This chapter kinda boring, buy enjoy🙃
...
Sampai di rumah, Sehun langsung menagih janji Chanyeol untuk mengajarinya menulis. Bocah itu sudah tidak sabar melakukan apa yang Chanyeol katakan di taman tadi-mengirim pesan.
"Sehun mandi dulu. Setelah itu Chan Hyung akan mengajari Sehun." Chanyeol membujuk Sehun yang duduk tenang di sofa depan tv, tempat Chanyeol biasa belajar dan mengerjakan tugasnya.
"Tapi-"
"Hmph," Chanyeol menutup hidungnya, "Sehun bau." Kakinya mundur dua langkah dengan tangan yang dikibas-kibaskan.
"Chan Hyung juga bau." Sehun berlari ke kamar mandi sambil menutup hidungnya.
Chanyeol tertawa, mudah sekali membohongi anak kecil.
Menghabiskan waktu lebih cepat. Tidak ada 'drama' di kamar mandi karena Sehun terlalu bersemangat dengan pelajaran menulisnya-bocah itu menjadi sangat penurut, bahkan dengan sukarela memakai pakaiannya sendiri sementara Chanyeol menyelesaikan mandinya.
"Chan Hyung cepat pakai bajunya!"
"Iya iya. Ini sudah selesai." Chanyeol keluar kamar sembari memakai kaos abu-abu longgar kesayangannya, menghampiri Sehun yang sudah menunggu di depan tv dengan kertas dan pensil.
Beberapa saat Chanyeol terdiam. Ia belum pernah mengajari siapapun sebelumnya, apalagi seorang anak kecil yang baru belajar menulis. Menjelaskan materi pada temannya yang bertanya juga ia tidak terbiasa. Intinya Chanyeol tidak bisa mengajar.
Pertama, apa yang harus dilakukan?
"Chan Hyung, bagaimana menulisnya?" bocah itu bertanya dengan tidak sabar, tangannya membuat coretan garis yang terlihat seperti benang kusut.
"Bukan begitu cara memegang pensilnya." Chanyeol meraih tangan Sehun, mengganti kertasnya dengan yang baru. Tangan besarnya melingkupi jari-jari kecil Sehun, mengarahkannya pada posisi yang tepat.
Benar seperti itu?
Chanyeol menatap pensil yang diapit ibu jari dan jari telunjuk Sehun. Terlihat aneh. Lalu ia mengambil kembali pensil itu, memegangnya sendiri, menunjukkannya di depan mata sang adik. "Pegang seperti ini."
Setelahnya pensil itu kembali ke tangan Sehun.
"Lakukan seperti apa yang tadi Chan Hyung tunjukkan."
"Ini sulit, Chan Hyung." Sehun menatap bingung pensil di tangannya, "seperti ini saja."
"Tidak tidak tidak." Chanyeol mengambil lagi pensilnya, membuat bocah itu cemberut, "lakukan seperti ini." ia menunjukkan lagi cara memegang pensil yang benar.
"Ini?"
Chanyeol menatap pensil dan tangan Sehun dengan lelah. Ia frustasi sendiri memikirkan bagaimana cara mengajar yang tepat.
Pada akhirnya, Chanyeol berpindah duduk di belakang Sehun. Ia meletakkan pensil di sela-sela jari bocah itu lalu menuntunnya di atas kertas.
Satu goresan yang terlihat sangat berantakan. "Lemaskan tanganmu."
Sehun mendongak, menatap Chanyeol yang duduk di sampingnya. "Bagaimana caranya?"
Chanyeol menghela napas lelah. Ia menuntun tangan Sehun, tidak memedulikan garis-garis yang tergores di sana hampir tidak terbaca.
Eomma dan Appa, Sehun rindu kalian.
Selesai.
Chanyeol bertepuk tangan senang. Sesi mengajar selesai. Akhirnya ia bisa tidur juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Plane (EXO-SC FF)
Fanfic[Brotherhood] Park Chanyeol dan adik kecilnya, Park Sehun. "Hyung apa pesawat kertas ini bisa menyampaikan rinduku pada Eomma dan Appa?"