bukan pertama kalinya kami melakukan ini walaupun tidak pernah terlalu jauh. Lisa tau bagaimana menjagaku dan mengontrol dirinya dan nafsunya.

Dia tidak akan membiarkan nafsu mengontrol dirinya.

Kepalanya mendongak, menatapku dengan tatapan sayunya. Aku balas menatapnya seraya mengatur nafasku yang sangat tidak beraturan. Rambutnya acak-acakan akibat ulahku, bibirnya sedikit membengkak dan terbuka di saat yang bersamaan. 

Sangat seksi, dia pemandangan indah bagiku di pagi hari.

Satu tangannya meraih pipiku, menangkupnya. Wajah bergerak mendekat, "aku menyayangimu, Nini.." dia mencium bibirku dengan sangat lembut kali ini. Menciumku seolah-olah dia takut menyakitiku.

Aku tersenyum, merasakan kembali kupu-kupu berterbangan di dalam perutku.

Lisa terlalu manis.

Aku tidak bisa menahan anak manis ini.


–––––


dah dibilangin ngeyel yak. wkwkwk

dikit dulu nih monmaap hehehe.


we [ jenlisa ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang