7. Left Out

770 100 5
                                    

Semoga feel-nya dapet yaa

...

Hal pertama yang Sehun lakukan begitu bangun tidur adalah berlari ke jendela kamar. Dengan susah payah ia mendorong kursi yang semalam ia gunakan untuk berdiri agar bisa mencapai jendela.

Sehun sangat berharap mendapat balasan dari orang tuanya seperti apa yang Chanyeol katakan semalam.

"Kenapa tidak terbuka?"

Sehun mendengus kesal. Sudah sekuat tenaga ia mendorong jendela itu, tapi tidak mau terbuka.

"Chan Hyung!"

Sampai beberapa panggilan, tidak ada jawaban dari Chanyeol.

BRUK

"Akh!"

Sehun meringis merasakan sakit pada lututnya yang mencium lantai. Ia terpeleset.

"Chan Hyung!"

Rasa takut mulai muncul dalam diri si kecil. Kenapa Chanyeol tidak menjawab panggilannya? Apa sedang memasak? Tapi Chanyeol selalu menjawab panggilan Sehun entah apa yang sedang laki-laki itu kerjakan.

"Chan Hyung!"

Matanya mulai berkaca-kaca. Melupakan rasa sakit di lututnya, Sehun berjalan keluar kamar.

"Chan Hyung?"

Senyum perlahan tersungging di bibirnya. Chanyeol tidur di ruang tv ternyata.

"Chan Hyung bangun."

.

.

Sehun tidak bicara sedikitpun saat Chanyeol membawanya berlari sepanjang koridor kampus. Sejak bangun, Sehun tahu suasana hati Chanyeol sedang tidak baik. Bahkan Chanyeol marah saat Sehun minta dibuatkan susu tadi pagi.

Chanyeol terus menggumamkan sesuatu yang Sehun tidak mengerti. Entah apa, tapi Sehun yakin itu bukan ucapan yang baik.

Chanyeol sedang marah.

Sehun takut.

Apa Sehun berbuat kesalahan?

.

.

"Mr. Shin baru saja pergi."

Chanyeol menghela napas putus asa. Ia terlambat. Mengingat nilainya yang pas-pasan di mata kuliah ini, bisa dipastikan ia harus mengulang tahun depan. Ia terduduk lemas. Sehun yang sudah ia turunkan dari gendongan hanya bisa menatap bingung.

Mr. Shin hanya masuk untuk mengambil tugas dan daftar hadir sekaligus pemberitahuan kelas pengganti karena hari ini tidak bisa mengajar.

"Mungkin masih bisa dikejar, Yeol."

"Tapi—" Chanyeol menatap Joohyun yang menghampirinya lalu Sehun yang diam di sampingnya. Jika tidak bersama Sehun, ia sudah berlari mengejar Mr. Shin sejak tadi. Tidak mungkin ia membawa Sehun menemui dosen.

"Biar Sehun bersamaku dulu."

Kalimat Joohyun bagaikan oasis di padang pasir. Berlebihan, tapi Chanyeol memang merasakan kesegaran di tengah kegersangan harapannya.

"Tidak mau."

"Sehun sebentar saja, ya. Kau sudah mengenal Joohyun Noona, 'kan?" bujuknya. Jangan sampai oasis itu hanya menjadi fatamorgana.

Sehun menggeleng, matanya sudah berkaca-kaca. Kedua tangannya menahan lengan Chanyeol agar tidak pergi. "Ikut Chanyeol Hyung."

"Tidak bisa. Sebentar saja. Hyung janji." Chanyeol melepas pelan-pelan tangan Sehun, tapi tidak berhasil. Bocah itu bahkan sudah terisak, "Sehun." tidak tahu lagi bagaimana membujuk, panggilan dengan nada datar itu keluar begitu saja.

Paper Plane (EXO-SC FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang