Written by tapak_Kata
Nathan tidak berhenti menggerutu dalam hati dengan pandangan tertunduk. Setelah berdebat panjang di ruangan petinggi negeri, ia dan Vion dibawa ke kerajaan. Hal tersebut membuat kedua sosok itu berada di sana sekarang.
Ratu Elsya menatap heran ke arah Nathan, tentu saja karena melihat keanehan. Laki-laki itu tidak memiliki sayap, berbaju aneh, dan berambut hitam. Seumur hidupnya, baru kali ini menemui sosok dewasa yang tidak memiliki sayap.
"Hiden, apa dia benar-benar makhluk yang dimaksud oleh Peri Gian?" Sang ratu menoleh ke arah peri berambut putih yang berada di samping Nathan.
"Benar, Yang Mulia Ratu. Makhluk aneh ini kemarin tinggal di panti asuhan," jawab Hiden.
"Ck, aku tidak aneh!" Nathan menoleh ke samping dan berdecak kesal.
"Diamlah dan hormati Ratu kami! Mohon maaf, Yang Mulia Ratu, dia lancang. Sepertinya, peri rambut putih dari klan tanpa kekuatan itu sahabatnya." Peri Hiden menunjuk Vion.
Sang ratu melarikan mata ke arah Vion. Jantungnya sedikit tersentak saat bertatapan dengan manik mata peri yang berambut putih itu. Entah kenapa, hatinya mendadak sedih.
"Siapa namamu, Nak?" tanya Ratu Elsya dengan nada lembut, mencoba menetralkan suaranya yang bergetar.
"Namanya Vion." Suara Nathan kini terdengar sedikit sopan, ia menatap ke arah Vion. "Dia tidak bisa berbicara. Dia--"
Ucapan itu terpotong saat seorang peri dengan pakaian sama seperti Hiden datang terburu-buru. Ia langsung berlutut di hadapan sang ratu. Wajahnya terlihat sangat panik.
"Kenapa? Apakah ada masalah?" Sang ratu langsung bertanya, nadanya terdengar bergetar sekarang.
"Keadaan di luar sangatlah kacau. Cuaca menjadi dingin. Para perwakilan peri dan beberapa inti dari klan bunga datang untuk menemui Anda. Satu hal lagi, petinggi negeri mengundang Anda untuk datang ke tempatnya."
Keterkejutan menyerang semua yang ada di ruangan itu, kecuali Nathan. Laki-laki itu merasa heran karena menurutnya, cuaca dingin sangat wajar terjadi. Akan tetapi, hal yang menurutnya wajar tampak seperti bencana di sini.
"Baiklah, cepat berikan izin agar peri dari klan bunga bertemu denganku! Aku akan bertemu dengan petinggi negeri setelahnya."
"Saya undur diri untuk memberitahukan hal ini, Yang Mulia Ratu," ucap sang peri yang dibalas anggukan oleh Ratu Elsya.
Vion melirik Nathan yang tengah mengamati wanita paruh baya di singgasana. Peri berambut putih itu mengembuskan napas karena merasa begitu canggung. Ia berkeinginan untuk berbicara, tapi tidak bisa.
Vion akhirnya ikut menatap sang ratu. Ia tersenyum karena ini merupakan pertama kali bertemu dengan istri raja yang selalu dibicarakan masyarakat. Berita yang beredar di luaran sana memang benar, ratu Rosehill Timur memang cantik, anggun, dan begitu lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood of Fairy [COMPLETE]
FantasyPerjalanan hidup Vion tak lepas dari kekecewaan. Peri itu dikenal tak memiliki kemampuan, tak memiliki orang tua, dan tak banyak orang yang mau berteman dengannya. Suatu hari, seorang laki-laki dengan fisik berbeda muncul. Vion merasakan rasa antusi...