Bingung mau ngasih judul apa:(((
...
Restoran yang ibunya bangun saat Chanyeol masuk SMA adalah satu-satunya sumber penghasilan yang Chanyeol miliki.
Restoran masakan Jepang itu berada di daerah kawasan sekolah dan perkantoran yang ramai, pendapatannya lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya dengan Sehun. Terlepas dari tabungan biaya pendidikannya dan Sehun yang ditinggalkan Ayah.
Beberapa kali dalam seminggu, Chanyeol selalu menyempatkan diri datang ke restoran untuk mendapat laporan dari pamannya yang dipercaya menjadi manajer di sana.
Ting
Lonceng kecil di pintu restoran berbunyi. Tidak banyak pelanggan di sana mengingat waktu makan siang sudah lewat.
"Samchon ada?"
"Ada di ruangannya, Bos."
Chanyeol melewati meja kasir yang dihuni seorang wanita berambut pendek yang menjawab pertanyaannya tadi. Tidak lupa saling berbalas sapa dengan pramusaji yang berpapasan.
Sehun yang tertidur di gendongannya terlihat tenang, tidak terusik sedikitpun dengan kebisingan di sekitar.
Sampai ia membuka pintu bertuliskan "Satff only" di ujung ruangan. Ada lorong kecil dengan dua pintu yang berdampingan. Chanyeol membuka pintu bertuliskan "Manager Room" setelah mengetuknya dan mendapat jawaban dari dalam.
"Oh, Chanyeol-ah, tepat sekali kau datang." Paman Jung, adik ibunya itu tidak sendiri di dalam ruangan. Ada seorang wanita asing berpakaian seragam pramusaji di sana.
"Ini Lee Haekhyung, pegawai paruh waktu yang aku bicarakan kemarin."
Chanyeol mengangguk mengerti. Paman Jung sudah membicarakannya kemarin, mengenai penambahan pegawai paruh waktu karena restoran yang semakin ramai.
"Selamat siang, Bos. Saya Lee Haekyung."
"Siang. Saya Chanyeol. Semoga betah di sini."
"Terima kasih, Bos."
Setelah wanita bernama Haekyung itu pergi, Chanyeol menidurkan Sehun di sofa, meringis memegangi tangannya yang terasa nyeri.
"Cobalah cari pengasuh."
"Aku masih belum bisa mempercayakan Sehun pada pengasuh lagi."
Paman Jung menepuk bahu Chanyeol, "Tidak semua pengasuh seperti itu asal kau seleksi dengan tepat."
"Akan kupikirkan."
.
.
Sepulang dari restoran, Chanyeol membawa Sehun ke toko buku. Beberapa hari ini bocah itu rajin sekali belajar. Mungkin sudah saatnya Chanyeol membelikan peralatan menulis dan beberapa buku bergambar.
"Chan Hyung, mau itu."
"Sehun mau beli tas?"
Sehun menunjuk tas di punggung Chanyeol. "Seperti Chan Hyung."
"Baiklah." Chanyeol mencubit gemas pipi Sehun sebelum menuntun Sehun menuju rak berisi tas-tas bergambar kartun anak-anak, "Sehun mau yang mana?" ia berjongkok, menyejajarkan tingginya dengan sang adik.
Bocah itu menatap jejeran tas di hadapannya, tangannya diletakkan di dagu. "Mau semua."
Chanyeol menaikkan alis. "Pilih salah satu," ia mengambil tas kecil berwarna kuning bergambar anak ayam. Terlihat menggemaskan seperti Sehun, "yang ini bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Plane (EXO-SC FF)
Fanfiction[Brotherhood] Park Chanyeol dan adik kecilnya, Park Sehun. "Hyung apa pesawat kertas ini bisa menyampaikan rinduku pada Eomma dan Appa?"