1. Chanyeol's Wish

1.4K 133 21
                                    

"Eomma, Chanyeol ingin punya adik."

Keinginan bocah enam tahun itu diutarakan setelah dirinya pulang dari sekolah, taman kanak-kanak dekat rumah yang berjarak lima menit berjalan kaki. Si polos yang baru saja mendengar cerita teman-temannya tentang adik itu langsung merasa tertarik untuk bisa merasakannya juga.

"Kenapa Chanyeol ingin punya adik?"

Kaki pendeknya melangkah cepat menghampiri sang ibu yang duduk di sofa dengan laptop di pangkuan. Keringat terlihat jelas di dahi dan pelipis. Pasti lari-lari lagi.

Masih dengan ransel di punggung, Chanyeol duduk di samping ibunya.

"Agar Chanyeol tidak kesepian dan punya teman bermain," tatapannya penuh harap pada sang ibu. Ia benar-benar terkesan dengan cerita salah satu temannya yang setiap hari bermain bersama adiknya. Katanya, meski ayah dan ibunya sibuk bekerja, tidak pernah merasa kesepian.

"Bukankah ada Kyungsoo?"

Kyungsoo adalah tetangga sebelah rumahnya yang masih lima tahun, mereka memang sering bermain bersama, Kyungsoo juga menyenangkan dan mau main apapun yang Chanyeol inginkan.

Sejenak Chanyeol berpikir, dahinya berkerut mempertimbangkan apa yang Ibu katakan.

"Kalian janji mau bermain game bersama 'kan? kau lupa?"

Chanyeol menepuk dahinya. "Chanyeol mau ke rumah Kyungsoo sekarang."

"Ganti bajumu dulu."

Chanyeol beranjak turun dari sofa, mencium pipi ibunya sebelum pergi ke kamar. Ia harus bergegas atau Kyungsoo akan marah dan tidak mau bermain dengannya lagi.

Hari itu, keinginannya terlupakan begitu saja.

.

.

Chanyeol yang memiliki banyak teman nyatanya tidak pernah merasa kesepian. Apalagi ada beberapa cerita tambahan mengenai adik yang menyebalkan dan suka mengganggu, merebut mainan bahkan merebut perhatian orang tua.

Chanyeol jadi tidak ingin punya adik.

Tapi sepertinya penolakan itu tidak bertahan lama.

"Kau beli coklat banyak sekali?"

Mata bulat Chanyeol menatap keranjang belanja temannya yang penuh dengan coklat. Mereka tidak sengaja bertemu di minimarket dekat kompleks perumahan ngomong-ngomong.

"Ini untuk adikku."

Chanyeol tidak suka makanan manis, jadi ia tidak pernah beli coklat. Tapi hari itu Chanyeol ingin membelinya.

.

.

"Untuk siapa?"

"Adikku."

Chanyeol hanya menurut saat salah satu temannya meminta ia untuk menemaninya mencari kado sepulang sekolah. Bukan hal baru bagi Chanyeol, ia selalu memberi kado pada siapapun orang terdekatnya yang berulang tahun.

Tapi lagi-lagi ada hal baru yang Chanyeol rasakan. Ia ikut kebingungan saat temannya itu tidak kunjung bisa memutuskan kado yang mau dibeli, alasannya banyak sekali, mulai dari adiknya yang tidak akan suka, adiknya suka ini tapi lebih suka itu, sampai harga yang terlalu mahal membuat berpikir ulang tapi pada akhirnya tetap dibeli juga.

Melihat temannya saat itu, Chanyeol tahu sosok adik itu sangat disayangi dan diperhatikan. Temannya juga sama sekali tidak keberatan justru terlihat senang bisa memberikan kebahagiaan untuk sang adik.

"Kau bisa mencurahkan seluruh kasih sayang dan perhatianmu pada adik, menuruti semua keinginannya, mengganggunya di beberapa waktu, itu sangat menyenangkan. Kau bisa merasakan bagaimana menjadi kakak yang sangat diandalkan."

Paper Plane (EXO-SC FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang