Sisi Lyodra

153 13 0
                                    

Lyodra POV

"Boleh lain kali ku genggam tanganmu lebih lama?"kalimat sederhana itu dilontarkan kak Nuca kepadaku.

" Boleh, kenapa tidak kak Nuk,"sebenarnya itu bukan kalimat yang aneh, tapi aku merasa kali ini senyuman dan anggukan lelaki di depanku ini sedikit berbeda.

Kak Nuca
Manusia yang entah bagaimana takdir mengaturnya bertemu denganku.

Seorang teman yang kini akan pulang dari sekian bulan yang dihabiskan bersama beradu untuk meraih mimpi.

 Kalau ditanya, bagaimana perasaanku?
Aku lega, aku akan melangkah ke tahap selanjutnya, tapi aku sedih kak Nuca tidak bisa berjuang lagi bersamaku di sini.

Jika delapan tahun sebelumnya aku yang pulang duluan, malam ini dia yang pulang duluan. Rasanya sangat aneh, melepas seseorang yang hendak pulang. Seperti merasa kehilangan.

Malam ini dia tak banyak bicara, meski malam sebelum-sebelumnya juga tak banyak bicara, malam ini ia hanya banyak mengganguk, banyak tersenyum.

Ia hendak pulang, kami hendak berpisah.
Ingin ku peluk dirinya sekali lagi, manusia pejuang itu kini hendak pulang. Meski senyum merekah di bibirnya, matanya berkaca-kaca. Ia pasti sangat sedih, lebih dari sedihku.

Saat jarak kami sudah beberapa langkah, entah mengapa lelaki itu berbalik ia mendekat.

Detik berikutnya ia memeluk tubuhku, ku balas pelukannya.

Kak Nuca tahu betul aku ingin memberi pelukan perpisahan.

"Semangat Lyo,"suara lembutnya terdengar sangat tulus, sampai aku mengabaikan dia memanggilku dengan 'Lyo', jika biasanya aku sangat benci dipanggil begitu, malam ini aku ingin mendengar 'Lyo' lagi dan lagi.

" Lyo...."suara kak Nuca sangat pelan, bahakan sedekat ini aku tak mendegar.
"Kenapa kak Nuk?"tanyaku heran.

" Ehm, kamu pasti bisa ,"bukan itu yang hendak ia sampaikan, namun aku tetap menganggukkan kepala. Pandangannya berbeda, ia seperti tengah menyembunyikan sesuatu rapat-rapat.

"Aku pulang ya."perpisahan ini menjadi semakin menyedihkan, sangat-sangat menyedihkan.

"Iya, Hati-hati kak Nuk,"lambaian tanganku lalu dibalas oleh kak Nuca.

Punggung tegak itu kini perlahan menjauh, dan pada akhirnya menghilang.

" Sampai bertemu lagi kak Nuca,"ucapku yang pastinya tak terdengar lagi olehnya, orangnya sudah lenyap dari pandanganku.



Terima kasih sudah membaca
Semoga kamu suka💕💕💕

Lyodra & NucaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang