Mimpi

364 37 0
                                    

Flashback delapan tahun lalu
"Aku mau jadi penyanyi profesional."kata Lyodra
"Aku mau jadi penyanyi professional dan membanggakan kedua orang tuaku."kata Nuca.
"Kak Nuc kok ikut-ikutan, pokoknya aku mau jadi penyanyi profesional. TITIK."kata Lyodra kesal. "Ya aku juga mau jadi penyanyi profesional."kata Nuca geram. Nuca dan Lyodra keduanya mempunyai mimpi yang menggiring mereka sampai disini, lomba nyayi. Padahal anak seusia mereka masih asyik menikmati masa kecil, misalnya dengan bermain.
Lyodra 9 tahun yang penuh dengan mimpi dan ambisinya. Ambisi menyala-nyala dalam matanya. Mimpinya menuntunnya latihan keras, latihan dengan guru vocal dan lainnya. Setiap hari Lyodra terus berproses dengan memperbaiki segala kesalahannya, dan terus mencoba hal-hal baru tanpa ragu.
Sedangkan Nuca 10 tahun dengan mimpi akan kesuksesan dan membahagiakan kedua orang tuanya, mungkin ambisinya tak terlalu tampak menyala-nyala tapi usahanya bukan main. Setiap hari ia berlatih mulai dari nyanyi, bermain berbagai alat musik, sampai menciptakan lagu.

Sekarang

Sekarang pun masih begitu Lyodra dengan mimpi dan ambisi yang menyala-nyala. Kalau orang tak mengenalnya mungkin mengira ia sombong dan terlalu ambius. Ia dikenal sebagai sosok yang perfeksionis, Lyodra juga orang yang cekatan dalam setiap hal yang ia lakukan.
Nuca dianggap sangat santai dan sangat menikmati perjalanan menuju mimpinya itu. Namun siapa sangka ia berlatih mati-matian dalam diamnya. Latihan setiap hari dan mencoba segala kesempatan yang ada untuk meningkatkan kemampuannya.

Hari ini semua peserta sedang latihan. Di salah satu dinding dipersiapkan ruang bagi mereka untuk menulis mimpi-mimpi mereka. Mereka menulis di kertas tempel warna-warni.
Nuca mulanya mengambil kertas kuning. "Kak Nuc aku mau warna kuning."kata Lyodra dengan muka memohon. "Nih"kata Nuca pasrah. Lalu Nuca mengambil kertas warna biru. Mereka sama-sama menulis. 'Jadi penyanyi profesional.'tulisan di kertas Lyodra. Mungkin karena kecepatan menulis Lyodra lebih cepat, Nuca jadi lebih lama selesai. Lyodra  mengintip tulisan Nuca. 'Penyanyi profesional.'tulisan kertas Nuca. "Tuh kan kakak masih suka ikut-ikutan sampai sekarang. Kakak ngintip ya."kata Lyodra sampai menyembunyikan kertasnya. "Aku nggak ngintip ya."kata Nuca sambil menempelkan kertasnya ke dinding.
Kali ini di kertas kedua 'Membanggakan keluarga.'kertas Lyodra. 'Membanggakan orang tua.'kertas Nuca. "Ish sama lagi."kata Lyodra sebal sambil mengambil kertas lagi. 'Singel'Lyodra. 'Lagu singel'Nuca. "Aduh kok bisa sama lagi, udah ah kak Nuc samaan mulu."kata Lyodra sambil beranjak dari tempat itu.

(Gini nih muka sebal Lyodra sama senyuman manis Nuca💜💘)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gini nih muka sebal Lyodra sama senyuman manis Nuca💜💘)

Nuca tersenyum menatap banyaknya tempelan di dinding sambil tersenyum. "Semoga mimpi kita bisa terwujud semua."kata Nuca lalu mengambil kertas warna kuning dan menulis 'Bahagia' kertas itu lalu ditempelkan paling atas oleh Nuca. "Walaupun fokus pada mimpi-mimpi ini, jangan lupa bahagia."batin Nuca. Melihat tumpukan kertas mimpi itu rasanya semangat Nuca mulai berkobar kembali.

Terima kasih sudah membaca ❣️

Lyodra & NucaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang